Cling..
Baekhyunnie
Jongdaejongdaejongdae
Kamu sama Sarang nggak ada masalah apa apa kan?You
Tiba tiba saja??
Baekhyunnie
Sepertinya belakangan ini ada sesuatu?
Bukan hal serius kan?You
Iya, jangan khawatir
Bilang sama Jongin kalau ayamnya segera datang, ucapkan terimakasih untuk yang kemarin meladeni ChuhanBaekhyunnie
Hanya Jongin? Nggak ada untukku?You
Bagi saja berdua!Chen menghela nafas pelan, memang ada sesuatu diantara kalian- sepertinya. Bahkan sampai member lain juga notice kalau ada sesuatu. Chen mendial nomer diponselnya seraya berdecak pelan.
"Kenapa nggak diangkat sih?" Gumamnya saat kamu tak menjawab telponnya.
Ia lantas membuka notebook yang selalu ia bawa untuk mengecek apakah dirinya punya jadwal setelah ini. Kalau tidak, kan Chen bisa mengunjungimu langsung malam ini. Ia baru akan membalik halaman selanjutnya sebelum menyadari sesuatu. Coretan yang kamu buat disana.
Chen terdiam sejenak, dia tidak memperhatikan hal seperti ini. Keinginanmu yang sederhana ini, kenapa dia baru menyadarinya?
"Permisi, Tuan.. Anda jadi memilih barang yang mana?"
Seorang perempuan mendekatinya dan bertanya. Chen tersadar lalu kembali menyimpan notebooknya. Mengambil sesuatu yang sebenarnya sudah menarik perhatiannya diantara yang lain. Kamu dan dia pun, kadang pikiran kalian terhubung.
"Saya pilih yang ini.."
♪
Matahari mulai menampakkan dirinya. Sinar hangatnya menembus jendela dan mengusik makhluk Bumi yang masih terlelap. Kamu masih nyaman menyelam didunia mimpimu, bergelung dalam buntalan selimut yang hangat, dan bernafas.
Tunggu, bernafas?
Sejak kapan selimut bisa bernafas?
Kamu mengusap kedua matamu, menerjapkan mata untuk membiasakan dari sinar matahari. Kamu cukup terkejut mendapati wajah seseorang berada tepat dihadapanmu. Suaramu tertahan ketika sepasang mata itu terbuka. Senyum kucing itu terulas hingga matanya kembali menyipit.
"Dear, sejak kapan kamu disini?"
Chen meraba nakas untuk meraih ponselnya, kemudian menunjukkan foto yang dikirimkan Baekhyun.
"Semalam Baekhyun yang kasih tau, jadi aku langsung kesini."
Kamu menunduk untuk menghindari tatapan Chen yang siap mengintrogasimu. Bodoh juga, kamu lupa kalau member juga punya SNS. Lagipula.. kamu itu kenapa sih? Ucapan Chuhan kemarin juga tidak salah. Kamukan memang fangirl, seharusnya tempatmu saat ini ditempati oleh sosok yang pantas mendampingi idolamu. Bukan seorang fans biasa yang kelewat beruntung sepertimu.
"(Y/N)," Kamu mendongak begitu Chen memanggilmu dengan suara rendahnya. Ia memainkan rambutmu, kemudian turun dan mengusap pipimu. "Nggak apa apa.. Kamu boleh marah, kamu boleh cemburu, atau mau maki maki sekarang. Tapi jangan menjauh dong? Maaf ya, aku harusnya tau."
Chen yang berkata seperti itu seakan tau apa yang akan kamu sampaikan, membuatmu semakin ingin menangis. Chen mengubah posisinya menjadi duduk, ia juga membantumu untuk bangkit. Mencondongkan kepalanya lalu menyandarkan keningnya dibahumu. Tak lama ia kembali menatapmu dengan lekat.
"Kamu masih cemburu?" Tanyanya padamu. Kamu mengusap lenganmu, sedikit ragu. "Kamu peluk dia,"
"Aku tidak, Dear."
"Tapi kalian dekat.."
Kamu menunduk dalam, menunggu reaksi kekasihmu selanjutnya. "Dekat ya?" Kepalamu mendongak saat Chen berbicara. Tak disangka sangka wajahnya berada beberapa centi tepat didepanmu. "Apa sedekat ini?" Tanyanya dengan wajah santai. Kamu reflek memalingkan pandanganmu. Wajah Chen ribuan kali lebih jelas saat ini. Kamu mendadak bangkit karena tubuhmu bergerak sendiri. Wajahmu memerah, terasa panas.
"Jongdae, kamu harus balik. Member pasti menunggumu."
"Aku nggak mau pergi sebelum kamu maafin aku. Kamu melarikan diri. Kamu menjauhiku."
"Aku nggak menjauhimu kok!" Kamu kembali mendudukkan diri disamping kekasihmu. Kemudian mengecup pipinya dengan kilat. "Apa ini sudah cukup bukti.. kalau aku nggak marah denganmu?" Ucapmu sekali lagi dengan wajah memerah menahan malu. Kamu kembali bangkit untuk mengambil gardigan dan mengantarkan Chen kembali kedorm. Namun tanganmu lebih dulu ditarik hingga kamu terjatuh kebelakang.
"Sudah cukup katamu?"
Deg..
"Kamu bercanda?"
Suara rendah Chen berhasil membuat darahmu berdesir hebat. Kali ini posisimu berada dibawahnya dengan jarimu tersemat diantara jemarinya. Lelaki dengan nama asli Kim Jongdae itu tidak mengatakan apapun. Melainkan hanya menatapmu dengan lekat. "J-jangan menatapku.." Bisikmu karena malu sembari memejamkan mata. Detik berikutnya Chen mendaratkan kecupan kecupan disekitar wajahmu. Chen mulai menciummu dengan lembut, dan perlahan berubah menjadi lumatan saat ia menggerakkan bibirnya. Kamu mencengkeram lebih erat jemarinya, tak tahan dengan sensasi yang diberikan kekasihmu. Chen hampir saja kehilangan kontrol kalau saja kamu tidak menarik satu tanganmu dan menepuk dadanya.
Mata kalian bertemu, saling menatap dengan lekat. Tangan Chen yang tak jauh lentik darimu mengusap bibir bawahmu dengan lembut. "Aku akan menahan diri kali ini. Tapi kalau kamu bertingkah begitu lagi.. aku nggak yakin aku bisa."
Bibir kucing Chen tersenyum padamu sebelum ia bangkit, membiarkanmu masih terbaring tetap diposisimu. Kamu perlahan bangkit, menatap Chen yang berada beberapa langkah darimu. Kamu baru menyadari, idola semua orang itu.. ternyata milikmu. Mengingatnya, kamu tersenyum manis.
____________________________
TBC..Aku sedang dalam mode bucin ya jadinya begini ;)
Hope you like♡
Enjoy and vote please☆
Gamsa~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You | Chen (Revisi)
РазноеHanya tentang kehidupan antara Kim Jongdae dan Chen diatas jalanan darah, bukan jalanan berbunga. Rangkaian naskah tentang kesehariannya. Bersama member, fans, keluarganya. Cerita tentang hari harinya bersama orang orang miliknya, termasuk kamu. [S...