Bad or Good 🎶

14 5 1
                                    

"Ugh.. Astaga aku lelah sekali.."

Chen menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa. Melepas earphone yang ia pakai dan meletakkan asal notebook miliknya. Ah, Chen merindukanmu. Entah sudah berapa hari-- atau minggu dia tidak bertemu denganmu. Habisnya, akhir akhir ini dirinya sangat sangat sibuk. Bahkan kadang sekedar mengirim pesan padamu juga tak sempat.

Dear

You

¹ Dear
¹ Bagaimana harimu?
¹ Aku belum bisa menemuimu
¹ Bisa menunggu sebentar lagi?
¹ Jawab aku

Ia menghela nafas saat kamu tak kunjung membalas pesannya. Beberapa saat kemudian Chen kembali mendial nomermu. Rasa rindunya sudah tak tertampung lagi. Sempat berdering beberapa kali, namun bola matanya melebar saat kamu menolak panggilan video call itu.

"Andwaeee!!! Manager hyung! (Y/N) menolak panggilanku!!"

Manager Tak yang tengah mendampingi Chen tertawa puas. Sedangakan Chen sendiri kewalahan, dia takut kamu akan marah. "Salah sendiri, kenapa juga tidak memberinya kabar." Ujar manager Tak sekaligus membuat Chen bertambah panik. Habisnya, Chen terlalu sibuk dengan jadwalnya. Bukannya seharusnya kamu bisa mengerti? Tapi dia juga tidak bisa egois memintamu untuk terus menunggu.

"Apa aku batalkan jadwalnya saja??"

"Jangan sembarangan! Kamu bisa ditendang dari agensi nantinya."

Chen mengacak rambutnya sebal. Ia bangkit dan mengambil kunci mobilnya. "Kemana?" Tanya manager Tak dengan was-was. "Jemput (Y/N), setelah ini aku akan langsung kembali." Jawab Chen tanpa basa basi.

"Kim Jongdae! Kau masih harus menyelesaikan lagumu!"

"Hyung.. Aku kan Chen EXO? Menulis lirik itu sangat mudah untukku." Ucap Chen sembari menyunggingkan senyum.

Kakinya melangkah menjauh dari ruang latihan dengan cepat. Chen menekan tombol lift dan segera masuk kedalam mobilnya. Pergerakannya terhenti saat seorang perempuan mendekat kearahnya. Chen tau siapa itu, pupil matanya bergetar.

"Oh? Padahal oppa sudah beberapa kali melihatku.. dan sekarang baru sadar?"

"Boo Seojin.. K-kau sasaeng saat itu!"

Seojin tersenyum membenarkan. Ingat saat EXO dikabarkan nyaris diculik sasaeng? Seojin pelakunya. Dia sangat menginginkan EXO menjadi miliknya. Ah.. Seojin akan merebut semua yang ingin dia miliki.

"Aku takkan menculikmu lagi, oppa. Lebih dari menculik.. Aku ingin merebutmu." Ucapnya tanpa ragu.

Chen memasang wajah dingin. Benar benar tanpa ekspresi saat Seojin mendekatinya. "Aku saja yang jadi pacarmu ya? Kamu putus saja dengan (Y/N) itu.. Aku tidak akan memintamu untuk meluangkan banyak waktu untukku seperti (Y/N) yang egois ingin terus bersamamu." Seojin meraih tangan Chen, menggenggamnya dengan erat.

Tak!

"Aku takkan menukar (Y/N) dengan siapapun!" Chen menarik tangannya dan menepis Seojin untuk menjauh darinya. "Ternyata dari dulu kamu memang gila."

Seojin hampir saja mengumpat sebelum dering ponsel menghentikannya. Namun seringai muncul saat Seojin menatap pergelangan tangan Chen. Ya, gelang itu. Bagaimana bisa dia lupa?

"Menurutmu, bagaimana kalau ini tersebar?"

Perempuan itu menunjukkan sebuah foto yang membuat Chen terkejut. Itu fotonya denganmu saat kencan beberapa waktu lalu. Selama ini Seojin mengikuti kalian? "Aku tau semua tentangnya. Dan kalau aku mau, aku bisa menyebarkan berkas tentang informasi pribadinya, dan semua foto kalian.."

Deg!!

Chen tidak bisa membiarkan ini. Dia tidak mau kamu jadi pihak yang tersakiti. Dia harus melindungi hubungan kalian.

"Awh.. Duh, aku salah tekan.."

Kamu berdecak saat tak sengaja menekan ikon tolak ketika Chen menelponmu. Kamu cepat cepat mengirim pesan pada kekasihmu itu. Sejujurnya kamu juga merindukannya, tapi rasanya tidak baik kalau kamu harus video call dengannya ditempat kerja.

"(Y/N), kita harus rapat dilantai 3. Mau jalan bareng?"

"Oh, oke oke!"

JDear

¹ Oppa maaf, aku masih ditempat kerja
¹ Hariku baik baik saja, kalau oppa bagaimana?
¹ Akhir akhir ini memang sibuk ya?

"Ahh.. Chen oppa belum membalasku." Gumammu saat menyadari daritadi tidak ada balasan dari Chen.

Kamu menghela nafas dan mencoba memaklumi, siapa tau Chen benar benar sibuk. Kamu menghampiri Heeyoung untuk mengajaknya pulang bersama. Saat Heeyoung pergi keparkiran untuk mengambil mobilnya, kamu menunggu didepan gedung. Disana, kamu sekilas melihat Chen dengan seorang perempuan keluar dari sebuah restoran. Jadi.. Chen mengabaikanmu bukan karena dia sibuk? Tapi karena sedang bersama perempuan lain?

Tapi.. sepertinya Chen bukan tipe yang akan berpaling dengan mudah. Karena hal itu semalaman kamu terus memikirkannya.

Drrrttt..

"D-Dear.. Kamu marah denganku ya..?"

"Bagaimana nggak marah kamu tiba tiba menelpon jam segini? Kan aku nggak bisa siap siap.."

"Maaf.. Lalu kamu hanya marah soal itu?"

"Memangnya marah karena apa lagi?"

"Err.. aku nggak kasih kabar seharian ini? Karena tadi telponku kamu tolak.."

Kamu tersenyum simpul sembari menggeleng. Memang begini konsekuensi jika memiliki hubungan khusus seperti public figur atau artis seperti Chen.

"Aku yang harusnya minta maaf, tadi tertekan saat mengambil ponsel dari dalam tas. Kamu sehat kan?"

"Iya, walau beberapa hari agak berat sih.. Aku kasih spoiler! Aku akan solo debut!!"

"Serius!? Astaga!! Aku sudah menunggu itu sejak lama! Selamat untukmu, oppa!"

"Hehehe, aku juga bersemangat! Kadang aku sampai menginap digedung agensi."

Kamu menatap Chen dengan khawatir. Sesibuk itukah dia sampai tidak sempat istirahat didorm? Kalau dilihat lihat, matanya memang tampak lelah. Kamu tersenyum tipis saat melihat Chen menguap pelan, yah dia sudah bekerja keras.

"Jangan sampai sakit ya. Hari ini oppa juga sudah bekerja keras. Member juga pasti merindukan saat kalian kumpul bersama didorm."

"Mau bagaimana lagi.."

"Oh ya, oppa.. Tadi aku melihatmu--"

Ucapanmu terhenti saat menyadari Chen sudah terlelap. Wajah lelahnya nampak jelas, namun rautnya damai ketika tidur. Kamu tersenyum melihatnya, kamu tidak mau makin membebani pikirannya.

"Bukan apa apa.. Jaljayo, Dear.."

Video call ended.

______________________________
TBC..

Aw aw udah mulai konflik muehehehe

Hope you like♥
Enjoy and vote please★
Gamsa~

Dear You | Chen (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang