Beautiful Goodbye 🎶

13 4 0
                                    

Bunga bunga cherry blossom mekar dan berjatuhan. Kamu mengamatinya sepanjang perjalanan. Angin sepoi lembut menerpa wajahmu, menyentuh matamu yang memerah dan perih. Terasa berat, sekeras apapun kamu mencoba, kamu tidak bisa mengabaikannya. Kamu pergi, meninggalkan semua bekas yang ada disini. Langkahmu kaku, terpaku saat sebuah suara memanggil namamu dengan jelas.

Kedua mata itu, menatapmu dengan sendu, masih dengan tatapan yang sama.

"Aku mengejar flight-mu sampai disini. Mari kita berbicara sekali lagi, untuk terakhir kalinya."

Kalimat ragu tanpa gugup itu terlontar dengan jelas. Kamu mengangguk, mengikutinya yang membawamu duduk berhadapan. Kalian saling bertatapan beberapa saat. Lelaki itu tersenyum kearahmu.

"Jadi.. kamu nggak akan kembali?"

"Mungkin.. rasa rasanya tidak. Bagaimana untuk promosi-mu nanti?"

Kamu mengalihkan pembicaraan tentu saja. Lelaki itupun menyadari, lantas ia kembali tersenyum tipis. "Lusa aku akan melakukannya. Dan bukumu..?" Ia balik bertanya, sedangkan kamu menggeleng asal.

"Aku mungkin akan mengurungkannya. Aku sudah kehilangan." Jawabmu dengan suara pelan.

Kamu kehilangan inspirasmu, kehilangannya, Chen. Kalian putus.

Setelah beberapa minggu kalian terlibat dalam masalah. Dan beberapa hari tak saling bertemu atau bahkan bertukar kabar. Kalian duduk berhadapan dan membicarakan perpisahan kalian. Kamu sempat ragu, sudah jelas. Tapi kamu memilih melepaskannya.
Toh setelah ini, kamu takkan berurusan pribadi dengannya. Kamu memilih pergi, kembali kenegaramu. Tetap disini membuat lukamu semakin terbuka lebar. Rasa sakit yang semakin mekar, satu bunga yang bertahan sendirian, kelopaknya meneteskan air mata.

"Jongdae, aku harus pergi. Terimakasih untuk hari ini, hari hari sebelumnya, dan semuanya.. sampai akhir ini."

"Jangan bilang begitu.."

Suaranya lirih, kamu tidak bisa menahan dirimu. Kamu juga tidak kuat, kamu terlalu lemah untuk bertahan.

"Kita memang sudah berakhir.." Bisikmu sekali lagi.

Lelaki itu hanya terdiam, tenggorokannya sakit, menahan untuk tak menangis. Dia ingin meminta maaf, tapi saat ini rasanya canggung, tidak semudah itu. Setelah apa yang telah terjadi pada kalian berdua, dia tidak bisa mengabaikannya begitu saja. Ada banyak hal yang tidak bisa diungkapkannya. Matanya perih karena terjaga semalaman. Jadi ia biarkan airmata itu mengalir dengan sendirinya.

"Jongdae..

Set..

Jangan menangis.."

Sebagai seorang fans, melihat idolamu menangis itu terlihat menyakitkan, apalagi menangis karenamu. Chen terperangah sejenak, mengulas senyum simpul dan ikut menyentuh tanganmu yang menangkup sebelah pipinya. Menghapus airmatanya, kamu melakukan itu untuk yang terakhir. Chen masih mempertahankan senyumnya, berusaha terlihat baik baik saja.

Kamu teringat lalu memberikan sesuatu pada lelaki didepanmu. Ia menatapmu dengan bingung. "Selamat ulangtahun untuk kalian. Aku mengucapkan dan memberikan hadiah ini sekarang, karena saat hari itu tiba.. aku nggak disini. Dan mungkin, aku juga nggak kembali, kan?" Ujarmu dengan wajah setenang mungkin.

Kamu perlahan melepas cincin yang tersemat dijarimu. Cincin yang Chen berikan dihari anniversary kalian. Kamu meletakkannya diatas telapak tangan lelaki itu. Mengenggam kedua tangan itu didepan bibirmu.

"Selamat tinggal, bias sekaligus kekasihku, Chen. Aku masih berdiri sebagai EXO-L, dan terimakasih.. untuk semuanya."

Sebuah senyum kamu tunjukkan sebelum berbalik. Namun saat melangkah, tanganmu dicekal, tubuhmu ditarik dan diputar, direngkuh dalam dekapannya. Pertahananmu runtuh, pelukan yang biasa selalu kamu dapatkan ini memutar kilasan memori dalam otakmu.

"Setidaknya kembalilah kesini lagi.. sebagai EXO-L."

Pelukan kalian terlepas setelah beberapa menit. "Dear,"

Panggilan yang terakhir, agar kalian selalu ingat bagaimana rasanya memanggil dengan sebutan itu. Chen menatapmu dengan nanar, ia tak keberatan untuk dilupakan, tidak keberatan berada ditempat yang jauh. Ia berharap suatu saat nanti kamu akan mengingat kembali tentang kalian berdua. Dia akan selalu berada disana, dalam ingatanmu. Dia berharap agar kamu tidak lagi menangis. Menemukan seseorang yang bisa membuatmu bahagia. Dirinya akan mencoba hidup tanpamu, meskipun sehari tanpamu rasanya aneh. Menatap punggungmu yang mulai menjauh dengan sendu.

Diam diam kamu menyesalinya. Tapi kamu ingin percaya jika waktu bisa menyembunyikan luka. Kamu pergi, dan kamu tidak menoleh lagi.

Satu minggu setelah hari itu, kamu masih merasa berat. Kamu tidak tau perasaan apa ini, kamu terus terusan terdiam dan tidak berniat melakukan apapun. Bahkan kamu sakit selama 3 hari. Terkadang pikiranmu melayang jauh, terus saja teringat Chen. Setiap memejamkan matamu, sosoknya ada dalam mimpimu. Kamu sudah berbicara dengan kakakmu. Kakakmu memberi semua dukungan untukmu. Membuatmu menyadari, kalau senyum Chen saat itu adalah kebohongan. Dia mencoba terlihat tidak apa apa. Padahal dia hanya menunjukkan sikap humble-nya sebagai sunbae, tapi kamu malah cemburu dan melebarkan masalahnya hingga seperti ini.

"Bisa apa sih oppa tanpa aku?"

"Bisa gila..?"

Kamu terkekeh miris saat percakapan itu melintas dikepalamu. Bukan Chen yang gila karena tanpamu, tapi kamu yang jadi gila tanpa Chen.

Kemarin member EXO melakukan video call denganmu. Kamu senang tentu saja, mereka masih mau berhubungan denganmu. Ditengah panggilan itu kamu mendengar suara sesuatu yang jatuh dan pecah. Kemudian setelahnya kamu mendengar Chanyeol memekikkan nama Jongdae dan berhambur pergi. Disana kamu melihat, wajahnya yang sangat berbeda. Sorot matanya yang lemah, tidak bersinar seperti biasanya, dia terlihat berantakan. Berbeda dengan terakhir kali kamu melihatnya. Dalam jadwalnya pun.. itu berarti full makeup? Dia menutupi semua itu agar terlihat baik. Kamu membuatnya hancur seperti ini.

Tok..tok..

"(Y/N)??"

Kamu hanya berdehem membalas panggilan kakakmu. Kamu malas sekali hanya sekedar membuka suara disaat mood-mu tidak baik seperti ini. Namun saat kakakmu melanjutkan kalimatnya, ada satu nama yang terbesit dalam pikiranmu saat itu juga.

"Ada yang mencarimu, cepat keluar."

_________________________________
TBC..

Kira kira siapa hayo??

Hope you like♥
Enjoy and vote please★
Gamsa~

Dear You | Chen (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang