Eh..? 🎶

14 4 0
                                    

Tring..

"Huwaa! Cafe-nya sepi!"

"Jelas, mana ada orang gila yang mau datang kecafe yang belum buka jam segini."

Hani menyusulmu yang masuk kedalam cafe lebih dulu. Cafe ini milik rekan Hani yang sama sama pelukis. Inilah kenapa cafe-nya punya nuansa lukisan memenuhi dinding. Kamu tertarik dengan hal hal aesthetic seperti ini.

"Juhae!"

"Hani! Oh, ini (Y/N) temanmu ya? Aku Ham Juhae!"

"Terimakasih mau menerimaku disini ya, Juhae."

Semuanya berawal dari ide gila dari Hani. Dia mengajakmu pergi kecafe pagi pagi karena ingin membahas banyak hal sebelum berpisah ke-divisi masing masing dikantor nanti. Entah apa yang terjadi kamu hanya mengikuti alurnya saja. Kamu itu mirip dengan Chen, kamu cenderung akan mengikuti arahan seseorang.

"Oh, itu planner-mu baru? Kapan kamu beli kesana?" Tanya Hani saat menyadari notebook yang kamu bawa. "Kemarin lusa? Jongdae tiba tiba mengajakku begitu saja hehe."

Chen datang kerumahmu dan dengan mendadak mengajakmu untuk berkeliling sebentar. Berakhir lelaki itu membawamu kesebuah pusat perbelanjaan dan membeli beberapa barang disana. Kamu jadi dapat barang-barang yang bagus. Omong-omong Chen sekarang mungkin sedang sibuk mempersiapkan konser EXplOration dan jadi jarang menghubungimu. Kamu agak khawatir, tapi kamu bisa memakluminya.

"Kamu dan dia nggak ada apa apa kan?"

"Kenapa tanya begitu?"

Hani mengangkat bahunya singkat. "Antisipasi. Nanti kamu harus melawannya dengan tatapan yang tajam seperti di-webtoon yang sering kamu baca itu."

"Wah, boleh juga. Oh! Aku sudah baca webtoon yang kamu rekomendasikan."

Kamu pelan pelan jadi kepikiran ucapan Hani. Terakhir kali kamu diam saat seseorang mencoba mengacau hubungan kalian, kamu dan Chen jadi bubar. Apa iya kamu harus melawan? Chen juga pasti aneh kalau kamu tiba tiba bertingkah.

"Hani, sebenarnya ada—"

"(Y/N), kamu suka baca webtoon juga? Artstyle mana yang paling kamu suka?"

Hani melirikmu sejenak dan kamu tersenyum tipis menandakan tidak apa apa. Yah, mungkin kamu akan menceritakannya nanti.

Kamu masuk kekantor dan duduk dimejamu untuk mulai bekerja. Kamu baru menyalakan komputer didepanmu, namun layarnya..

Di-hack!?

Bzzttt...

"Pacar..?"

"Iya, aku dan -zztt- sama sama suka!"

Kamu mengedarkan pandanganmu kesekeliling saat sound berbunyi suara itu. Ya, semua komputer, semua sistem di-hack bahkan CEO Yang sampai keluar dari ruangannya. Kamu takut, sekarang pandangan seluruh divisi tertuju padamu. Entah sampai berapa menit, tiba tiba semuanya menjadi reda. Berhenti begitu saja seolah tidak pernah terjadi apapun.

"Apa apaan itu tadi.." CEO Yang mengusap wajahnya kasar, kemudian menatapmu. "Penulis (Y/N), bisa jelaskan tentang ini?"

"Saya..

Deg..deg..

"Tidak tau.. Saya baru saja datang dan menyalakan komputer. Lalu tiba tiba.. seperti ini."

Benar kan? Kamu tidak salah menekan tombol apapun. Tiba tiba terjadi begitu saja. Sebenarnya kenapa, dan siapa? Kenapa harus ditempat kerjamu seperti ini? Bahkan divisi lain menghampiri ruangan divisimu untuk melihat apa yang terjadi.

"Semuanya, tolong jangan membicarakan hal ini diluar gedung. Dan penulis (Y/N).. bisa tolong temui saya diruangan saya?"

Segera setelah kamu selesai menjelaskan kejadian yang sama sekali tidak kamu mengerti tadi, CEO Yang memintamu untuk lebih baik kembali dan tidak bekerja hari ini. Beliau takut kamu masih shock dan akan menganggu pekerjaan hari ini. Karena lusa sudah deadline, beliau mau agar kamu lebih tenang.
Tidak, kamu tidak bisa tenang kalau seperti ini. Ini sudah kelewatan, bahkan dikantor tempatmu bekerja. Siapa yang bisa meng-hack sistem dan memasang suara serta merusak layar seperti tadi? Dan lagi.. darimana dia dapat kata kata yang diucapkan dengan suaramu?

Sama sama suka.

Rasanya tidak asing. Dimana kamu pernah mengatakannya ya? Ah-- pesta saat kamu bertemu dengan Hwalhan. Iya, pasti dia. Kamu hanya mengatakan itu saat dihadapannya. Kamu harus menemui Chen. Jangan lagi, kamu tidak mau lagi hubungan kalian terganggu.

Yang benar saja? Ini ketiga kalinya orang-orang jahat muncul dan meletakkan celah diantara kalian. Apakah sesulit ini mempunyai kekasih seorang idol?

Deg!

'Ah, kenapa dia juga ada disini?' Kamu membatin malas saat melihat Hwalhan berada didepan gedung SM Ent. Nampaknya dia juga ingin menemui Chen. Kamu segera menariknya dan membawanya menjauh dari pintu utama.

"Apa maksudmu melakukannya? Kenapa ditempat kerjaku? Itu keterlaluan." Ucapmu tanpa basa basi.

"Apanya? Bukannya kamu sendiri yang melakukannya? Kan kamu yang suka klaim Chen oppa hanya milikmu. Jangan sok playing victim." Balasnya dengan angkuh.

Apa katanya?
Klaim.. playing victim..?

Ah, benar kata Heeyoung. Kamu harus melawannya, giliranmu yang melindungi Chen.

"Manusia gila satu ini, buat apa aku sendiri yang melakukannya?!"

Grep!!

"Aku kan tanya baik baik! Kalau kamu begitu.. kali ini aku takkan diam."

Kamu tarik kerahnya dan menyeret Hwalhan mendekat kearahmu. Ah, untungnya kamu tidak mempelajari bela diri jadi kamu tidak bisa melukainya. Lihat, bahkan wajah angkuh Hwalhan berubah menjadi ketakutan. Ada untungnya juga kamu berekspresi seperti ini.

"A-aaa.. M-maaf.."

"Dear? Kamu kenapa..?"

Gawat. Chen benar benar disini!?

_________________________
TBC..

Eheyy masuk konflik lagi muehehehe

Hope you like♥
Enjoy and vote please★
Gamsa~

Dear You | Chen (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang