🎼Silent

15 4 0
                                    

Kari ini kamu sedang kontrol kehamilanmu ditemani Hani. Tentu saja kan Chen sedang sibuk dan kamu juga tidak mempermasalahkan hal itu. Sebelum pulang kamu dan Heeyoung memilih untuk pergi ke cafe lebih dulu. Cafe milik Juhae rekan kerja Hani karena kalian berdua akan membahas tentang hubunganmu dan Chen. Jadi butuh tempat yang aman.

"Berarti kita ambil flight bareng kan? Kenapa acaranya tanggal 15 sih?! Kan kita mau nonton konser!" Kamu memukul Hani main main.

"Ya maaf! Habisnya keluargaku begitu." Balas Hani seraya menghela nafas pelan.

Omong-omong, Hani ini juga akan menikah tanggal 15 nanti. Tepat saat EXO kembali konser di Indonesia. Rasanya jadi kesal karena kamu tidak bisa ikut konsernya. Tapi karena itu bersangkutan dengan hari paling membahagiakan sahabatmu, kamu tidak apa apa. Toh kamu juga bisa menyuruh member EXO konser didorm tepat didepan matamu hehe.

"Gara gara LDR kalian jadi mundur beberapa bulan, lama juga ya.."

"Biasa, menjelang pernikahan pasti akan banyak masalah. Kamu dan Chen waktu itu juga kan?"

Kamu mengangguk membenarkan mengingat sebelum Chen melamarmu, nyaris saja ada pengganggu lagi. Untungnya kamu dan Chen bisa mengatasi itu bersama sama dengan baik.

"Setelah menikah pun kalian juga masih baik baik saja. Aku salut loh! Kalian bisa harmonis terus begitu."

Yang dikatakan Hani itu.. mungkin ada benarnya. Walau sesekali kalian bertengkar namun tidak sesering dulu- sangat jarang malah. Meski ada yang menganggu pikiran kalian baik Chen yang lelah dengan karirnya atau kamu karena efek kehamilan. Bisa dibilang kalian baik baik saja tanpa masalah.

"Yah, syukurlah! Mungkin karena hamil Jongdae jadi lebih peka dan perhatian. Kadang sih moodswing-ku bikin jengkel tapi rasanya nggak masalah!"

Hani mengangguk pelan seraya tersenyum senang. Baguslah kalau kalian bisa melewati hal hal sulit bersama dengan baik. Sebenarnya Hani menduga ada 'sesuatu' diantara kalian tapi sepertinya bukan masalah besar, masih aman.

"Kalau ada apa apa, setidaknya bicara baik baik dan lewati sama sama!"

"Iya, Hanii.. Kamu pengertian hehe."

"Makasih, habis aku malas kalau harus dengar kamu cerita panjang sambil nangis nangis."

"Heh, sialan."

"Hayo, lagi hamil jangan mengumpat."

Karena pembicaraanmu tadi siang, kamu jadi agak kepikiran. Memang benar sih akhir akhir ini kamu terlalu banyak overthinking dan cemas. Habisnya kadang memikirkan hal hal kecil membuatmu khawatir. Terlebih kalau mengingat Chen, lelaki itu sekarang sedang berkarir hebat dan kamu takut akan menganggunya. Apakah tidak apa apa kalau kamu terlalu banyak pikiran begini?

"Dear, ayo makan dulu."

Kamu tersenyum tipis disela mengetik novelmu untuk menyempurnakannya.  Bergumam kata 'nanti' lalu melanjutkan pekerjaanmu.

"Makan sebentar, Dear. Dari tadi siang kamu juga belum makan."

"Iya, oppa.. Sebentar ya? Satu paragraf lagi, okay?"

Lihat, kamu pintar bernegosiasi sekarang. Chen akhirnya mengalah dan memilih untuk duduk disampingmu. Mengambil ponselmu dan melihat lihat isi galeri. Dia sekarang tidak kaget saat melihat satu album disana dengan 1000 foto lebih -disetiap album- member EXO juga dirinya. Bahkan dirinya sempat bingung apa tanganmu tidak pegal menyimpan semua foto sebanyak ini?

"Ck, kamu bohong." Gumamnya ketika tau kamu udah membuat 3 paragraf lebih. Padahal janjinya hanya satu.

"Tunggu tunggu tunggu, kamu bisa makan duluan."

Chen memutar bola matanya malas. Beranjak pergi dari sana dan mengambil dua piring spagetti. Ia melahapnya tapi juga menyuapimu, astaga Chen manis sekali kalau begini. Setelah selesai, Chen mengembalikan piring tadi dan juga mengambilkan minum. Benar benar husband material sekali.

Lelaki itu kemudian duduk bersandar dibelakangmu. Menarik pinggangmu itu agar duduk dipangkuannya. Lalu menyembunyikan wajahnya diperpotongan lehermu.

"Kenapa? Kamu sedang manja, hm?"

"Bukan apa apa. Hanya mau peluk.. Oh, novel itu kapan diterbitkan?"

Kamu melirik sekilas dan mengingat ingat sesuatu. "Harusnya bulan depan? Aku sedang merevisi bagian yang kurang tepat sekarang. Tinggal disempurnakan lalu pihak editor bisa menerbitkannya."

Chen kadang kagum saat melihatmu bisa menulis rentetan kalimat itu dengan baik. Seperti kamu sedang menggambarkan perasaanmu. Chen tidak bisa melakukan itu, dia tidak bisa menemukan kata kata yang tepat.

"Hasil kontrol-mu tadi? Bagaimana?"

"Baby Kim baik baik saja. Hanya saja katanya aku nggak boleh banyak pikiran.."

Lelaki itu mengangguk paham dan membiarkanmu memainkan jemarinya. Sepertinya kamu punya kebiasaan baru, memainkan jemari Chen ketika duduk berdua begini. Jarinya memang tidak panjang, bahkan tangan Chen itu yang paling kecil diantara member. Tapi tanganmu lebih kecil darinya dan milik Chen itu lentik. Kamu kira malah Baekhyun yang tangannya paling kecil.

"Kerjaanmu sudah selesai kan? Mau tidur sekarang? Aku temenin."

"Bukannya kamu kedorm?"

Chen tidak menjawabmu dan malah memposisikanmu agar berbaring dengan benar. Menarik selimut dan menopang pipinya dengan sebelah tangannya. "Aku temani sampai kamu tidur dulu, baru ke-dorm." Ucapnya seraya merapikan anak rambutmu. Chen juga memberikan ucapan selamat tidur sambil mengelus perutmu.

Suami idaman sekali. Biarkan tenang seperti ini dulu sampai nanti tiba waktu dimana kalian harus menghadapi semua kemungkinan terburuk bersama sama.

_________________________
TBC..

Hope you like♥
Enjoy and vote please★
Gamsa~

Dear You | Chen (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang