Through The Night 🎶

20 4 0
                                    

"Sudah semua?"

"Yap! Ayo berangkat."

Malam ini kamu dan Chen akan berangkat ke Jerman. Bukan-- kalian bukan mau honeymoon, bukan. Kalian pergi karena mau merayakan tahun baru. Chen mengajakmu secara mendadak, sehari sebelum kalian berangkat dia tiba tiba datang sambil menyodorkan tiket pesawat. Akhirnya setelah berdebat kamu mengalah. Tidak ada salahnya juga, kamu hanya kaget Chen mengajakmu pergi keluar negeri seperti ini.

"Gomawo, hyung. Dua hari lagi kami pulang." Ucap Chen pada manager Yongmin yang mengantar kalian sampai kebandara.

"Hati hati kalian berdua. Jagain (Y/N) yang benar." Manager Yongmin itu sangat perhatian padamu. Karena kamu sudah dianggap sebagai adiknya sendiri. Jadi kamu tidak akan risih saat ia memberi perhatian lebih padamu.

"Iya iya, hyung. Hyung lebih sayang aku atau (Y/N) sih?" Chen mendengus kesal. "Kamu juga. (Y/N) sih sebenarnya." Jawab manager Yongmin santai.

"Hyung, tolong pacarku jangan ditikung juga ya. Ingat yang dirumah."

Kamu tertawa melihat tingkah mereka berdua. EXO dan manager mereka memang terlalu dekat. Jadi kamu tidak heran kalau keduanya sama sama bertingkah bobrok.

"Santai saja managernim. Kami pasti baik baik saja."

"Baiklah, kabari aku kalau sudah sampai sana ya."

Setelah berbincang sejenak sekaligus berpamitan, kamu dan Chen masuk kebandara untuk segera menuju Jerman.

Sejak pesawat lepas landas kamu memilih untuk melihat pemandangan daripada tidur seperti Chen disampingmu. Jarang-jarang kamu bisa melihat pemandangan malam dari pesawat seperti ini. Karena biasanya kamu ambil penerbangan pagi atau siang. Alasan kalian ambil penerbangan malam juga untuk menghindari paparazi.
Kamu menoleh kearah Chen yang masih tertidur. Padahal niatnya kamu mau mengajak kekasihmu itu melihat pemandangan bersama seperti dinovel novel yang kamu baca. Kamu menghela nafas pelan lalu menautkan jarimu diantara jemarinya, menyandarkan kepalamu dibahu kekasihmu. Tak disangka-sangka kamu mendapat kecupan.

"Oppa bangun? Aku membangunkanmu ya?"

"Nggak apa apa. Mana sini yang mau ditemani lihat pemandangan?"

Kamu memalingkan pandangan saat Chen tau apa yang kamu pikirkan. "Kamu bisa baca pikiran ya?"

"Oh? Ternyata benar ada yang minta ditemani. Cuma feeling haha."

Kamu tersenyum tipis lalu membenarkan tatanan selimut yang kamu pinjam dari pramugari tadi. Pandanganmu masih fokus pada luar jendela. "Aku memang nggak romantis ya. Maaf," Mendengar itu kamu langsung menoleh. Berdecak menyangkal apa yang Chen katakan.

"Nggak romantis apanya, penuh perhatian begitu. Perempuan mana yang nggak jatuh hati denganmu yang manis begini. Kelewat peka pula." Ucapmu dengan random.

Chen yang merasa gemas tanpa aba-aba menggigit pipimu. Itu membuatmu nyaris berteriak. "Jangan digigit!" Sergahmu sambil melempar pukulan kecil. "Habisnya aku gemas." Chen menyengir hingga menampakkan gigi taringnya. Kamu langsung memalingkan wajahmu kembali. Sejenak kamu teringat saat Halloween Party di SM Town dimana Chen mengenakan outfit vampire dengan taringnya itu.
Malam itu dia tiba-tiba pulang ke-apartement-mu sambil menyeringai dengan tatapan yang tidak kamu mengerti. Jantungmu rasanya mau meloncat dari tempatnya saat itu. Chen dengan vibes badboy atau vampire maupun yang terkesan hot bisa membuatmu kehilangan akal seketika. Pesonanya tidak dapat kamu tolak.

"Hei, sedang memikirkanku?"

Blushh..

"S-sok tau,"

Kamu kembali menatap pemandangan diluar sana. Kemudian teringat sesuatu. "Kudengar Sehun oppa selalu memintamu membaca fanfiction jika dia nggak bisa tidur? Itu benar?" Kamu bertanya berdasarkan apa yang kamu baca di-fanbase. Chen mengangguk membenarkan dan itu membuatmu terkejut. Jiwa maknae Sehun memang selalu menyatu pada lelaki itu.

"Apa aku perlu buatkan fanfiction untuknya?"

"Kamu bisa?"

"Aku akan sangat terhormat bila oppa mau membacanya."

Kamu tersenyum dan mulai membuat tulisan saat itu juga. Bagimu menulis itu cukup mudah. Kamu mengambil kisah dari apa yang pernah kamu alami. Yang kamu tulis ini-- Tinkerbell dan Peterpan. Mendengar dua sebutan itu, pikirannya langsung tertuju pada EXO dan EXO-L. EXO sebagai Peterpan, dan EXO-L sebagai Tinkerbell, bukan Wendy.
Tinkerbell yang mengikat Peter tapi pada akhirnya harus merelakannya bahagia bersama Wendy. Kenapa Tinkerbell tidak bisa memperjuangkan Peter lebih lagi. Semuanya tau, bahwa Peter dan Wendy adalah ending. Meskipun begitu, Tinker-lah yang terus menemani Peter. Menemaninya dalam setiap langkah, setiap hari dan setiap saat. Meski akhirnya, keduanya bukan ending. Tinker yang akhirnya membiarkan Peter bahagia bersama Wendy.

Chen yang membaca itu tau bahwa kamu sedang menceritakan dirimu dan EXO. Sebagaimana kamu adalah fans yang mengimpikan Peterpan-nya. Kamu yang beranggapan Tinker adalah kamu, bukannya Wendy. Kadang kamu merasa goyah, tak yakin pada akhirnya kamu akan menjadi Wendy. Disetiap malam, kamu memikirkan itu. Menghabiskan malam hanya untuk memikirkannya.

Chup!

"Eh? Kenapa tiba tiba..?"

Kamu agak tersentak saat Chen tiba tiba menciummu. Lelaki itu membawa tanganmu, kemudian mengecupnya. Sejenak kamu merasa darahmu berdesir hebat. Apalagi saat Chen tersenyum dengan manis.

"Mau tunggu matahari terbit?"

"Boleh saja. Nggak apa apa?"

"Ya, kan kamu sama aku."

"Cheesy ih, aku suka."

"Aku juga suka kamu,"

_________________________
TBC..

Uwu ga nih?

Hope you like♥
Enjoy and please★
Gamsa~

Dear You | Chen (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang