Dangerous 🎶

12 5 0
                                    

"(Y/N) mau menginap? Apa dia bawa baju ganti?"

"Tidak bawa,"

"Kalau begitu appa akan kirimkan baju kerumah untuk dipakai."

"Tidak perlu, dia bisa pakai punyaku dulu."

"Benar? Tidak apa apa?"

Chen menoleh kearahmu sejenak menanyakan pendapatmu. Kamu langsung mengangguk begitu saja menyetujuinya.

"Ya, omong-omong kapan appa dan eomma akan pulang?"

"Sampai pestanya selesai atau mungkin kami tidak pulang. Kakakmu dan Yeonhee mungkin yang akan kesana."

"Memangnya kapan hyung bakal pulang?"

"Agak larut mungkin. Baik baik dengan pacarmu dirumah ya."

Panggilan itu terputus dan Chen kembali menoleh kearahmu. "Kamu bisa menginap disini selama yang kamu mau." Ucapnya lalu mempersilahkanmu masuk kekamarnya. Ia menuntunmu menuju lemari bajunya dan membiarkanmu memilih apapun yang ingin kamu pakai. Apa pakaian Chen ada yang muat untukmu?

Srek..

"Oppa, boleh yang ini?" Kamu bertanya sambil menunjukkan hoodie hitam milik Chen. "Boleh, aku kekamar sebelah ya."

Setelah Chen pergi, kamu langsung mengganti dressmu dengan hoodie yang kamu pilih. Padahal telapak tangan Chen kecil, dan milikmu lebih kecil lagi. Badan kalian juga, hoodie Chen bahkan menenggelamkan celana pendek yang kamu pakai. Rasanya malah jadi oversized. Apa tidak terlihat aneh ya? Kamu berjalan kekamar sebelah dan langsung membuka pintunya.

"Oppa aku sudah sele-- Eh!!"

Kamu langsung berbalik saat Chen baru saja melepas kemejanya. Dan kamu sempat melihat dengan jelas abs Chen yang nyaris jadi itu. Astaga, situasi macam apa ini?! Kenapa kamu tidak mengetuk pintu dulu sih? "Waaa.. Maafkan aku!" Lirihmu sambil menahan malu. Chen tidak merespon apapun sampai kamu merasakan Chen memelukmu. Tubuhmu menegang saat merasakan hangat dada Chen memelukmu dari belakang. Dada bidang yang tanpa tertutupi sehelai benangpun itu mendekapmu dengan erat menimbulkan sensasi yang berbeda. Sangat berbeda dari pelukan kalian biasanya. Kamu merasakan panas menjalar dipipimu.

"Imutnya~ Aku tidak tau hoodie-ku sebesar ini kalau kamu pakai."

"Y-ya.. Tapi ini nyaman.. Biarkan saja ya."

Rasanya kamu mau meleleh saja saat Chen mengangguk tepat diperpotongan lehermu dan memberi kecupan singkat disana sebelum melepaskan pelukan kalian. Dan lagi lagi kamu kena heart attack saat melihat Chen mengenakan kaus putih miliknya. Astaga, Chen dengan kaus putih oversized adalah kelemahanmu.

"Oppa.. itu kaus berbahaya.."

"Apa maksudmu?"

"Jantungku bisa meledak,"

Chen terkekeh mendengarmu bergumam. Ia langsung memelukmu karena gemas. Pelukan Chen jadi seribu kali lebih nyaman malam ini. Efek kamu memakai pakaiannya mungkin. "Hei, kamu juga berbahaya begini. Kamu imut sekali tau?" Balasnya sambil mencubit pipimu.

"Mau makan sesuatu?"

Kamu menggeleng pelan. "Tidak ah, tadi disana kan sudah makan."

Chen mengangguk paham dan menarikmu untuk kembali kekamarnya. Ia duduk diatas ranjangnya dan bersandar lalu membiarkanmu duduk diantara kedua kakinya. Ia juga membolehkanmu membuka galerinya karena kamu bosan. Kamu tak sengaja mendapati banyak sekali foto selfie Chen. Apa Chen memang suka berfoto?

"Kenapa oppa mengambil foto banyak sekali?"

"Oh, karena aku tidak pintar ambil foto, aku harus mengulang beberapa kali buat photocard. Aku lupa menghapusnya dari sana."

Kamu berdecak pelan, mengirim beberapa foto itu keponselmu. Lumayan kamu jadi punya foto yang langka dan tidak mungkin dimiliki fans lain hehe. "Padahal bagiku ini sudah bagus semua.. Dari sisi manapun kamu juga ganteng." Celetukmu tanpa sadar.

"Menurutmu aku ganteng?"

"Orang bodoh mana yang akan mengatakan tidak,"

Chen terkekeh pelan lalu dengan antusias menunjukkan kepangan pada rambutmu yang ia buat. "Oppa bisa mengepang rambut?" Tanyamu tidak percaya, dan Chen mengangguk polos. Rasanya semakin lama kamu jadi semakin tau hal hal kecil tentang Chen.

Tubuhmu mendadak menegang saat merasakan tangan Chen menyingkap sweatermu dan melingkarkan lengannya diatas kulit pinggangmu. Chen menyandarkan kepalanya dibahumu, merengkuhmu dengan erat.

"Dear.."

Kamu meremang saat suara bergetar Chen tepat berada dilehermu. Ah, ini berbahaya, jantungmu tidak akan kuat.

"Jangan.. Oppa kenapa?"

Chen sepertinya sadar, lelaki itu tersenyum tipis. Melepaskan pelukannya dan menepuk bantal disampingnya. "Aku ngantuk, kita mau tidur sekarang?" Ujarnya sambil terkekeh hambar. Kamu mengangguk dan mengambil tempat disampingnya. Kenapa kamu jadi merasa bersalah sih? Tapi kamu tidak yakin bahkan setelah melakukannya kalian akan terus bersama. Ah, entahlah..

Tring! Tring!

Bunny***;
Ah, malas sekali lihat wajahnya

Banana***;
Kenapa dia masih bertahan setelah jadi penghianat?

Art***;
Aku muak sekali dengan Kim Jongdae

Komentar jahat itu bagaikan lemparan batu, hanya saja dengan kata kata. Waktu kena sekali dua kali, hanya perasaan yang jadi tidak enak. Tapi saat dihujani batu secara bersamaan, tubuh dan hati akan jadi memar biru kehitaman. Chen yang terkena batu batu yang mereka lemparkan dari tempat yang aman. Sementara kamu hanya bisa menyaksikannya tanpa berbuat apa apa. Kamu jadi berpikir;

Chen harus mati dulu, baru semuanya akan berhenti.

Deg!

Kamu membuka mata dengan perasaan aneh karena kaget. Itu tadi mimpi? Kenapa rasanya sakit? Mengingat kalau itu mungkin saja akan terjadi kamu mendadak menangis. Kapan terakhir kali kamu bangun karena mimpi buruk dan terisak begini? Kamu tidak kuat kalau sudah menyangkut Chen. Karena lelaki itu yang akan mendapat hal yang lebih buruk dari yang mungkin akan kamu alami.

"Kamu mimpi buruk?"

Tubuhmu merasa ditarik dan direngkuh hangat oleh seseorang. Chen merapikan anak rambutmu yang berantakan karena berkeringat dan mengusap airmatamu. "Jangan takut, kan aku disini. Tidur lagi ya?" Meski hanya sepatah kata itu, entah kenapa Chen bisa membuatmu merasa aman. Berbanding terbalik dengan kamu yang hanya berlindung dibelakangnya.

Chen orang yang baik, dan dia seharusnya bisa menemukan seseorang yang lebih baik darimu.

_________________________
TBC..

We support Chen, ain't it?

Hope you like♥
Enjoy and vote please★
Gamsa~

Dear You | Chen (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang