Coming Back 🎶

14 4 0
                                    

Pesawat yang kamu tumpangi baru saja landing dibandara Incheon pagi ini. Kamu mengedarkan pandanganmu kesekeliling sebelum mendial sebuah nomer diponselmu. Menunggu seseorang yang berjanji untuk menjemputmu mengangkat panggilanmu. Itu berdering beberapa kali, kamu menghela nafas pelan saat tak kunjung dijawab. Tapi kamu nyaris berteriak saat seseorang tiba tiba memeluk dan menggendongmu ala koala.

"Oppa!!" Panggilmu sekaligus terkejut.

Chen tak melonggarkan pelukannya dan malah mengeratkan pelukan kalian. Ini gila, padahal masih dibandara, kamu takut kalau seseorang mengenali Chen nanti. Namun lelaki itu dengan santainya terus menggendongmu sambil membawakan kopermu. Kamu hanya bisa menenggelamkan wajahmu diceruk lehernya karena malu dan merona. Dia baru menurunkanmu setelah sampai mobil.

"Bodoh! Gimana kalau ada yang sadar?!" Kamu mengumpat seraya memukulnya beberapa kali.

"Dear, aku kangen! Akhirnya kamu kembali juga!!"

Kamu tersenyum tipis saat Chen kembali memelukmu.

Sepanjang perjalanan, kalian bercerita apa saja yang bisa dijadikan topik. Bagaimana hari-harimu di Indonesia, bagaimana tentang kontrak kerjamu, album solo milik Chen, bahkan kalian juga membahas fansign saat di Indonesia beberapa waktu lalu.
Saat itu Chen nyaris menculikmu untuk dibawa ke Korea saat fansign sudah selesai. Dia ketahuan manager Yongmin dan langsung dimarahi habis-habisan. Kamu juga tidak habis pikir Chen sampai mau menculikmu untuk dibawa kembali ke Korea.

Oh iya, kamu sudah tidak tinggal lagi diapartement. Ini karena ketentuan dari kantormu yang mengharuskan kamu tinggal dirumah dinas yang sudah disediakan. Tidak terlalu jauh dari dorm member jadi kamu tidak perlu kejauhan kalau mau main kesana.

Berbicara dengan Chen membuatmu tak sadar kalian hampir sampai. Setelah menempuh jalan dari bandara Incheon, kamu akhirnya sampai dirumah dinas yang akan kamu tinggali.

"Selamat datang kembali, Dear!" Seru Chen dengan semangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat datang kembali, Dear!" Seru Chen dengan semangat.

Lelaki itu tiba tiba mengeluarkan bouquet yang cukup besar berisi camilan dan coklat, bukan bunga. Chen tau saja apa yang lebih kamu butuhkan.

"Ini untukku??" Tanyamu dan Chen mengangguk mengiyakan.

"Aku habis ini masih ada jadwal, jadi nggak bisa ajak makan. Jadinya aku belikan camilan dulu." Lanjutnya dengan cengiran lebar. Kamu tersenyum manis lalu memeluknya.

"Eh, kamu potong rambut?"

"Oh iya.. Ini karena kakakku! Dia memaksaku memotong rambut karena katanya terlalu panjang." Kamu memainkan rambutmu, daripada rambut pendek kamu lebih suka rambut panjang. "Nggak bagus ya..?"

"Bagus kok, hanya saja panjang rambutmu jadi nanggung. Pribadi aku lebih suka rambut panjangmu."

"Ya kan?"

Chen tertawa pelan melihatmu mendesah malas. Kamu itu sedikit sensitif kalau sudah menyangkut rambutmu. Kamu sangat tidak suka rambut pendek, apalagi kalau rambutmu dipotong secara paksa seperti kemarin.

"Mau aku temani belanja? Kamu butuh banyak hal untuk mengisi rumah barumu." Ajak Chen sambil meraih jaketnya.

Kalian sampai disupermarket dan kamu segera mencari barang barang yang kami butuhkan dibantu dengan Chen. Membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam karena sekalian membeli bahan bahan untuk persediaan dirumah barumu. Chen bisa dengan sabar menghadapimu yang sedikit badmood. Kamu sedikit tersentak saat Chen melingkarkan jaketnya dipinggangmu untuk menutupi area pinggang sampai paha belakangmu.

"Kamu pakai rok, aku nggak mau ada yang lihat."

Dan yah, perlakuan kecil dari Chen mampu membuatmu merona karena malu. Bahkan saat kamu sedang dalam mode yang tidak baik, sekalipun Chen tetap menaruh perhatian padamu. Siapa sih yang tidak luluh?

"Oh! Dear, coba lihat!" Kalian berhenti saat Chen menunjuk spot foto yang tak jauh dari tempat kalian berdiri. Dia langsung menggeret tanganmu untuk berpose disana. "Kamu jarang punya foto sendiri. Kamu juga butuh rasa percaya diri."

Kamu hanya menghela nafas malas namun tidak membantah Chen. Kamu melakukan gaya asal-asalan karena terlalu malas. Chen menyadari kamu enggan tersenyum, hanya menghela nafas pelan.

"Dear,"

"Apa?"

"Saranghae."

Satu kata yang terlontar dengan mudahnya dari bibir kucing Chen membuatmu merona hebat. Detik itu juga kamu langsung tersenyum dan tertawa geli. Kamu bilang apa? Chen selalu bisa membuatmu luluh. Lelaki itu juga pintar mengambil foto rupanya. Dia mengambil gambar tepat saat kamu tersenyum.

"Kehilatan polos. Kamu lucu hehehe." Ujar Chen sambil cekikikan.

Kalau begini, bagaimana bisa kamu mengabaikannya? Kalian berhenti disebuah stand minuman sebelum memutuskan untuk pulang. Kalian memesan rasa yang berbeda agar bisa saling cicip. Kamu agak tersedak saat minuman milikmu terasa pahit.

"Kenapa?"

"Ah, sepertinya aku salah sebut menu. Ini bukan yang biasa kupesan."

Tidak ada satu menit Chen tiba tiba meraih gelas minumanmu dan menukar dengan miliknya. "Itu cokelat, minum saja punyaku." Ucapnya singkat sambil tersenyum dibalik maskernya.

Wajahmu merah padam, hari ini Chen terus menghujanimu dengan perhatiannya yang bertubi tubi. Kamu ingin tenggelamkan Chen kedalam sungai Han rasanya. Bercanda, kalau Chen tidak ada nanti kamu sama siapa?

Chup!

Chen tersenyum simpul setelah berhasil mengecup bibirmu dan sukses membuatmu terbelalak kaget.

"JONGDAE ISH! JANGAN CIUM-CIUM DULU!" Kamu berseru heboh seraya menutupi bibirmu sendiri.

Chen hanya tertawa pelan dengan nada gembira. "Memangnya kenapa? Sudah hampir malam, kamu harus pulang sekarang."

Kamu mencibir lalu tanpa aba-aba memeluk kekasihmu itu. "Aku sudah dirumah. Oppa kan rumahku." Bisikmu dengan senyum jahil. Chen ikut tersenyum sebelum balik membalas pelukan tersebut. Mengabaikan fakta kalau kalian sedang berada didalam mobil Chen yang bisa saja terlihat orang lain.

"Tapi seriusan, ayo pulang. Bukannya besok kamu langsung masuk kerja?"

"Bukan, mulai besok lusa."

"Mau kuantar?"

Kamu berdecak dan memukul lengan Chen sedikit keras. "Dan kamu mau kena omel manager Yongmin karena keluar saat jadwal?"

"Ah iya.. manager galak sekali kalau denganku. Hari ini aku akan membantumu beres beres rumah."

"Iya, terimakasih ya."

Kamu diam diam sedikit merona saat memikirkan sesuatu. Rasanya kalian seperti pasangan suami-istri yang baru pindah rumah. Yah kamu berharap saja suatu hari nanti itu terjadi.

___________________________
TBC..

Awh aku stuck mikirin konflik selanjutnya ;)

Hope you like♥
Enjoy and vote please★
Gamsa~

Dear You | Chen (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang