🎼May We Bye

25 6 0
                                    

Ada satu ingatan yang tersimpan sangat baik dipikirannya. Chen ingat sekali, suatu hari Baekhyun pernah bertanya padanya.

"Jongdae.. dengan begini apa kamu baik baik saja?"

"Eung?"

"Maksudku, apa kamu benar baik baik saja? Semua kemungkinan bisa terjadi. Aku cuma.. nggak bisa melihatmu diam dengan tatapan mata kosong itu."

Chen sudah merasa baik baik saja, lebih dari yang Baekhyun pikirkan. Meski sekarang-pun berat untuk menatap bintang yang selama ini menemaninya. Chen tau dia orang yang paling bersalah atas semua ini. Dia bukannya tidak mau keluar dan menyapa, Chen hanya terlalu takut. Karena dia sudah memutuskan untuk akan pergi.
Karena.. akhir musim dingin beberapa waktu lalu-

"Apa?? Kenapa tiba tiba pengajuan album solo? Sebenarnya apa alasannya?"

"Jongdae yang minta begitu. Aku harus apa?"

Manager Yongmin menyibak rambutnya kebelakang, merasa pusing dengan ini. Kenapa tiba tiba? Dia tidak paham apa yang dipikirkan Chen didalam kepalanya itu. Padahal manager lain juga bertanggung jawab atas hal ini. Seharusnya mereka bisa sama sama mengendalikan Chen walau dengan paksaan.

"Sudahlah, hyung." Chen melangkah maju dengan senyum tipis, nyaris tak terlihat.
"Satu lagu saja. Setelah itu aku bakal berhenti seperti yang kalian mau.. tanpa membantah. Jadi, beri aku waktu sedikit lagi."

Waktu setengah tahun yang sangat berat, jauh lebih buruk dari yang dia bayangkan. Tapi ada orang orang yang selalu berdiri bersamanya. Membantunya untuk memberikan warna pada hari harinya yang kelam. Hari hari yang ia percayai masih akan baik baik saja bersama keluarganya, itu sudah cukup. Sampai diakhir dia selalu merasa sedih kembali.

Karena terpikir sebentar lagi dia akan pergi.

"Hyung.."

"Hm?"

Chen meletakkan pena diatas lembaran kertas itu. Managernya melirik sekilas saat mendengar helaan nafas panjang. Ini sudah kesekian kali dalam hari ini Chen menghela nafasnya. Surat yang tak tersampaikan dan lirik yang kosong itu, tertinggal dibawah pena yang terlepas.

"Apa aku harus pergi ke-militer secepat ini?"

"Apa?"

"Seenggaknya tahun ini.. Bisa nggak kalau aku mengeluarkan album ketiga? Aku juga sudah lebih baik, dan member juga baik baik saja." Chen memberanikan diri untuk mendongak menatap managernya.

"Lagipula tahun depan untuk wajib militer juga sudah cukup!"

"Tidak boleh,"

"Kenapa tidak!?"

"Soal itu, kamu yang lebih paham. Ini adalah kesepakatan antara kamu, agensi dan manager, sampai member juga keluargamu. Waktu itu kamu bilang satu lagu setelah itu akan pergi tanpa membantah kan?"

Deg!

"Kamu harus bertanggung jawab dengan kata katamu."

Chen tidak bisa menghentikan ini, dia hanyalah orang yang harus pergi. Kapan sebaiknya dia mengatakan semuanya? Lalu, bagaimana dia mengatakan itu?

Hati yang luka ini masih terasa sakit? Begitu katanya?

Chen tidak suka itu, dia tidak mau dianggap melarikan diri. Sangat memalukan, terus bersembunyi tanpa melakukan apapun. Kalau dihitung, ia akan menghilang selama 3 tahun. Dan entah setelah dia kembali, apakah akan tetap disambut oleh orang-orang. Mungkin dia akan bersembunyi lagi.

Bisakah Chen tidak dilupakan untuk waktu yang selama itu?

Chen merasa seperti anak kecil yang baru pertama kali melakukan ujian. Ia hanya duduk dikelas yang kosong sementara semua orang sudah pergi. Lalu hanya tinggal tersisa dirinya yang tidak bisa menjawab satu soal pun. Saat Chen menyampaikan surat yang tidak terselesaikan itu, kira kira bagaimana reaksi fans?

Kecewa, lagi?

Dia tidak bisa terus melukai EXO-L sampai sejauh ini. Dia sudah terlalu banyak melukai mereka dengan sangat dalam, dan sulit untuk pulih kembali. Benar dugaannya kalau agensi akan membuangnya ke-militer agar tidak menganggu karir EXO selama beberapa tahun kedepan agar lebih baik.

Apakah EXO-L juga berpikiran yang sama?

"Itu nggak mungkin!! Omongan bodoh macam apa sih itu!?"

"Gimana kamu tau itu nggak mungkin?"

"Astaga oppa, kamu ini bikin frustasi."

Kamu mengeluarkan sebuah kotak putih yang kamu gunakan untuk menyimpan barang barang 'berharga'-mu. Kamu mengambil beberapa foto dan notes yang ada disana. Menunjukkannya pada Chen termasuk novel yang kamu buat.

"Contoh yang bagus untuk itu adalah ini." Kamu mengenggam tiga foto yang merupakan foto member saat pergi militer.

"Sebelum masalah ini dan setelahnya, kamu bisa lihat bagaimana reaksi EXO-L kebanyakan. Mereka masih menunggu kalian kembali. Lalu, meski kita nggak sering saling menyapa seperti dulu, kita adalah satu! Buktinya EXO dan EXO-L masih bersama sampai sekarang! Kita kan abadi."

"Benarkah begitu..?"

"Eung, kenapa kamu masih khawatir?"

Begitu ya, jadi begitu.. Chen tidak tau akan seperti itu.

"Ah, padahal kita sendiri sudah banyak terluka karena kehilangan member. Kamu bilang akan terus bertahan dengan kami, lagi lagi pikiranmu berubah secepat itu."

Chanyeol menghela nafas panjang dan tersenyum tipis sebelum bangkit dari duduknya. "Jongdae, seharusnya kamu nggak boleh begitu.."

"Chanyeol!!"

Setiap langkah yang diambilnya selalu saja salah.

________________________
TBC..

buat yang bingung ini ada kek flashback gitu ya,
pertanyaan Baekhyun yang chapter Stronger, trus jawaban'mu' dari chapter Untold Feeling
mudeng kan pokoknya jadi kek pemikiran Jongdae gitu dua duanya, ya gitu ah pokoknya nuhun ueueuee

enjoy!

Dear You | Chen (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang