🎼Mistake

16 5 0
                                    

Chen yang hendak membuka pintu rumah dan menghela nafas pelan saat mendapatimu tertidur disofa. Dengan senyum tipis ia mengambil selimut untukmu. Gerakannya terhenti saat kamu menggeliat pelan. Tunggu- Chen tidak salah lihat? Kenapa kamu menangis?

"Engg.. sudah pulang?"

"Kenapa ketiduran disini? Habis ini pindah kekamar ya?"

Chen mengambil air untuk kalian berdua dan ikut duduk disampingmu. Kamu tau kode Chen yang diam begini. Dia membiarkanmu untuk bicara tentang apa yang menganggu. Huft, kamu paling tidak bisa menghindari tatapan dalam Chen yang seperti ini.

"Hm.. entah kenapa aku selalu bisa tau kalau ada yang salah. Rasanya aku bakal melewatkan sesuatu kalau nggak tau apa hal yang salah itu."

"Menurutmu apa ada yang salah denganku? Hanya.. gosip dari tetanggaku kemarin. Mereka bilang salah kalau perempuan pergi sendirian keluar negeri. Harus bisa jaga diri memang. Kalau dipikir buat apa mereka berpikiran yang bagus? Semuanya hanyalah kesalahan."

Chen menerjap beberapa kali mencoba mencerna perkataanmu. Tangannya membenarkan selimut dan membalut tubuhmu. "Apa maksudmu dengan sebuah kesalahan?" Tanyanya seraya terus berpikir.

Kamu terdiam sejenak, merasa sedikit berat untuk mengatakannya. "Kalau kamu melakukan sebuah kesalahan, harusnya kamu memusnahkannya. Bukan membesarkannya.."

Deg..
Tak!

"Jadi kamu pikir anak ini sebuah kesalahan?"

Mendengar suara Chen membuatmu terdiam karena nadanya menekan tiap kata yang ia ucapkan. Nyalimu menciut saat melihat Chen yang- sepertinya dia marah.

"Kenapa kamu berpikir anak ini sebuah kesalahan? Dari awal kamu niat untuk memusnahkannya?"

"B-bukan begitu! Maksudku.. aku.."

"Dear, aku tidak mengerti jalan pikiranmu."

Suara Chen begitu berat sampai kamu tidak berani menjawabnya. Setiap tekanan dari kata katanya seakan mendorongmu jadi tak berkutik. Semarah itu Chen karena perkataanmu tadi. Iya kamu tau, kamu memang sembarangan karena mengatakannya. Tapi melihat Chen yang marah begini membuatmu takut. Chen memang pernah lebih marah dari ini, tapi rasanya kamu tetap saja takut.

"Kamu bilang anak ini adalah anugrah, dan aku juga menyebutnya hadiah. Tapi kenapa sekarang kamu menyebutnya sebagai kesalahan.."

Chen bangkit dan merapikan barang-barangnya setelah melirik kearah jam. "(Y/N) kamu seharusnya nggak boleh berpikir seperti itu,"

Setelahnya Chen menutup pintu dan segera pergi ke-dorm untuk jadwalnya. Meninggalkanmu dengan segala rasa bersalah karena bicara sembarangan. Chen memanggil baby Kim dengan sebutan 'anak ini', bukan sebagai anak kalian. Dan dia memanggilmu dengan nama aslimu, artinya Chen benar benar marah. Bagaimana ini, kamu malah membuat suasana jadi buruk.

Bugh!

"Jelas saja Chen langsung pergi! Kamu ini kenapa sih!?"

Kamu tersentak pelan saat Heeyoung melemparmu dengan bantal. Hanya kaget, bukan sakit. Kamu memeluk bantal itu seraya mengusap usap perutmu. Rasa bersalahmu sampai pada baby Kim didalam sana karena secara tidak langsung kamu juga menyakitinya.

"Bisa bisanya kamu bilang anak kalian itu kesalahan?? Sudah kubilang jangan dengerin tetanggamu yang menggunjing itu!"

"Aku tau! Aku tau! Tapi aku nggak tau kenapa bisa sampai begini. Keluargaku juga nggak ada yang tau tentang hal ini. Kalau ingat lagi aku jadi makin merasa bersalah.."

"Tolonglah (Y/N)! Kenapa denganmu??"

Heeyoung menghela nafas kesal melihatmu terdiam. Setelah Chen pergi beberapa saat setelahnya kamu memanggil Heeyoung untuk menemanimu. Ia memang tidak akan menginap, tapi setidaknya kamu bisa cerita sebentar. Akan sedikit sulit bebicara pada Chen karena lelaki itu baru akan pulang besok.

"Huwaaa aku harus bagaimana sekarang.."

"Setidaknya baikan dulu lewat chat kalau memang belum bisa ketemuan. Kulihat semarahnya dia juga nggak pernah menyakitimu kan. Pertahankan saja, kalian hanya harus saling percaya."

Iya, kamu harus bisa mempertahankan semuanya. Tidak harus bergantung pada Chen, tapi kamu akan menggenggam tangannya dan berjalan beriringan. Menyatukan dua orang yang berbeda dengan sulit. Chen yang netral lebih sering mendominasimu. Harusnya kamu juga bisa seperti itu, tidak harus suamimu agar kalian sama sama seimbang.
Akan kamu lindungi apa yang jadi milikmu. Kekhawatiran yang lain bisa kalian pikirkan bersama. Kamu harus mengakhiri suasana aneh yang kamu ciptakan ini.

________________________
TBC..

Pendek dan gaje kan? Soalnya aku stuck mikirin konflik selanjutnya uwu

Hope you like♥
Enjoy and vote please★
Gamsa~

Dear You | Chen (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang