"Aku akan pergi ke-militer.."
Deg!
"Maaf merusak suasana ulangtahunku.. Tapi rasanya aku nggak bisa menunda lagi mengatakan ini. Bagimu mendadak kan? Manager sudah menyiapkan semuanya."
"K-kapan perginya?"
"Bulan depan, untuk keberangkatannya sudah diproses."
Kamu lagi lagi merasa kalau dirimu tidak pernah tau tentang apapun mengenai Chen. Padahal kamu istrinya, tapi kenapa Chen tidak pernah membicarakan ini padamu? Bisa bisanya dia baru cerita tentang ini sekarang. Ah lagipula buat apa berunding denganmu. Chen sudah memutuskan untuk pergi dan tidak ada pengaruhnya kalau kamu bilang tidak setuju.
"Kamu keterlaluan banget nggak sih?! Kamu selalu saja begitu. Padahal kamu.. bilang nggak mau menyakiti lebih dalam lagi. Tapi kamu.."
"Aku tau! Aku tau!! Aku juga tau kalau aku akan menyakiti Eri lagi.. Kalau aku pergi.. setidaknya mereka bisa lupa sejenak dengan apa yang membuat mereka sakit. Yang membuat luka dari semua ini, hanya aku."
Melihat Chen yang menunduk begitu, kamu jadi tidak bisa untuk sekedar marah. Kamu berjalan beberapa langkah menjauh darinya. Mengambil sebuah kotak yang cukup besar dan meletakannya dihadapan Chen.
"Hadiah dari kami. Tadinya mau aku kasih ini setelah berhasil bikin kamu nangis, tapi malah kamu yang bikin aku nangis duluan." Kamu mengusap airmatamu kasar lalu berjalan menjauh darinya.
"Aku juga lelah! Melihatmu pura pura kuat begitu. Menurutmu cuma kamu yang sakit!? Kalau begitu menyerah saja denganku dan biarkan aku pergi!"
Kamu agak tersentak saat Chen berteriak padamu. Sudah lama semenjak kalian marahan, sekarang terjadi lagi. Kamu tidak ingin berbalik, kamu hanya kesal. Kamu dan fandom memang tidak mengerti sebenarnya seberapa sakit Chen. Tapi kalian berusaha untuknya.
"Menyerah dan melepaskan seseorang yang kami cintai? Konyol," Kamu melirik kebelakang, menjeda ucapanmu. "Sampai kapanpun, kamu adalah seseorang yang pantas kami cintai dan kami lindungi. Itu nggak akan pernah berubah."
Begitu kamu pergi, Chen langsung menutup wajahnya menahan agar tidak menangis. Kenapa dia harus berteriak? Egois sekali dirinya meminta orang lain mengerti tentang perasaannya. Tangisan tanpa suara itu berhenti setelah beberapa menit. Retina mata Chen berhenti pada kotak yang kamu berikan. Hadiah dari CHENBar, yang dikirimkan lewat SM lalu kamu berikan padanya.
Ada booklet, Chen message book, 4 sertifikat hutan mereka, lalu kotak lampu dandelion, dan beberapa barang lainnya. Sebanyak ini dan memang tidak seberapa, tapi hati yang terkandung didalamnya tersampaikan. Chen membaca sebuah surat, satu persatu ingatan kembali berputar diotaknya mulai menyentuhnya secara berbeda. Ketulusan yang coba untuk sampai padanya itu, airmatanya tidak berhenti mengalir.
Memang bukan apa apa, tapi Chen memposting dihari ulangtahunnya, karena merasa bersalah. Setelah itu ia memberitahu member tentang hal ini. Dia akan pergi wajib militer, dan yang dia lakukan belakangan ini. Sepertinya Chanyeol sangat terluka, lelaki itu langsung kembali ke kamarnya disusul member lain. Seharusnya ia bisa komunasikan hal ini dengan baik pada member."Katamu member sudah diberi tau? Semuanya jadi kacau!"
Manager menoleh sebentar padanya lalu menghela nafas. "Salahmu yang nggak bisa membicarakannya dengan baik. Toh dengan begitu nggak ada penghalang dan kamu bisa segera pergi."
"Bisa bisanya hyung bilang begitu..? Jadi hanya segitu nilai persahabatan menurutmu?"
Dan entah sejak kapan, Chen mulai sering menangis lebih banyak dari biasanya. Menenggelamkan wajahnya dibawah lipatan tangan sembari mengutuk dirinya sendiri. Atau kadang kelewat emosi dan menjambak rambutnya atau menggigit tangannya hingga berdarah. Chen mulai gila. Kenapa dengannya? Semua yang dia lakukan mulai tidak benar.
Bee****
Menyebalkan
Menghilang saja sepenuhnya daripada sekali muncul dan merepotkan fansChen kalah dengan dirinya sendiri.
♪
Chen menerjap pelan menyesuaikan cahaya samar dengan matanya yang perih. Hal pertama yang ia tangkap adalah kamu yang tidur didekapannya. Ah iya, sehabis kelewat emosi dia nekat membaca hate comment dan berakhir demam begini. Apa kamu tidak takut ketularan- tidur memeluknya begini? Sejak kapan kantung matamu sedikit lebih parah? Kamu berusaha sendirian karena Chen terus terusan sakit.
"Dear.. makasih menjagaku semalaman,"
Ia mencium bibirmu dengan lembut dan senyuman diakhir. Sudah lama juga kalian tidak berduaan begini. Sehari hari hanya sibuk mengurus Cheonsa. Chen baru sadar selama ini kalian sudah bekerja keras.
"Eh.. Jam berapa?"
"Setengah sebelas, Cheonsa mana? Aku nggak lihat dia seharian.."
"Cheonsa ada dengan Baek oppa. Kamu jangan kontak sama Cheonsa dulu, kalau ketularan tambah susah."
Kamu beranjak untuk mengambilkannya obat dan air. Sedikit lega karena panas Chen sudah mulai turun. Tadinya kamu ingin terus marah tapi kondisi Chen begini kamu jadi melunak. Sepertinya kamu juga bisa memaklumi Chen tidak bilang apa apa karena dia tidak mau terburu buru. Dia hanya tidak mau lebih menyakiti, sampai sampai mengulur waktu sepanjang ini. Harusnya kamu bisa mengerti itu.
"Aku minta maaf karena marah tadi. Padahal aku tau nggak mudah kamu bertahan sendirian. Tapi aku malah berpikiran dangkal begini. Aku merasa gagal jadi istrimu atau seorang ibu.."
"Nggak gagal kok, kamu yang terbaik. Aku juga salah karena kasih tau secara tiba tiba dengan timing yang nggak tepat. Lagi lagi aku nggak sadar kamu melakukan semuanya sendirian. Maaf aku egois minta kamu ngerti perasaanku."
Chen selalu saja mengulangi kesalahan yang sama. Dia terlalu terluka dan malah mengabaikan kewajibannya. Dia sudah memilih untuk bertahan, untuk menjaga perasaan fansnya agar tidak lebih sakit. Meski begitu, Chen juga harus menjaga keluarga kecilnya. Tidak semua orang mengerti perasaannya, tapi Chen sadar kalau tidak semua orang bisa sekuat dirinya untuk bertahan.
___________________________
TBC..warning; ini imajinasi ya guys, yang jelas aku nggak tau pasti gimana keadaan Chen waktu itu
Entah dia lebih kuat dari yang kita bayangin, atau malah lebih sakit dari itu. Yang perlu kita lakuin cuma support dia. Kita udah janji, we are one kan?Hope you like ♥
Enjoy and vote please★
Gamsa~
![](https://img.wattpad.com/cover/227547538-288-k672736.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You | Chen (Revisi)
De TodoHanya tentang kehidupan antara Kim Jongdae dan Chen diatas jalanan darah, bukan jalanan berbunga. Rangkaian naskah tentang kesehariannya. Bersama member, fans, keluarganya. Cerita tentang hari harinya bersama orang orang miliknya, termasuk kamu. [S...