Unexpected 🎶

11 6 0
                                    

Mobil hitam yang dikendarai Chen berhenti disebuah gedung yang cukup besar. Ah, kamu tidak pernah jalan jalan jadinya tidak pernah tau ada tempat seperti ini. "Kenapa kamu cantik sekali sih?" Kamu menoleh saat mendengar Chen menggumam. "Kan kamu yang mau," Balasmu sambil tersenyum. Chen menyibak rambutnya sambil menghela nafas pelan. Menenangkan jantungnya sendiri. Chen yang sudah lama berpacaran denganmu saja segugup ini.

"Tapi apa ini nggak masalah? Berdua dengan perempuan kepesta."

"Seharusnya nggakk masalah. Appa bilang kita nanti bisa pulang duluan."

Chen turun lebih dulu dan tanpa disangka sangka ia membukakan pintu untukmu. Kekasihmu ini gentle sekali, kan kamu jadi malu. Ia merangkul pinggangmu dan berjalan beriringan.

"Maaf, bisa tolong perlihatkan undangannya?"

"Undangan? Jongdae, undangan.."

"Mereka bersamaku," Kalian berdua sontak menoleh saat mendengar suara papa Kim. "Mereka anak anakku." 

Begitu masuk kedalam gedung, kamu telah disambut hangat oleh mama Kim yang sudah lebih dulu sampai. "Terimakasih sudah mau datang, (Y/N). Calon menantuku ini cantik sekali." Puji mama Kim yang langsung membuat jantungmu berdebar. Chen yang melihatnya terkekeh pelan seolah mengejekmu.
Kamu banyak berfoto dengan keluarga Kim juga teman teman Chen yang datang. Walau sebenarnya kamu agak takut kalau seseorang menangkap Chen bersama perempuan dan bisa menciptakan skandal. Kamu juga bertemu dengan orangtua Yeonhee. Mereka beberapa kali menyebutmu 'calon menantu' dan sukses membuatmu gugup.

"Jongdae, kekasihmu ini dari Indonesia? Pantas saja wajahnya asing!"

"Benar, cantik kan?"

Sejujurnya kamu malas sekali dengan pesta seperti ini. Karena berakhir membosankan saat tidak ada orang yang dikenal. Tapi sekarang karena ada keluarga Kim kamu merasa baik baik saja. Mereka menerimamu dengan baik.

"Kalian duduk dan bersenang-senanglah, kami tinggal dulu." Pamit papa Kim sambil beranjak pergi dari sana. Samar samar kamu masih bisa mendengar pembicaraan mereka.

"Jadi apakah mereka akan seperti Yeonhee dan Jongdeok? Itu, menikah nanti?"

"Hahaha, itu semua terserah mereka saja."

Kamu agak tersentak saat Chen menepuk pundakmu. Lelaki itu tersenyum tipis. "Mau keluar saja?" Ajaknya dan kamu langsung menyetujuinya. Kalian bersandar menikmati angin malam Seoul. Dari atas sini bangunan bangunan tinggi kota Seoul bisa terlihat. Kamu harus pamer pemandangan indah ini saat kamu pulang ke Indonesia kapan kapan.

"Dingin?" Chen bertanya padamu, kamu menggeleng. "Biasa saja. Disini lebih tenang."

Kalian mulai mencari topik yang seru untuk dibicarakan. Karena kalian sama sama tipe penyendiri, jadi kalian memilih menjauh dari keramaian. Jarang jarang Chen dapat space sendirian seperti ini. Biasanya dia dikelilingi kamera dan harus sedikit menjaga pribadinya.

"Dari wishlist-mu mana yang belum kesampaian?"

"Pantai Gwangalli! Wah kemarin Bomi kesana dan aku iri!"

"Kapan kapan aku akan mengajakmu kesana. Kedepannya setelah ini aku akan sibuk."

Kamu menoleh, serius member EXO akan sibuk? Memangnya ada apa? Comeback juga tidak, atau mereka mau membuat kejutan? EXO memang paham sekali dengan EXO-L dan selalu mencoba memenuhi keinginan fansnya. Sudah seperti pacar yang terlalu cinta saja. Iya, EXO kan pacarnya EXO-L hehe. Suho sendiri yang bilang kalau dia suka disebut suaminya EXO-L.

"Jongdae, ayo ikut appa sebentar." Suara papa Kim lagi lagi menengahi kalian.

"Oh, tapi bagaimana dengan (Y/N)?" Ujar Chen dengan berharap jika kamu tidak membolehkannya pergi. Ayolah, Chen juga ingin sekali menghabiskan malam ini dengan kekasihnya. "Tidak apa, selama kamu pergi aku mau makan dulu. Aku lapar." Jawabmu dengan seulas senyumannya. Memberi tatapan pada Chen bahwa kamu akan baik baik saja selama disini. Toh, kamu bisa mendatangi Jongdeok atau Yeonhee kalau merasa bosan.

Tak!

"Oh, maaf."

Kamu menoleh saat tak sengaja menabrak punggung seseorang dan serentak mengatakan maaf bersamaan. Seorang gadis yang nampaknya seumuran denganmu. "Ah, maafkan aku." Gadis itu membungkuk beberapa kali. Dia cukup ramah, begitu menurutmu.

"Dear?" Kamu menengok saat suara yang sangat kamu kenali memanggilmu. "Oh, sudah sele--"

"Dae-ie oppa!"

Deg..

Kamu tidak dapat menyembunyikan rasa terkejutmu saat perempuan itu berlari dan memeluk Chen dengan erat. Tunggu dulu, perempuan itu siapa? Dan kenapa Chen membalas pelukannya?

"Dear, ini temanku saat SMA. Hwalhan, ini--"

"Aku Gyo Hwalhan! Teman akrban Dae-ie oppa, kamu siapa? Adik iparnya Dae oppa ya? Dae oppa kan tidak punya adik!"

Lihat, perempuan dengan nama Gyo Hwalhan ini bahkan tidak memberimu atau Chen kesempatan untuk berbicara. "Aku (Y/N), aku pacarnya." Kamu membalas jabatan tangannya. Hwalhan nampak terdiam sejenak sebelum kembali menarik tangannya.

"Pacar..?"

"Iya, aku dan Jongdae sama sama suka!"

Chen terkekeh saat kamu dengan percaya diri mengatakan hal itu. Ia bahkan mengusak pelan rambutmu. Hwalhan ikut terkekeh singkat dan langsung kembali berpaling pada Chen.

"Ada yang mau aku katakan padamu, oppa. Kita harus bertemu besok ya!" Hwalhan tersenyum sambil menepuk dada Chen beberapa kali.

Kamu yang sudah berpengalaman tentang tingkah seseorang yang akan merebut kekasihmu ini menyadari dengan jelas wajah Hwalhan sedang menggoda Chen. Chen juga nampaknya sadar, lelaki itu melepas jasnya dan memakaikannya padamu. "Mau pulang saja?" Tawarnya dan kamu mengangguk. Setelah meminta izin pada keluarga Kim untuk pulang duluan, Chen benar benar membawamu masuk kemobilnya.

"Dear, Gyo Hwalhan memang teman SMA-ku. Kita juga sudah jarang kontak. Rasanya aku jadi orang jahat kalau memutuskan kontak dengan teman temanku begitu saja. Walau sejujurnya kalau ketemuan aku hanya pergi dengan orang yang itu itu saja."

Chen peka sekali, tapi karena inilah kamu jadi tidak perlu kasih kode-kode padanya. Tapi terlalu peka kadang membuatmu tidak bisa mengalihkan topik juga. "Waaa maaf aku jadi egois begini!! Memalukan kalau sampai aku cemburu!" Kamu menutup wajahmu frustasi. Chen hanya terkekeh pelan dan satu tangannya yang bebas mengusak rambutmu.

"Nggak apa apa, nggak apa apa~ Itu wajar, sayang.."

"Tapi, Jongdae.. kamu kelewatan. Rumahku harusnya belok dijalan yang tadi."

"Siapa bilang aku mau mengantarmu pulang kerumahmu?"

Kamu mengernyit bingung. "Hah? Memang kita mau kemana?" Tanyamu sambil menaik turunkan alismu.

"Kerumahku,"

Blushh..

"T-tapi ini nggak direncanakan.."

"Nggak apa apa, biasanya sesuatu yang nggak direncanakan bisa berakhir jadi yang terbaik.."

________________________
TBC..

Kelihatan nggak bibit konfliknya nih? Kelihatan dong ya pastinya

Hope you like♥
Enjoy and vote please★
Gamsa~

Dear You | Chen (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang