👀 Invisible [20]

9.2K 1.2K 110
                                    

.
.
.

Taehyung mendapat telpon dari wali kelas Jungkook jika anaknya itu tak kunjung berhenti menangis. Maka dari itu ia kini bergegas menuju sekolah Jungkook untuk mengetahui apa penyebab puteranya itu menangis. Tubuhnya masih terasa pegal sejak kemarin. Padahal ia sudah memasang dua koyo dipunggungnya, tapi tak ada efek apa-apa.

Padahal yang sebenarnya, sosok wanita yang memakai gaun pengantin itu masih setia menempelinya dan menganggapnya sebagai calon suami.

Sesampainya di sekolah, Taehyung di arahkan untuk menuju ke ruang guru. Dari luar ia sudah mendengar suara tangis puteranya.

Ketika sampai di ruang guru, sosok wanita yang menempeli Taehyung akhirnya melepaskan diri dan pergi menjauh dari sana setelah melihat sosok yang jauh lebih menyeramkan ada diruangan itu.

"Koo? Hei, kenapa menangis?"

Jieun menyapa orangtua muridnya itu dengan ramah. "Begini Tuan, sejak tadi Jungkook tidak mau berhenti menangis. Untuk penyebabnya saya juga kurang mengerti. Ketika ditanya Jungkook malah semakin menangis keras. Maka dari itu, saya memanggil anda kemari karena Jungkook sangat sulit untuk ditenangkan."

Jungkook masih menangis dan sesenggukan ketika Taehyung datang.

Taehyung berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Jungkook. "Kenapa menangis? Bilang pada Daddy, siapa yang nakal?"

"Jangan bilang pada siapapun, atau aku akan memakanmu, wuahahaha!"

Jungkook menggeleng sambil menyeka airmatanya. "Hiks ... hiks ..." bocah itu semakin menangis ketika makhluk menyeramkan itu mengikuti dan mengancamnya.

"Koo? Hei ..." Pada akhirnya Taehyung membawa Jungkook ke dalam gendongan. "Jangan menangis lagi, ya? Kenapa celanamu basah?"

"Itu ... tadi Jungkook sempat pipis dicelana, Tuan." ucap Jieun memberitahu.

"Pipis?" tanya Taehyung tak percaya. Tidak biasanya Jungkook pipis dicelana seperti ini.

"Lebih baik anda membawanya pulang ke rumah. Sepertinya Jungkook butuh ditenangkan."

Taehyung mengangguk. "Saya akan membawanya pulang. Terimakasih sebelumnya."

•••

Selama perjalanan pulang, Jungkook tidak ingin duduk sendiri. Itu sebabnya kini Taehyung menyetir sambil memangku puteranya yang masih menangis.

"Kenapa menangis terus, hm? Tidak ingin cerita?" Taehyung mengelus kepala Jungkook dengan satu tangannya yang bebas, sementara satu tangannya lagi ia gunakan untuk memegang kendali setir.

"Hiks ... t-takut D-daddy ... Hiks ... takut, a-ada ... hiks ... monster." Jungkook terisak dan berbicara terbata.

"Monster? Dimana, Sayang? Tidak ada monster disini."

"Hiks ... ada. Monsternya duduk dibelakang, hiks ..." Jungkook menyembunyikan wajahnya pada dada bidang sang daddy.

Taehyung melirik kaca mobil diatasnya untuk mengecek sesuatu dibelakang. Kosong. "Tidak ada monster dibelakang. Sudah ya jangan menangis. Memangnya tidak lelah menangis terus? Nanti napasmu sesak, Sayang. Sudah jangan menangis lagi. Oke?"

IVL - (Invisible » In Vibes Love)「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang