.
.
.Melihat Taehyung yang duduk bermain ponsel dihalaman depan rumah dengan segelas kopi hangat, Sonya menghampiri, ikut duduk di kursi kosong sebelah pria itu.
"Aku ingin bicara."
Taehyung menoleh sekilas pada Sonya. "Katakan saja."
Sonya menerawang langit diatasnya yang sedikit kelabu. "Kau tahu kan bagaimana Jungkook?"
Setelah menyeruput kopinya, Taehyung tersenyum tipis dan menjawab, "Tentu saja tahu."
"Kau mau menerimanya? Dia yang kekanakan begitu?"
"Apa itu pertanyaan untukku?"
Sonya langsung menatap Taehyung dengan alis yang mengerut. "Iyalah! Kau pikir aku bicara dengan siapa?!"
Taehyung terkekeh lagi. Jangankan Jungkook, bagaimana sikap Mama-nya anak itu pun Taehyung tahu. "Aku sudah biasa menghadapi Jungkook yang seperti itu. Aku senang-senang saja hidup dengannya. Aku bahagia."
"Syukurlah, aku bisa pergi dengan tenang." Terdengar ada rasa lega ketika mengucapkannya.
"Kau mau pergi lagi?"
"Iya, aku tidak bisa berlama-lama disini. Ini bukan tempatku yang seharusnya." ujar Sonya. "Aku titip Jungkook, ya. Dia sangat sayang padamu. Anakku itu takut kehilanganmu, dia tidak rela jika rasa sayangmu terbagi dengan yang lain."
"Aku akan selalu sayang padanya, tidak akan pernah berkurang, justru rasa sayangku akan bertambah setiap harinya. Apa kau sudah lega mendengar pernyataanku barusan?"
Sonya mengangguk, senyuman getir terpatri dibibirnya. "Ya, aku tahu itu. Aku hanya ingin memastikan dan mendengarnya langsung darimu."
Taehyung menarik napas pelan. "Arwah sepertimu masih memiliki perasaan, kah?" Bukan tanpa alasan, Taehyung melihat gadis disebelahnya seperti sedang menahan tangis.
"Aku ingin melihat Jungkook terus. Sekalipun aku tidak bisa hidup lagi, aku ingin memantaunya setiap hari dan memastikan dia baik-baik saja. Tapi aku tidak bisa melakukan itu. Bahkan untuk sekedar pamit padanya pun aku tidak bisa." Pertahanannya runtuh, Sonya tidak bisa membendung tangisnya lagi.
Dengan perlahan Taehyung mengusap pundak Sonya. "Dia pasti akan merindukanmu, begitupun denganku. Jangan pikirkan apapun, Jungkook akan baik-baik saja. Tenang dan berbahagialah ditempatmu yang seharusnya, Irene."
Sonya mengangguk. "Bilang pada Jungkook jika akulah yang paling menyayanginya di semesta ini. Doaku tidak akan pernah terputus untuknya. Aku pamit. Selamat tinggal."
Pandangan Taehyung sedikit mengabur, terhalang oleh gumpalan airmata. Sedikit ada rasa tidak rela ketika sahabatnya akan pergi. Ia pun mengangguk singkat sebagai balasan. Detik berikutnya ia tersenyum ketika gadis disebelahnya mengangguk sopan. Taehyung tahu, Irene sudah tidak disana.
•••
Tadinya hari ini Taehyung akan kembali ke rumahnya di Seoul bersama Jungkook. Tapi tidak jadi ketika mendengar kabar duka dari sahabat karibnya semasa SMA.
![](https://img.wattpad.com/cover/249156946-288-k190249.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
IVL - (Invisible » In Vibes Love)「✓」
Fanfiction➪ ᴛⲏᴇ ᴇⲛᴅ 'ˎ˗ Pairing: Taekook ; [ toptae x bottkook ] Summary: Ini kisah perjalanan hidup Taehyung dan permata hatinya. Berawal dari Taehyung yang menjadikan Jungkook sebagai anaknya; yang ternyata merupakan sosok istimewa. Hingga seiring berjalann...