💗 In Vibes Love [57]

1.6K 254 29
                                    

.
.
.

Lagi-lagi kabar duka itu datang.

Malam tadi, Bogum menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit.

Semuanya begitu mendadak. Belum ada satu hari Bogum dirawat, nyawanya tidak dapat tertolong. Pria itu mengalami gagal ginjal di usianya yang ke 59 tahun.

Jungkook tidak henti-hentinya menangis. Lama tidak berjumpa, sekalinya bertemu sudah tidak bisa bersapa.

Orang-orang yang dulu pernah ada bersamanya satu persatu pergi.

"Ayahmu sempat titip pesan, katanya kalau dia sudah tidak ada, dia akan senang kalau kau berduka atas kepergiannya, itu berarti Koo sayang sama Ayah Bogum. Tapi jangan sampai menangis berlarut-larut, itu akan membuatnya sedih. Ayahmu bilang begitu, Nak." Hana mengusap pundak Jungkook dengan senyum penuh kedukaan. Wanita yang kini sudah terlihat tua itu nampak tegar, padahal ia sendiri pun bingung bagaimana untuk menghadapi masa tuanya seorang diri.

"Ayah sakit kok tidak bilang-bilang, hiks. Kalau bilang aku bisa cepat-cepat pulang supaya bisa mengucapkan kata sayang waktu Ayah masih bernapas, agar Ayah tahu dan dengar kalau aku sayang Ayah, hiks." isak Jungkook.

"Ayah Bogum tidak ingin kabar sakitnya diketahui siapa-siapa. Dia itu memang sok kuat. Ibu saja telat mengetahuinya." Hana terkekeh sumbang, hanya untuk mencairkan suasana.

Taehyung duduk berdampingan bersama anak-anaknya dibelakang Jungkook dan Hana, ia membiarkan Jungkook berduka dan menumpahkan segala kesedihannya disamping jasad Bogum sebelum dikebumikan.

Jeongsan meremat lengan Ayahnya. Ia tahu, meskipun Ayah dan Kakek Bro sering berdebat, namun dalam situasi seperti ini Ayahnya juga pasti bersedih.

Taehyung menggenggam punggung tangan Jeongsan yang meremat lengannya, seolah mengatakan jika semuanya baik-baik saja.

"Selamat jalan, Bogum. Senang mengenal dan mengenangmu dalam keadaan baik seperti terakhir kali."

•••

Bima melihat kedatangan Joseph di kedai Ayahnya. "Datang kesini ingin membeli hotteok?"

"Jeongsan dan keluarganya pergi kemana? Kau tahu?" Tanpa basa-basi Joseph bertanya.

"Entah. Jika tidak ingin beli, pergilah. Aku sibuk." ucap Bima seraya memanggang hotteok pesanan pelanggannya.

"Aku ingin coba hotteok-nya. Beli satu." Joseph duduk di kursi pelanggan.

"Cih, beli satu? Kalau ingin cicip saja tidak usah beli, aku kasih gratis!" ucap Bima ketus.

Joseph bangkit dari duduknya. "Tidak jadi. Tidak ramah, bintang satu." Ia pun pergi dari kedai itu.

"Kenapa juga aku harus ramah padanya?" Bima sih tidak peduli diberi bintang satu. Sebenarnya ia tidak suka dengan Joseph karena pria itu sekarang sedang dekat dengan Jeongsan. Sudah satu bulan mereka dekat, sepertinya sedang PDKT?

"Hhh~ leganya~" Tuan Moon menepuk perutnya, baru saja ia selesai buang air besar.

"Oh? Tuan Kim bilang Ayah mertuanya meninggal dunia. Makanya dia sekeluarga ada di Busan sekarang." ucap Tuan Moon sambil melihat layar ponselnya.

IVL - (Invisible » In Vibes Love)「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang