👀 Invisible [3]

12.2K 1.4K 199
                                    

.
.
.

Kandungan Irene kini sudah memasuki usia 9 bulan, tinggal menunggu hitungan hari, bayinya akan segera lahir.

Soal tawaran Taehyung waktu itu yang mengajaknya untuk menikah, Irene tidak menerimanya. Jelas saja dia menolak, Irene sangat tahu jika Taehyung tidak menaruh rasa cinta padanya.  Pria itu hanya terobsesi pada anak yang dikandungnya. Irene juga tak mengerti, kenapa Taehyung bisa seprotektif itu pada Kookoo.

Sejujurnya Irene juga tidak mencintai Taehyung. Dia hanya menganggap pria itu sebagai sahabatnya saja. Sudah 5 tahun mereka bersahabat. Disudut hati terkecilnya Irene masih menyimpan rasa pada Bogum, ayah dari anak yang dikandungnya saat ini. Yang sialnya lagi, pria itulah alasan kehancuran hidupnya.

Irene mengelus lembut perut besarnya. "Kookoo sayang, saat kau lahir nanti jangan mencari sosok Ayahmu, ya?  Sesungguhnya dia orang yang brengsek, jahat, dan juga tolol. Mama saja menyesal karena mencintainya."

Irene merasakan pergerakan didalam perutnya seolah Kookoo mengerti apa yang ia ucapkan.

"Tapi Kookoo tenang saja, eum? Masih ada Daddy Taehyung yang akan menemanimu. Dia akan menjadi sosok Ayah untukmu."

"Kookoo sayang~ Daddy pulang."

Irene mendengar suara Taehyung dari luar kamar.

"Kookoo, Daddy-mu pulang tuh." Irene tersenyum ketika merasakan pergerakan lagi diperutnya. Kookoo memang selalu begitu, akan bereaksi ketika mendengar suara Daddy-nya.

"Kookoo!" Taehyung mendobrak pintu kamar yang Irene tempati hingga menimbulkan suara yang keras sambil merentangkan kedua tangannya.

"Astaga, Taehyung! Aku kaget." Irene mengelus dadanya dan menatap Taehyung kesal. "Heboh sekali sih! Ketuk pintu dulu kan bisa?"

Taehyung hanya menampilkan senyuman kotaknya, lalu bergegas menghampiri Kookoo─ maksudnya menghampiri Irene.

"Kookoo sayang, rindu pada Daddy, ya?" Taehyung mengelus lembut perut Irene dan ia tersenyum lebar ketika merasakan pergerakan pelan. "Kookoo cepat-cepat lahir, ya! Daddy ingin cium."

"Aku yang hamil, kenapa kau yang antusias sekali sih?" Irene terkekeh pelan.

"Aku ingin melihat bentuk Kookoo seperti apa nanti."

Irene melotot mendengarnya. "Ya bentuknya seperti manusia lah! Kau pikir aku mengandung anak apa? Anak kucing?"

"Maksudku rupanya." ralat Taehyung.

"Sudah pasti imut! Makanya aku panggil dia Kookoo." balas Irene.

"Pokoknya aku ingin cepat-cepat Kookoo lahir, hehe. Aku akan jadi daddy-nya nanti." ujar Taehyung antusias.

"Sugar daddy?"  canda Irene.

"Apa aku boleh menjadi sugar daddy Kookoo? Nanti dia jadi jodohku, lalu aku menikahinya, begitu?" balas Taehyung atas pertanyaan Irene barusan.

Irene mengangkat satu tangannya dengan wajah garang. "Ingin aku tampar?"

Nah kan, padahal dia sendiri yang memancing hingga Taehyung berkata seperti itu.

"Kenapa sih? Apa yang salah dari ucapanku? Aku kan hanya bertanya. Jika kau mengizinkannya aku siap menjaga jodohku dari lahir." ucap Taehyung ngawur.

"Aku tidak setuju. Kookoo masih terlalu kecil untuk menjadi jodohmu. Tolong sadar diri ya, Tuan Kim. Tolong ingat, sekarang kau sudah umur berapa?" sahut Irene.

IVL - (Invisible » In Vibes Love)「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang