👀 Invisible [66]

5.9K 1K 152
                                    

.
.
.

"Aku tak menyangka jika Mister Zhou akan menyerahkan dirinya ke kantor polisi." ujar Jaehyun sambil berjalan beriringan dengan Jungkook menuju kelas.

"Apa? Mister Zhou menyerahkan diri?"

"Beritanya sudah tersebar di grup kelas. Dia mengaku telah membunuh Bambam. Memangnya kau tidak tahu?"

Jungkook menggeleng. "Aku tidak tahu kalau dia akan menyerahkan diri secepat itu."

"Katanya sih dia sempat mendatangi psikiater. Mungkin dia tidak waras?" Meski agak kasar untuk mengatakan hal itu, tapi Jaehyun jadi menaruh rasa marah ketika tahu gurunya itu adalah dalang dari kasus pembunuhan yang terjadi pada Bambam.

"Hm, mungkin." Jungkook merenung. Tidak mungkin Azazel sendiri yang menyerahkan diri Mister Zhou ke polisi. Atau mungkin kini Azazel telah pergi dan akan mencari manusia lain untuk dirasuki? Ia harus lebih berhati-hati.

•••

Azazel kini berada di kantor, tepatnya di ruangan Taehyung. Ia sedang mengamati Taehyung yang terlihat sangat sibuk dengan urusan kantornya.

Rencananya untuk mendapatkan jiwa suci itu akan semakin berjalan mulus jika saja ia bisa merasuki Taehyung. Azazel tahu, pria itu sangat dekat dengan incarannya.

Taehyung merenggangkan otot tubuhnya, ia menguap sambil bersender pada kursi kerjanya. Hari ini cukup melelahkan. Tapi Taehyung sudah terbiasa dengan hal ini, jadi ia tidak merasa lesu dan tetap fokus.

Oleh karena itu, Azazel tidak bisa merasuki Taehyung untuk saat ini. Sejak tadi ia sudah memantau dan menunggu suasana yang tepat, tapi tidak kunjung mendapat kesempatan jika Taehyung saja terlalu fokus seperti ini.

"Bersedihlah, tingkatkan emosi-mu agar aku mudah untuk merasuki dan menguasai-mu."

Taehyung merasakan hawa panas ditelinga kirinya. Sedetik kemudian ponselnya berbunyi menandakan telepon masuk.

Itu telepon masuk dari Jungkook. Taehyung melirik jam tangannya, ini sudah waktunya Jungkook pulang sekolah. Karena terlalu fokus, Taehyung sampai tidak sadar jika sudah jamnya sang anak pulang sekolah.

Buru-buru Taehyung mengambil kunci mobil dan mengangkat telepon itu.

"Iya, sudah pulang? Tunggu ya, Daddy sedang di jalan. Tunggu disana. Maaf agak terlambat."

•••

Setelah menjemput Jungkook di sekolah, Taehyung memutuskan untuk mampir ke supermarket dan membeli banyak kebutuhan.

Padahal pekerjaan kantornya masih menumpuk. Tapi ia biarkan dulu saja, lumayan penat mengerjakan itu semua. Rasanya Taehyung ingin pergi liburan.

"Daddy~" Jungkook datang dengan membawa banyak susu vanila didekapannya, kemudian menaruhnya di troli.

"Banyak sekali, Sayang. Tidak coba rasa lain saja? Susu cokelat? Susu strawberry? Kenapa rasa vanila semua yang kau ambil."

"No, aku hanya suka yang rasa vanila. Tidak terlalu suka rasa lain." jawab Jungkook.

Taehyung tersenyum. "Baiklah, sudah belum ambil jajan-nya? Jika sudah ingin Daddy bayar di kasir sekarang."

"Satu lagi, aku ingin keripik kentang." Jungkook sedikit berlari ke rak sebelah untuk mengambil snack yang ia inginkan. Sementara Taehyung menjalankan troli belanjaannya menuju kasir untuk ikut baris mengantri.

IVL - (Invisible » In Vibes Love)「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang