💗 In Vibes Love [48]

2.2K 344 61
                                    

.
.
.

"Iiih, Bibi Oh mah ribeeet!" Taera memasuki rumah dengan menghentakkan kaki. Ia kesal karena Bibi Oh terus mencecokinya dengan pita besar.

"Ini lho, Dik Aera ... jepit rambutnya jangan dibuang, nanti Ayahmu marah."

"Tidak, Bibi! Ayah tidak akan marah." ucap Taera lantang. Ia berani mengatakan itu karena selama ia hidup Ayahnya belum pernah memarahinya hanya karena masalah kecil. Apalagi itu hanya sebuah pita rambut. "Aku kan buangnya bukan ke tong sampah! Tapi buangnya ke Lala!"

"Ada apa ini ramai-ramai?" tanya Jungkook bingung dengan keributan yang baru saja terjadi.

"Papi bilangin ke Bibi Oh, jangan pakaikan aku jepit rambut atau bando! Kepalaku pusing, rambutnya ketarik-tarik!" adu Taera pada Jungkook. "Bilang juga ke Ayah, jangan suka belikan aku bando dan jepit rambut!"

"Oke, nanti Papi bilangin ke Ayah sayang." putus Jungkook.

Taera mengangguk. Syukurlah Papinya mau mengerti keresahan dirinya. "Mau makan. Lapar."

"Bibi siapkan makan dulu, ya." Bibi Oh melenggang pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan.

"Noona lagi marah ya, Pi?" Taejun bertanya pada Jungkook mengenai kegaduhan yang ia dengar.

"Tidak kok, dia hanya sedang lapar, makanya ngamuk-ngamuk." jawab Jungkook asal.

Taera melihat adiknya yang selalu saja menampakkan pandangan kosong. "Jun, kamu mau makan juga?"

Taejun menggeleng. "Jun tadi sudah makan sama Papi."

Taera mengangguk pelan. Dalam hati ia juga ingin sekali disuapkan makanan oleh Papinya.

"Jun apa-apanya sama Papi terus deh. Dasar, anak Papi." Taera tak serius ingin meledek, hanya saja ia merasa lucu sebab Taejun tak pernah bisa lepas dari Papinya. Namun tetap saja, ada kecemburuan dalam dirinya.

"Aera, jangan bicara begitu." Jungkook menyadari ada perubahan dari raut wajah Taejun.

"Kenapa tidak boleh? Jun jangan marah, aku kan bicaranya benar. Jun apa-apanya sama Papi, kalau aku apa-apanya sama Bibi Oh, tapi aku bukan anaknya Bibi Oh." ucap Taera yang melenggang pergi menuju meja makan karena makanannya sudah disiapkan oleh Bibi Oh.

Kini giliran Jungkook yang memasang raut sedih. Memang benar yang Taera ucapkan, 24/7 hidup Jungkook dihabisakan bersama Taejun.

"Jun minta maaf kalau sudah merepotkan Papi." cicit Taejun sambil menunduk murung. Ia merasakan tangannya digenggam lembut.

"Papi senang menghabiskan seluruh hidup Papi bersama Jun." Jungkook menatap bungsunya sambil tersenyum. "Papi minta maaf, ya ... kalau harus melahirkan Taejun dengan kekurangan seperti ini."

Taejun tidak tahu, kesempurnaan itu rasanya seperti apa? Karena begini saja ia merasa hidupnya sudah sempurna. Taejun penasaran, orang-orang itu menjalani hidupnya seperti apa? Kesempurnaan yang orang-orang miliki itu rasanya bagaimana?

"Hyungie, Noona, Ayah, Papi ... semuanya bisa melihatku, tapi Jun tidak bisa melihat semuanya." Taejun tidak sedih, ia hanya penasaran dengan rupa keluarganya. Selama ini ia mengenali mereka hanya melalui suara.

IVL - (Invisible » In Vibes Love)「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang