➪ ᴛⲏᴇ ᴇⲛᴅ 'ˎ˗
Pairing: Taekook ; [ toptae x bottkook ]
Summary:
Ini kisah perjalanan hidup Taehyung dan permata hatinya.
Berawal dari Taehyung yang menjadikan Jungkook sebagai anaknya; yang ternyata merupakan sosok istimewa. Hingga seiring berjalann...
Kelanjutan dari cerita Invisible. 🔛 « In Vibes Love »
ＴＡＥＫＯＯＫ
old;Tae ( 35 y.o ) x young;Kook ( 18 y.o )
Note: ❗Karakter Jungkook disini akan aku buat seperti anak kecil / kekanakan / polos / manja / menye-menye. Kalau nggak suka dengan karakter Jungkook yang seperti itu silahkan di skip aja, jangan dibaca. Terimakasih.❗
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
"Ayah, mau main." Baru saja bangun tidur, Jungkook sudah meminta pada Bogum untuk pergi main.
"Main kemana?"
"Main ke lumah Paman sayang." Jungkook duduk di kursi dan menerima segelas susu cokelat yang Bogum berikan padanya.
Bogum sudah menduga hal ini. Sudah paham betul dengan permintaan sang anak setiap kali terbangun dari tidur.
"Tidak boleh. Dia juga akan pergi kerja." Larang Bogum. Sejak kejadian satu bulan yang lalu, Jungkook jadi betah ketika mampir ke rumah Taehyung, dan setiap pagi selalu meminta untuk main ke rumah Taehyung, seperti saat ini.
Waktu itu ketika di pusat perbelanjaan saat Bogum mempercayakan Jungkook pada Taehyung, pria itu tidak membawa Jungkook pulang ke hotel sewaannya melainkan mengajak anaknya untuk menginap di rumah pria itu. Jungkook baru dipulangkan keesokan harinya. Memang tukang mencari kesempatan dalam kesempitan si Taehyung itu, Bogum jadi merasa jengkel.
Jungkook memberikan gelas yang sudah tandas isinya itu pada Bogum. "Mau main."
"Tidak boleh."
"Koo mau main ke lumah Paman sayaaaaaang!" Bibir Jungkook sudah mengerucut, ia merengek pada Ayahnya.
"Sudah sana mandi, bau acem." Bogum mencoba mengalihkan topik, tapi Jungkook menggeleng tak mau ketika disuruh mandi.
"Main ya, Ayah? Ke lumah Paman sayang."
"Tidak boleh, sayangku. Sudah sana mandi, nanti kita sarapan."
"Ih, mau maiiiiiiin!" Jungkook merengek, bahkan sudah hampir menangis.
"Astaga, susah sekali diberitahu." Bogum hanya bisa menghela napas melihat anaknya yang tidak menurut seperti ini.
"Mandi dulu." Bogum merangkul Jungkook dan membawanya menuju depan pintu kamar mandi.
"Tapi nanti main ke lumah Paman sayang, ya!"
Bogum tidak menjawab.
Jungkook menggoyangkan lengan Bogum sambil memohon. "Ya, Ayah? Antal Koo ke lumah Paman sayang, ya?"
