.
.
.Jungkook berjalan cepat memasuki gerbang sekolahnya, sesekali melirik ke samping kanannya.
"Jadi ini sekolahmu?"
"Mam, kenapa ikut kesini sih? Lebih baik di rumah saja, biasanya juga Mama menghilang entah kemana jika bukan malam hari." ucap Jungkook.
"Suka-suka Mama. Coba hantu mana yang mengganggumu? Biar Mama labrak dia."
"Tidak perlu. Mama balik gih, pulang saja." Jungkook memasang earphone-nya dan berjalan menunduk.
Irene menghentikan lajunya; yang tengah melayang alias kakinya yang tak menapak pada tanah, dan menatap sang anak dengan bibir yang merengut. "Jadi Mama tidak boleh ada disini?"
Jungkook yang tak merasakan kehadiran sang Ibu disampingnya menghentikan langkah dan berbalik ke belakang untuk melihat sang Ibu. "Tidak boleh, kan aku yang sekolah."
Irene bersedekap dada, masih dengan bibir yang mengerucut. "Yasudah, Mama pergi."
Irene sudah menghilang seiring dengan hembusan angin.
Jungkook menghela napasnya. Baru sadar jika beberapa murid yang melintas memandangnya aneh. Mungkin karena mendapati Jungkook yang berbicara sendiri.
Tapi Jungkook tak peduli. Ia melanjutkan langkahnya menuju kelas sembari mendengarkan lagu favoritnya untuk meredam suara bising yang selalu ia dengar setiap harinya.
.
.
.
.
."Kook? Matamu?" Bambam melihat ada perubahan dari diri sahabatnya ketika memasuki kelas.
Jungkook duduk dikursinya dan melepas earphone-nya, menampilkan senyum tipis sebagai salam sapa. "Bagaimana? Apa aku sudah terlihat normal?"
"Kau memakai softlens hanya untuk menghindari ejekan teman-teman? Kau mengambil hati ucapan rendah mereka?"
Jungkook mengendikkan bahu. "Mungkin."
Bambam menyentuh pundak kanan Jungkook. "Padahal aku suka dengan warna bola mata aslimu. Terlihat unik dan indah ... kalau menurutku. Tapi ya terserahmu sih kalau mau pakai softlens, aku tidak ada hak untuk melarang. Yang penting kau nyaman."
Jungkook tersenyum iseng dan memukul pundak Bambam main-main. "Duh baiknya sahabatku~ Kode minta ditraktir, ya? Eum?"
Bambam berdecak pelan. "Apa sih, Kook. Aku baik padamu dibilang ingin minta traktiran. Ya tapi boleh juga sih kalau kau mau mentraktirku ... hehe."
"Oke, siap. Nanti aku traktir."
Jaehyun baru saja datang ke kelas. Berhenti sejenak disamping tempat duduk Jungkook dan memandangnya.
Jungkook mendongak dan menatap Jaehyun heran. "Apa sih?" merasa risih dengan kehadiran pria itu didekatnya.
Jaehyun tersenyum jahil dan mencengkram main-main dagu Jungkook agar tetap mendongak ke arahnya. "Kenapa matamu jadi begitu, owl? Bukan titisan burung hantu lagi?" Jaehyun terkekeh ringan.
KAMU SEDANG MEMBACA
IVL - (Invisible » In Vibes Love)「✓」
Fanfiction➪ ᴛⲏᴇ ᴇⲛᴅ 'ˎ˗ Pairing: Taekook ; [ toptae x bottkook ] Summary: Ini kisah perjalanan hidup Taehyung dan permata hatinya. Berawal dari Taehyung yang menjadikan Jungkook sebagai anaknya; yang ternyata merupakan sosok istimewa. Hingga seiring berjalann...