.
.
.Melihat punggung Hyejin yang berjalan hendak pulang, Taehyung pun bergegas menghampirinya. "Hyejin," Ia sangat berterimakasih, karena wanita itu sudah mau membantunya.
Yang dipanggil pun menoleh. "Hm?"
"Terimakasih sudah membantuku." ucap Taehyung tulus.
"Bukan masalah. Kebetulan waktu itu aku ada disana dan merekamnya, jadi agar videonya tidak sia-sia aku serahkan saja pada hakim." balas Hyejin. Tadinya bisa saja ia meminta imbalan pada Taehyung, tapi urung dilakukan mengingat betapa bucin-nya pria itu pada Jungkook.
"Aku juga ingin berterimakasih, kau sudah memberiku pekerjaan." Hyejin tersenyum tipis. "Aku duluan, anakmu─ Jungkook sudah cemberut tuh." ujarnya sambil menunjuk Jungkook dengan dagunya.
Hyejin pun pergi dari hadapan Taehyung untuk pulang.
"Koo boleh main ke lumah Paman sayang tidak?" tanya Jungkook pada Bogum.
"Tidak." jawab Bogum singkat, membuat Jungkook semakin mengerucutkan bibirnya.
"Boleh." sahut Taehyung yang kini sudah menggandeng tangan Jungkook dan mengajaknya pulang ke rumah.
Bogum berdeham pelan. "Maksudnya tidak boleh lama-lama."
•••
Dengan tenang Jungkook menyusun permainan puzzle di ruang kerja Taehyung, sementara pria itu sedang mandi.
Bogum sudah pulang ke Busan karena istrinya sudah menunggu dan mengharap kabar baik darinya mengenai Jungkook.
Lagipula Jungkook sudah diperbolehkan untuk tinggal dan menginap di rumah Taehyung sampai beberapa minggu ke depan. Sepertinya Bogum sudah merestui hubungan anaknya dengan Taehyung sejak tahu jika pria itu tidak ada hubungan lagi dengan Hyejin.
"Hei, anteng sekali?" Taehyung muncul di ambang pintu sambil mengusap rambut basahnya dengan handuk.
"Paman sayang, ini pajel-nya hilang satu, jadi gambal kuda poninya bolong." Jungkook menunjuk satu susunan puzzle yang tidak terisi.
"Hilang, ya? Nanti aku cari, ya. Mau makan apa?"
"Lamyun boleh?" Jungkook mengerjap penuh harap. Kemarin ia sudah memakan ramyeon, dan tentunya sang Ayah akan melarang ia untuk memakannya lagi sebelum satu minggu mendatang.
"Pesan steak saja, mau?" Taehyung menawari makanan yang lain.
"Steak itu apa? Lasanya sepelti lamyun juga?"
Taehyung terkekeh. "Bukan, steak lebih enak daripada lamyun."
•••
Mendengar bel rumahnya berbunyi, Taehyung pikir yang datang adalah makanannya, ternyata sepupunya.
"Hai, brother! Long time no see~" Mingyu tersenyum lebar sambil merentangkan tangannya untuk memeluk Taehyung.
"Kenapa datang kesini?"
"Eih, beginikah caramu menyambut tamu? Aku datang jauh-jauh kemari untuk melihatmu. Aku sudah dengar ceritanya dari Papa-mu, untung saja kau masih aman disini. Oh ya, dimana bocah gembul itu?" Tanpa permisi Mingyu langsung masuk ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
IVL - (Invisible » In Vibes Love)「✓」
Fanfiction➪ ᴛⲏᴇ ᴇⲛᴅ 'ˎ˗ Pairing: Taekook ; [ toptae x bottkook ] Summary: Ini kisah perjalanan hidup Taehyung dan permata hatinya. Berawal dari Taehyung yang menjadikan Jungkook sebagai anaknya; yang ternyata merupakan sosok istimewa. Hingga seiring berjalann...