.
.
.Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Taehyung langsung saja masuk ke rumah orangtuanya dan merebahkan diri di Sofa.
"Loh? Taehyung, kapan kau pulang kesini? Kok tidak mengabari terlebih dahulu?" Baekhyun baru saja membuat teh hangat untuknya bersantai, tiba-tiba saja dikejutkan dengan kehadiran sang putera disana.
"Itu untukku, kan?" Taehyung mendudukkan diri dan meminta teh hangat yang Baekhyun bawa.
Baekhyun hanya mendengus dan membiarkan teh miliknya diminum oleh Taehyung.
"Papa tidak masak apapun hari ini. Kalau tahu kau akan pulang tadi Papa akan ke supermarket untuk persiapan. Apa Papa harus belanja sekarang? Kau ingin dimasakkan apa?" ucap Baekhyun.
"Tidak perlu. Aku datang kesini juga secara mendadak." balas Taehyung.
"Apa ada sesuatu?"
"Tidak, aku hanya mengikuti Jungkook kesini." jawab Taehyung.
"Jungkook? Anak itu ada disini?! Dia sudah tinggal di Busan lagi?"
"Hm, Bogum membawanya kesini."
"Bolehkah Papa tahu dimana alamatnya?"
•••
Jungkook menatap sebuah rumah dihadapannya. Pagi ini Ayahnya mengajaknya pergi. Katanya untuk mengunjungi rumah Kakek Neneknya.
"Ayah, ini lumah Kakek Nenek?"
"Iya, Sayang. Kau belum pernah bertemu dengan mereka, kan? Ayo masuk." Bogum menggandeng tangan Jungkook dan mengajaknya masuk kedalam pekarangan rumah itu.
"Ya? Ada perlu apa?" Pintu rumah itu terbuka ketika diketuk beberapa kali. Menampilkan sosok pria tua dengan rambut yang keseluruhannya hampir berwarna putih. Itu Tuan Bae. Bogum sengaja mengajak Jungkook ke rumah orangtua Irene untuk bersilaturahmi.
Dulu ketika Bogum datang kesini, Tuan dan Nyonya Bae pernah bercerita jika mereka ingin sekali bertemu dengan cucu satu-satunya.
"Ayah, ini Kakek?" Sambil melirik Tuan Bae, Jungkook bertanya pada Bogum.
"Selamat Pagi, Tuan Bae. Sudah lama saya tidak mampir kemari." Dengan ramah Bogum menyapa.
"Ah, iya Nak. Kau kan yang waktu itu pernah kesini? Anak ini???" Tuan Bae menatap Jungkook dengan penasaran.
"Ini Jungkook, anak mendiang Irene." jelas Bogum.
Terlihat ada raut terkejut sekaligus senang ketika tahu anak laki-laki yang datang bersama Bogum itu merupakan cucunya. "I-ini anak Irene? Cucu-ku?"
"Iya." jawab Bogum, kemudian ia mengelus pundak Jungkook. "Ayo beri salam pada Kakek."
Jungkook menjabat tangan Tuan Bae dan mencium punggung tangan yang terlihat sudah keriput itu. "Eung, aku Jungkook, Kek."
Tuan Bae mengusap surai Jungkook lembut disertai senyum hangatnya. "Aigoo, kau sudah besar sekali, Nak. Boleh kah Kakek memelukmu?" Kentara sekali ada rasa senang sekaligus haru ketika ia bisa menyentuh cucunya secara langsung.
Jungkook nampak melirik Ayahnya sebentar, sedikit malu untuk menjawabnya karena ini adalah pertama kalinya ia bertemu dengan Kakek dari mendiang Ibu kandungnya.
Bogum mengangguk pada Jungkook untuk meyakinkannya. Pada akhirnya Jungkook setuju dan memeluk Tuan Bae.
"Cucu-ku sudah besar. Kau benar-benar tumbuh dengan baik." Setelah memeluknya, Tuan Bae mencium kedua pipi Jungkook. "Nenek sedang istirahat di kamar, dia sedang sakit. Ayo masuk. Nenek pasti senang melihat cucunya ada disini."
KAMU SEDANG MEMBACA
IVL - (Invisible » In Vibes Love)「✓」
Fiksi Penggemar➪ ᴛⲏᴇ ᴇⲛᴅ 'ˎ˗ Pairing: Taekook ; [ toptae x bottkook ] Summary: Ini kisah perjalanan hidup Taehyung dan permata hatinya. Berawal dari Taehyung yang menjadikan Jungkook sebagai anaknya; yang ternyata merupakan sosok istimewa. Hingga seiring berjalann...