.
.
.Sampai pergantian hari, minggu, bulan, Taehyung masih menunggu kabar baik dari rumah sakit, tetapi nihil. Sampai sekarang belum ada pendonor untuk anaknya.
Tak sabar menunggu, Taehyung memutuskan untuk membuat sayembara dan menyebarkannya melalui jaringan sosial.
Tak ada pilihan lain, maka ia melakukan ini tanpa berpikir panjang, apalagi persetujuan keluarga.
•••
"Hihihi, Papi! Ayo tebak aku dimana?" Jeongsan terkikik ketika melihat Jungkook kebingungan mencari keberadaan dirinya.
Sampai saat ini Jungkook masih beraktivitas sambil memejamkan mata. Katanya sih latihan menjadi buta. Padahal Taehyung sudah bilang bahwa Jungkook tak perlu melakukan hal itu.
"Itu, Pi!" Taera memeluk kaki Jungkook dengan satu tangannya, sementara tangan yang satu lagi menunjuk ke arah Jeongsan.
"Ih, Aera, jangan kasih tahu Papi!" Jeongsan kesal pada adiknya, padahal Taera menunjuk ke arahnya pun Jungkook tak akan tahu, sebab dia sedang menutup mata.
"Dik Aera, mandi dulu, yuk?" Bibi Oh mengajak Taera untuk mandi. Langsung saja ia gendong gadis kecil itu menuju kamar mandi karena hari sudah sore.
"Papi, ayo sentuh aku kalau bisa!" Jeongsan masih bermain-main dengan Jungkook.
"Jeongsan-nya jangan lari-lari. Diam saja ditempat. Kalau lari dan menghindar terus, Papi tidak akan bisa menangkapmu." ucap Jungkook yang sepertinya sudah lelah mencari keberadaan anak itu.
Setelahnya Jungkook mendengar Taejun menangis didalam kamar. "Baby Jun nangis!" Ia langsung bergegas menuju kamar dengan tangan yang seolah meraba kearah depan agar tidak menabrak sesuatu, masih dengan mata yang terpejam. "Ugh, kelamaan!" Jungkook langsung membuka mata ketika merasa tak kunjung sampai di kamar.
Jeongsan merengut. "Papi, kok pergi? Kan mainnya belum selesai, akunya belum berhasil ditangkap."
.
.
.
.
."Baby Jun, kenapa menangis? Haus, ya?" Jungkook mengelus lembut kepala Taejun. "Uuu~ cup, cup, cup~ Sebentar, ya. Papi ambilkan susu dulu."
Setelah mengambil susu, Jungkook langsung menyumpal mulut Taejun menggunakan dot susu itu.
Taejun langsung berhenti menangis. Bayi itu menyesap susunya dengan lahap.
"Baby Jun bangun bobo haus sekali, ya?" Sekarang Jungkook sudah berani menatap dan mendekati Taejun. Perasaan sedih itu tentu masih ada, namun sekarang ia bisa mengontrolnya.
"Baby Jun tenang saja. Nanti kita bertukar mata, ya. Papi tidak apa-apa kalau melihat hitam terus. Baby Jun harus bisa melihat warna, dan juga melihat Papi." Bagi Jungkook, dirinya sudah cukup melihat segala hal yang ada di bumi. Tidak apa-apa untuknya jika harus melihat kegelapan untuk kedepannya, asalkan anaknya bisa melihat dunia dan seisinya, termasuk melihat dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IVL - (Invisible » In Vibes Love)「✓」
Fanfiction➪ ᴛⲏᴇ ᴇⲛᴅ 'ˎ˗ Pairing: Taekook ; [ toptae x bottkook ] Summary: Ini kisah perjalanan hidup Taehyung dan permata hatinya. Berawal dari Taehyung yang menjadikan Jungkook sebagai anaknya; yang ternyata merupakan sosok istimewa. Hingga seiring berjalann...