👀 Invisible [67]

5.8K 1K 246
                                    

.
.
.

"Pagi, Daddy." Dengan wajah ceria Jungkook menghampiri Daddy-nya di meja makan.

"Pagi, Sayang. Sarapan dulu."

Jungkook menghadapkan wajahnya pada Taehyung. "Cium." ucapnya sambil memanyunkan bibir.

Taehyung tidak mencium bibir Jungkook, melainkan mengecup pipinya. Cukup semalam saja ia mencium anaknya begitu intim, tapi mulai sekarang Taehyung tidak akan melakukannya lagi kecuali hanya kecupan di kening atau pipi anaknya saja.

Taehyung hanya tidak ingin perasaan sayangnya kepada Jungkook tak bisa dikendalikan dan berubah menjadi perasaan cinta layaknya seorang kekasih. Taehyung akan mengubur perasaan tak wajar itu.

Siapapun tidak akan menerima, karena yang mereka tahu dirinya dan Jungkook adalah seorang Ayah dan anak yang memang semestinya tidak menjalani hubungan spesial layaknya sepasang kekasih.

"Kenapa tidak cium disini?" Jungkook menunjuk bibirnya sendiri.

Taehyung hanya tersenyum simpul menanggapinya. "Ini susu vanila-mu." Ia menyodorkan segelas susu itu dihadapan Jungkook.

Jungkook menyipitkan matanya. "Hm, Daddy aneh."

"Apa?" Taehyung membalasnya dengan santai.

"Kemarin katanya boleh cium di bibir seperti hadiah yang Daddy berikan padaku waktu itu. Tapi sekarang kenapa tidak mau lagi?"

"Kan semalam Daddy sudah bilang, itu yang terakhir."

"Apanya, Dad? Daddy bilang sesuatu padaku?" tanya Jungkook penasaran, karena semalam ia merasa Daddy-nya tidak mengatakan apapun.

"Hm, dan juga kau tidak melepas softlens-mu lagi. Semalam Daddy tidak salah lihat, kenapa masih saja merasa nyaman memakai softlens waktu tidur?"

"Siapa? Aku?" Sepertinya Jungkook tahu siapa yang Daddy-nya maksud.

"Iya, kau. Memangnya siapa lagi."

Jungkook cemberut dengan alis menukik marah, 'Kan, kau muncul lagi! Jangan bangun-bangun lagi kalau aku sedang tidur. Lebih baik kau tidak usah bangun, se-lama-lama-lama-nya!' kesal Lyla pada jiwa yang kini tubuhnya sedang ia kuasai.

"Kenapa belum di makan?" Sambil mengunyah suapan terakhirnya, Taehyung bertanya ketika melihat susu dan roti gandum milik anaknya masih utuh.

"Tidak nafsu!" Dengan gelagat kesalnya Jungkook mengambil tas sekolah dan berjalan menuju keluar rumah.

"Loh? Hei, sarapan dulu, Jungkook."

"Tidak mau. Aku akan tunggu di mobil saja."

•••

Taehyung tidak tahu, keputusannya ini sudah benar atau tidak. Tapi ia perlu melakukannya.

"Aku tidak dekat dengan siapapun kecuali dirimu. Aku sadar, Jungkook juga membutuhkan figur seorang Ibu."

"Taehyung, kau serius?" raut wajah Hyejin mungkin terlihat biasa saja, tapi dalam hati ia sudah menjerit kegirangan ketika Taehyung mengungkapkan perasaan padanya. Ini yang Hyejin inginkan sejak dulu.

IVL - (Invisible » In Vibes Love)「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang