.
.
.Jungkook dan Namjoon kini sedang duduk di kursi tepat di depan sebuah game center di pusat perbelanjaan itu sambil meminum es boba.
"Jungkook,"
Jungkook menoleh pada Namjoon yang barusan memanggilnya. "Iya, Paman?"
"Daddy orang yang baik. Dia mencintaimu, kau jangan kecewakan dia, ya?"
"Daddy? Maksudnya Paman sayang?" jawab Jungkook polos.
"Iya, haha, aku biasa memanggilnya Daddy ... sejak kau kecil."
"Umm, oke."
Lyla kini jadi tahu jika Jungkook itu anak yang penurut dan lugu.
"Kecuali kalau Daddy nakal, pukul saja pantatnya." Namjoon sedikit terkekeh.
Mendengar itu Jungkook mengangguk cepat dan menampilkan cengirannya. "Paman sayang tidak nakal kok. Dia baik!"
"Iya, dia memang baik sekali. Seandainya aku bisa hidup dengannya lagi, moment itu tak akan pernah aku lupakan." ucap Namjoon sendu. "Terimakasih Jungkook, berkatmu aku bisa mengenalnya. Aku beruntung, tapi kau jauh lebih beruntung."
"Eum?"
Namjoon menggeleng sambil tersenyum simpul. "Kau juga menyayangi Daddy, kan?"
Jungkook menggeleng. "Tidak."
"Ih, kok tidak sih?! Harus sayang Daddy pokoknya. Kalau tidak sayang kenapa memanggilnya dengan sebutan 'Paman sayang'?"
"Sayang itu namanya Paman sayang. Paman sayang sendili yang bilang. Memangnya ada lagi yang namanya 'sayang' selain Paman sayang?" ujar Jungkook.
Namjoon lagi-lagi menghela napas panjang. "Terserah deh, terserah."
"Paman sayang bilang dia adalah calon suamiku. Paman tahu tidak calon suami itu sepelti apa maksudnya? Aku sudah tanya Ayah, tapi Ayah tidak menjelaskannya." ucap Jungkook.
"Oh, calon suami itu ... Emm ... Bagaimana aku menjelaskannya, ya?" Namjoon mengerti apa itu calon suami, tapi susah untuk menjelaskannya pada Jungkook.
"Calon suami itu apa?" tanya Jungkook lagi. "Apa itu sesuatu yang menyenangkan?"
"Ibaratnya seperti ini, nanti kalian akan menikah, kau dan Daddy akan hidup bersama selamanya, dan juga berbahagia."
"OoOoh, begitu~ sepelti aku dan Ayah?"
Namjoon mengibaskan tangannya. "Bukan begitu juga. Kalau sama Daddy tentunya lebih spesial. Bisa ciuman, pelukan, ena-ena. Ah, aku jadi rindu dicium Daddy, hikseu."
Andai Lyla juga manusia, dia juga ingin hidup bersama Taehyung. Tapi sayangnya mereka berbeda. Tapi tidak apa-apa selama Taehyung masih menganggapnya sebagai anak, Lyla juga sudah sangat senang. Kini Lyla akan mendukung dan membiarkan Daddy-nya berbahagia dengan Jungkook, sebagaimana mestinya.
Jungkook bertepuk tangan kecil ketika mendengar kata cium. "Kiss?! Aku suka kiss! Hihi. Belalti kalau sama Paman sayang aku boleh minta kiss telus?"
KAMU SEDANG MEMBACA
IVL - (Invisible » In Vibes Love)「✓」
Fanfiction➪ ᴛⲏᴇ ᴇⲛᴅ 'ˎ˗ Pairing: Taekook ; [ toptae x bottkook ] Summary: Ini kisah perjalanan hidup Taehyung dan permata hatinya. Berawal dari Taehyung yang menjadikan Jungkook sebagai anaknya; yang ternyata merupakan sosok istimewa. Hingga seiring berjalann...