👀 Invisible [61]

6.4K 1.1K 176
                                    

.
.
.

Hari-hari berlalu. Kini Jungkook sudah memasuki kelas 3 semester akhir. Dan selama itu pula Zhou berupaya untuk mendekati Jungkook tetapi selalu gagal karena satu murid yang terus menawarkan diri untuk membantunya. Semakin lama Zhou yang tengah dirasuki oleh Azazel itu merasa marah, dan kini ia tidak akan membiarkan anak itu menggagalkan rencananya lagi.

"Mister?" panggil Bambam yang disahut ramah oleh sang guru.

"Ya?"

"Sudah selesai. Saya akan pulang sekarang karena sudah sore." pamit Bambam.

"Tunggu sebentar."

"Iya, Mister?" Bambam tersenyum, menunggu gurunya bicara.

Zhou bangkit dan berjalan menuju belakang tubuh Bambam. Tanpa dilihat oleh Bambam, Zhou mengeluarkan taring giginya. Matanya sudah merah menyala. Sudah lama ia tidak meminum darah manusia. Anak ini sangat cocok untuk menjadi santapannya, dan keuntungannya adalah tidak ada lagi yang akan mengganggunya untuk mendekati Jungkook.

"Bambam!" Sonya memanggil Bambam dari luar pintu ruang guru.

Bambam langsung menoleh, Zhou pun menetralkan dirinya.

"Kau sudah dijemput. Cepatlah pulang," ucap Sonya.

"Oh iya, baiklah." Bambam pun pamit untuk pulang pada gurunya. "Mister, saya pamit untuk pulang, ya. Jika membutuhkan bantuan lagi, panggil saya saja. Saya pasti akan membantu."

"Ya, hati-hati dijalan." Zhou memperhatikan kepergian Bambam. Kali ini anak itu selamat, padahal Zhou sudah terlanjur merasa antusias untuk mengoyak tubuhnya.

.
.
.
.
.

Bambam melihat ke sekitaran gerbang sekolahnya, tidak ada tanda-tanda keluarganya menjemput.

"Kau bilang aku sudah di jemput, tapi mana?"

Sonya menggeleng pelan. "Sebenarnya tidak ada. Maaf."

Bambam berdecak. "Kau mengerjaiku?"

"Bam, lebih baik kau tidak perlu membantu Mister Zhou lagi. Aku rasa dia bukan orang baik. Kau harus waspada." peringat Sonya.

"Itu hanya perasaanmu saja. Lagipula aku memang senang membantu guru tampan itu. Siapa tahu dengan kebaikan hatiku Mister Zhou akan memberikan nilai plus untuk mata pelajaran bahasa inggrisku. Aku lelah jika harus remedial terus-menerus."

"Tapi, Bam ... dia─"

Bambam mengibaskan tangannya. "Sudah ah, jangan banyak bicara. Sepertinya aku akan pulang naik bus saja. Aku duluan, ya." Bambam pamit pergi untuk pulang menaiki bus.

Sonya menghela napasnya. "Yang penting aku sudah memperingatinya."

•••

Jungkook mengetuk pintu ruangan Taehyung. "Permisi?"

Karena Daddy-nya itu tidak menjemputnya, sepulang sekolah Jungkook sengaja datang ke kantor Taehyung.

Jungkook membuka pintu itu, dengan wajah ceria ia menyapa. "Daddy!"

"Loh? Kenapa datang kesini?" Taehyung menghentikan aktivitasnya sejenak dan tersenyum lebar ketika melihat kehadiran puteranya.

IVL - (Invisible » In Vibes Love)「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang