.
.
.Tubuh Jungkook langsung lemas mendengar kabar dari Ibunya.
"Tidak, Mama pasti bohong, kan?"
Irene menggeleng. "Jasadnya masih berada di sekolah."
Matanya sudah berkaca-kaca, dengan spontan Jungkook berteriak. "Mama bohong!"
"Lihat? Azazel telah mengambil korban lain. Mau sampai kapan kau bersembunyi disini? Keluar dari tubuh Jungkook dan ikutlah bersama Aurora. Aku takut anakku juga akan menjadi korbannya. Aku tidak ingin tubuh anakku dilukai oleh Azazel seperti apa yang dia lakukan pada Bambam."
"Hiks ..." Jungkook kini sudah menangis tersedu sambil bersimpuh di lantai.
"Ini juga demi kebaikanmu."
"Kenapa harus Bambam? Kenapa tidak yang lain saja, asalkan jangan sahabatku, hiks."
Irene hanya bisa diam melihat Jungkook menangis.
Jungkook segera meraih ponselnya.
"Kau ingin apa?"
"Aku harus memberitahu keluarga Bambam."
"Tidak! Jangan sekarang."
"Ibunya tadi menghubungiku. Dia mencari Bambam. Aku akan memberitahunya jika Bambam─"
"Jangan gegabah. Jika kau memberitahunya sekarang, mereka akan mencurigaimu. Ingatlah, saat ini Bambam sudah menjadi mayat. Apa yang akan mereka pikirkan jika kau memberitahu tentang lokasi dan kondisinya saat ini? Mereka akan mencurigaimu dan mengira jika kau yang ..."
Jungkook tidak peduli dengan itu, keluarga Bambam harus segera tahu dengan kabar ini. "Keluarganya harus tahu. Hiks, Bambam sendirian di sekolah. Aku tidak mungkin membiarkannya sendirian di sekolah malam-malam seperti ini."
"Dia sudah meninggal, okay? Percuma saja. Kondisinya tidak memungkinkan dia untuk bisa hidup kembali. Biarkan waktu berjalan, Mama yakin besok akan ada yang menemukan jasadnya di sekolah. Jika kau memberitahunya sekarang, itu tak akan merubah apapun. Percuma. Justru Jungkook yang akan dicurigai. Jangan beritahu keluarganya."
"Hiks, tapi─"
"Kau sudah janji akan menggunakan tubuh Jungkook dengan baik. Jangan ceroboh." Irene melirik ke arah jendela. "Bambam ada disini."
Jungkook kembali menangis hebat ketika melihat sosok lain dibalik jendela kamarnya.
"Hiks, B-Bamie ...."
Irene tahu jika sejak tadi arwah Bambam ada disini. Ia menepi dan membiarkan mereka berinteraksi.
Jungkook berjalan tertatih menuju jendelanya. Tubuhnya seolah bergetar karena rasa takut dan juga sedih dengan apa yang menimpa sahabatnya saat ini.
"Hai." Dengan senyum getir, Bambam menyapa untuk yang terakhir kali.
Jungkook tak kuasa menahan tangisnya. Ia bisa mencium aroma busuk serta anyir dari arwah sahabatnya yang terlihat sangat mengerikan; tubuhnya terkoyak mengenaskan dengan organ dalamnya yang terlihat, satu bola matanya menghilang, serta darah mengotori tubuhnya yang sudah terlihat hancur. Keadaannya sama persis seperti kondisi terakhirnya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
IVL - (Invisible » In Vibes Love)「✓」
Fanfic➪ ᴛⲏᴇ ᴇⲛᴅ 'ˎ˗ Pairing: Taekook ; [ toptae x bottkook ] Summary: Ini kisah perjalanan hidup Taehyung dan permata hatinya. Berawal dari Taehyung yang menjadikan Jungkook sebagai anaknya; yang ternyata merupakan sosok istimewa. Hingga seiring berjalann...