👀 Invisible [62]

6.1K 1K 169
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Jungkook terduduk di atas kasur, dengan raut bingung matanya mengedar menatap sekeliling kamar.

Lyla sedang berbaik hati memanggil jiwa 'Jungkook' untuk bangun, karena ini permintaan Irene.

Bola mata yang tadinya berwarna kuning tembaga itu kini berubah menjadi hitam pekat.

Irene menatap mata anaknya itu dengan senyum kerinduan, bahkan ia hampir menangis. Dia Jungkook, anaknya. Terakhir kali Irene melihat mata hitam yang berbinar itu ketika Jungkook baru berusia beberapa jam. Kini ia baru bertemu lagi dengan anaknya secara langsung.

"Jungkook, anakku." Irene memanggil, tapi Jungkook tak menggubris karena ia tak mendengarnya. Mata bulatnya benar-benar memancarkan kebingungan, seperti baru terlahir kembali. Untuk pertama kalinya dalam kurun waktu yang lama, 'Jungkook' hadir disini, di rumahnya, di tubuhnya.

"Jungkook, Sayang, kau merindukan Mama, kan?" Irene sudah menangis. Dia tahu, Jungkooknya yang ini tak akan pernah bisa melihat arwahnya. Anaknya terlahir normal, sama seperti manusia yang lain. Kehadiran Irene tidak dapat dideteksi oleh Jungkook yang asli.

"Jungkook-ah, Mama merindukanmu, hiks ... Mama ingin peluk, tapi tidak bisa." Irene menangis tersedu. Meskipun sudah jadi hantu, tapi jiwa keibuannya masih tetap ada. Irene ingin Jungkook tahu kehadirannya disini, tapi mustahil.

Pintu kamar terbuka, ada Taehyung di ambang pintu kamar. "Sayang? Sudah ingin tidur?"

Jungkook melihat ke arah Taehyung dengan raut bingung. Siapa dia? pikirnya.

Tapi secepat kilat bola mata yang tadinya hitam itu berubah warna menjadi kuning tembaga. Lyla kembali menguasai raga Jungkook karena ada Taehyung disini. Lyla tidak suka daddy-nya berinteraksi dengan Jungkook yang asli, kecuali dirinya.

"Iya, Daddy. Nanti aku menyusul ke kamar Daddy."

Taehyung mengangguk. "Baiklah, Daddy pikir kau akan tidur sendirian disini. Daddy menunggu di kamar, ya."

"Eum." Setelah menyahut Daddy-nya, Jungkook beralih melihat Ibunya yang sedikit terisak.

"Mam, maafkan aku."

Irene menggeleng. "Kau benar, percuma saja. Anakku tidak bisa melihat kehadiranku, hiks." Tangisannya berubah keras. Irene tak kuasa menahan sesak karena rindu, terlebih tak bisa menyampaikan rasa rindu dan sayangnya secara langsung kepada anaknya.

"Kan aku sudah bilang, Jungkook yang asli tidak akan bisa berbuat apa-apa jika jiwanya terbangun. Dia akan kebingungan karena selama ini aku yang mengendalikan tubuhnya. Lagipula, aku merasa jika aku adalah Jungkook juga. Bukan Lyla, atau makhluk aneh apapun. Sekarang aku menganggap tubuh ini sebagai milikku, dan aku akan menjaganya dengan baik. Janji. Jangan panggil aku Lyla, panggil aku sebagai Jungkook saja seperti biasanya. Aku sudah terbiasa dengan nama itu."

IVL - (Invisible » In Vibes Love)「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang