.
.
.Bima melepas helm bogonya dan turun dari motor. "Kau nabrak, ya?!"
Jeongsan merutuk. Kenapa Bima harus melintas disini sih?
Pria lain yang berada disana menatap Bima. "Saya yang akan bertanggung jawab. Salah saya tidak melihat sekitar." Pria itu pikir, Bima adalah keluarga Jeongsan.
"Kau tidak apa-apa?" Bima bertanya pada Jeongsan.
"Ya kau bisa lihat sendiri." balas Jeongsan. Ia masih berdebar mengenai kejadian barusan.
"Begini nih akibatnya kalau bocah manja membawa mobil." Bima merogoh ponselnya, hendak mendial nomor seseorang.
"Bima, kau mau apa?" Jeongsan sudah was-was melihat Bima memegang ponselnya.
"Menelepon Ayahmu lah. Kau belum mengabari Ayahmu, kan?"
Jeongsan langsung merampas ponsel Bima. "Jangan! Jangan telepon Ayahku."
"Loh? Ayahmu harus tahu."
Dasar tukang ngadu! Rutuk Jeongsan dalam hati.
Pria lain yang ada disana menatap keduanya bergantian. "Maaf? Bisa kita selesaikan ini secepatnya?"
Jeongsan dan Bima menoleh dan menatap pria itu.
"Saya ada janji malam ini." ucap pria itu lagi.
Jeongsan menggaruk kepalanya. "Dengar, aku tidak butuh biaya ganti rugi. Tapi ... bisakah kau ikut denganku menemui Ayahku? Kau harus jelaskan padanya kalau kau yang ... salah."
"Tapi aku ada janji malam ini." ucap pria itu.
Jika begini, Jeongsan hanya bisa pasrah. "Oke. Baiklah." Ia nampak murung dan bingung. Pasti setelah ini Ayahnya akan melarangnya menggunakan mobil selamanya. Membawa mobil tidak boleh, pacaran tidak boleh, kurang malang apa usia dewasanya ini.
"Kalau kau berniat untuk tanggung jawab, ikut dia dan temui orangtuanya. Jelaskan, bahwa kau yang tidak hati-hati." ucap Bima pada pria itu.
"It's okay, Bima. Kau pulang saja." Jeongsan melihat bawaan bima yang berada di motornya, ia tahu pria itu sehabis berbelanja bahan untuk hotteok.
Bima menatap pria lain disana. "Ingin tanggung jawab tidak?"
Pria itu memberikan kartu namanya pada Jeongsan. "Biarkan aku membereskan janjiku malam ini dengan seseorang, setelahnya aku akan datang ke rumahmu untuk meminta maaf dan memberi penjelasan pada orangtuamu. Kau bisa menghubungiku dan berikan alamat rumahmu."
Jeongsan menerima kartu nama itu. Jadi nama pria itu adalah 'Jeon Joseph'.
"Baiklah, nanti aku akan mengirim alamat rumahku." ucap Jeongsan.
Joseph mengangguk singkat. Ia memasuki mobilnya.
"Ingat! Harus tanggung jawab! Lakik!" Bima berteriak pada Joseph, detik berikutnya ia mendapat pukulan sayang dilengannya. Tentu saja pelakunya adalah Jeongsan.
"Jangan heboh deh."
Bima mendengus dan menoyor lembut kening Jeongsan. "Sok-sok-an sih ini bawa mobil. Biasanya juga naik kendaraan umum. Kalau belum bisa jangan coba-coba bawa mobil. Bahaya. Untung kau tidak mati."
KAMU SEDANG MEMBACA
IVL - (Invisible » In Vibes Love)「✓」
Fanfic➪ ᴛⲏᴇ ᴇⲛᴅ 'ˎ˗ Pairing: Taekook ; [ toptae x bottkook ] Summary: Ini kisah perjalanan hidup Taehyung dan permata hatinya. Berawal dari Taehyung yang menjadikan Jungkook sebagai anaknya; yang ternyata merupakan sosok istimewa. Hingga seiring berjalann...