👀 Invisible [23]

8.9K 1.2K 122
                                    

.
.
.

Jungkook sejak tadi berkutat didepan cermin untuk belajar memasang softlens. Sebenarnya ia tak ingin memakai softlens, menurutnya ini sangat merepotkan. Tapi Jungkook selalu teringat dengan tatapan aneh teman-temannya di sekolah ketika menatapnya, yang pada akhirnya membuat ia nekat ingin mencoba memakainya.

"Ih! Bagaimana sih ini? Aku tidak bisa." Sudah beberapa kali Jungkook mencoba untuk memasang softlens berwarna hitam itu di matanya, tapi belum masuk saja matanya sudah berkedip takut.

"Mam, bagaimana caranya?" Jungkook meminta solusi pada Ibunya yang sejak tadi memperhatikannya.

"Kau yakin ingin memakai softlens?"

Jungkook mengangguk, masih menatap cermin dan berusaha memakai softlensnya. "Iya, Mam. Agar aku terlihat normal."

"Teman-teman mengejekmu lagi?"

Jungkook merunduk dan menaruh softlensnya. "Mereka tidak mengatakannya langsung, tapi aku tahu pasti dalam hati teman-teman menghinaku."

"Apa kau ingin Mama memberi hukuman pada mereka?"

"Tidak perlu. Itu kan pendapat mereka tentangku, jadi yasudahlah tak apa." Pasrah Jungkook.

"Sudah bilang pada daddy?"

Jungkook tersenyum simpul. "Aku tidak ingin menceritakan kesedihanku pada daddy. Aku akan cerita apapun pada Mama saja."

"Umm, kenapa?"

"Aku tidak ingin kejadian yang lalu terulang lagi." Jungkook jadi mengingat hari dimana sang daddy tiba-tiba ikut masuk ke sekolah saat mengantarnya dan memarahi Axel, teman sekelas Jungkook yang selalu terang-terangan menghinanya, bahkan daddy-nya itu mengancam Axel untuk dikeluarkan dari sekolah jika saja berani mengganggu dan menghina Jungkook lagi.

Hal itu membuat seluruh murid yang sudah tiba di sekolah berkerumun dan melihat tontonan itu. Hingga beritanya menyebar cepat, sejak saat itu tidak ada yang berani menghina Jungkook lagi, terlebih mereka sudah tahu jika daddy Jungkook merupakan orang kaya raya sekaligus donatur di sekolah itu.

Tapi bukan berarti Jungkook tidak merasakannya, ia tahu beberapa temannya masih mencemooh dan menganggapnya aneh meski mengutarakannya didalam hati. Beberapa murid mungkin masih ada yang tidak mengetahui warna asli bola matanya, seperti Jennie kemarin yang menganggap jika Jungkook memakai softlens ke sekolah, padahal nyatanya tidak. Diantara seluruh murid, mungkin hanya Jaehyun saja yang masih terang-terangan mengejeknya seperti burung hantu.

Padahal mungkin saja mereka menghina bukan karena mata Jungkook terlihat buruk, melainkan iri karena tak memiliki warna bola mata asli seindah Jungkook.

"Mam, aku menyerah." Jungkook mendengus pasrah dan menatap dirinya dipantulan cermin.

"Tidak ingin memakai softlens?"

"Ingin! Tapi tidak bisa, Mam~" Jungkook merengek pada Ibunya.

Irene terkekeh melihat tingkah anaknya. "Sini Mama pasangkan."

"Memangnya Mama bisa?"

"Hei jangan salah, Mama-mu ini ahlinya dalam urusan make up, apalagi memakai softlens, itu gampang sekali. Dulu saat sekolah Mama adalah siswi yang paling cantik mempesona. Percaya?"

"Bukan itu maksudku, Mam. Memangnya Mama bisa memakaikannya untukku? maksudku Mama bisa menyentuhku?"

Seketika Irene merasa murung, padahal ia sudah percaya diri mengumbar masa mudanya. "Iya juga, andai Mama bukan setan."

IVL - (Invisible » In Vibes Love)「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang