.
.
."..hal ini mengarah ke gangguan pertumbuhan si bayi di dalam kandungan. Janin bisa berisiko lahir cacat hingga lahir mati akibat tidak mendapatkan makanan yang cukup."
Perkataan dokter masih terngiang-ngiang dibenak Taehyung. Otaknya tidak bisa berpikir waras untuk sekarang. Ada rasa sesal dalam dirinya ketika mengetahui hal ini. Jika tahu ini akan terjadi, ia tidak ingin menambah momongan lagi. Bukan hanya janinnya saja, tapi hal ini juga berisiko pada Jungkook.
Taehyung takut. Takut dengan kondisi Jungkook dan juga calon anaknya.
Jika bisa, Taehyung akan melakukan segala cara untuk membuat Jungkook dan janinnya baik-baik saja. Untuk sekarang ia akan lebih ekstra menjaga Jungkook, juga menemaninya untuk melakukan pemeriksaan rutin.
"Ayah sayang, awas! Kucing!"
Taehyung terkesiap ketika tepukan keras dirasa dipundaknya. Dengan spontan ia mengerem mendadak, untung kucing yang menyebrang itu selamat. Acara mengemudinya jadi tidak fokus akibat memikirkan banyak hal.
"Ayah sayang, jangan melamun." peringat Jungkook.
Taehyung menepikan mobilnya, kemudian menoleh dan mengelus perut Jungkook. "Maaf. Sayang, tidak apa-apa?"
Jungkook mengangguk.
"Kalau sakit bilang, ya?"
Anggukan didapat lagi dari si manis.
Taehyung ingin kembali melakukan perjalanan, namun urung disaat pikirannya sedang kalut seperti ini. Ia takut tidak fokus lagi dan berujung mencelakai mereka berdua.
"Kenapa tidak pernah bilang kalau sering merasa sakit?" Pada akhirnya Taehyung bertanya. Ada rasa kesal dalam dirinya ketika Jungkook menutupi semua yang dirasakannya.
"Jika Bibi Oh tidak menelponku dan mengatakan kau sedang sakit, mungkin sampai akhir aku tidak akan tahu." lanjutnya.
"Kan kalau pusing cuma sakit biasa. Nanti juga hilang sendiri pusingnya." jawab Jungkook.
"Kan aku pernah bilang, jangan menyembunyikan apapun dariku. Sekalipun kau merasa pusing, atau bahkan hanya sariawan setitik, langsung bilang padaku agar aku tahu jika kau merasa sakit. Jika kau tidak mau cerita dan aku terus-terusan tidak tahu dengan apa yang kau rasakan, aku merasa gagal jadi suamimu."
"Jangan bilang gitu ..." Jungkook mencicit lirih, "Ayah sayang suka bawel kalau aku sakit. Nanti tidak masuk kerja cuma karena aku sakit, makanya aku tidak mau bilang-bilang. Sekarang kan sudah ada Jeongsan dan Aera, mau tambah gaga juga, Ayah sayang harus cari uang yang banyak untuk biaya semuanya sampai anak-anak besar."
"Uang masih bisa dicari, tapi kalau kau sakit siapa yang paling sedih? Aku!"
Jungkook melengkungkan bibir ke bawah. "Jangan dimarahin ... hiks. Iya, iya, aku ngaku, kepalaku pusing, perutku sering sakit gara-gara waktu malam tangan Ayah sayang tidak sengaja kena perutku, gaganya ditabok, hiks. Makanya aku tidak mau dikelonin dulu kalau gaga belum keluar."
"Tanganku..? Kapan aku ..." Taehyung tidak tahu, ia tidak menyadari jika tangannya secara tak sengaja pernah membuat Jungkook merasa sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
IVL - (Invisible » In Vibes Love)「✓」
Fanfiction➪ ᴛⲏᴇ ᴇⲛᴅ 'ˎ˗ Pairing: Taekook ; [ toptae x bottkook ] Summary: Ini kisah perjalanan hidup Taehyung dan permata hatinya. Berawal dari Taehyung yang menjadikan Jungkook sebagai anaknya; yang ternyata merupakan sosok istimewa. Hingga seiring berjalann...