➪ ᴛⲏᴇ ᴇⲛᴅ 'ˎ˗
Pairing: Taekook ; [ toptae x bottkook ]
Summary:
Ini kisah perjalanan hidup Taehyung dan permata hatinya.
Berawal dari Taehyung yang menjadikan Jungkook sebagai anaknya; yang ternyata merupakan sosok istimewa. Hingga seiring berjalann...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
Mendengar suara motor berhenti, dengan antusias Jungkook lari ke depan.
"Eung? Paman sayang dimana?" Jungkook melihat seorang pemuda yang dibonceng oleh Bogum. Tidak ada Taehyung disana. "Ayah salah bawa orang?"
"Ini Ayah akan balik lagi kesana untuk mengangkut Taehyung." balas Bogum yang memutar balik motornya. "Ajak dia ke dalam, ya." Bogum menyuruh anaknya untuk membawa Soobin ke dalam Kafe.
"Mau mamam? Ayo." Tanpa canggung, Jungkook menarik tangan Soobin untuk masuk ke dalam Kafe.
•••
Sementara Taehyung masih menunggu diposisi awal. Karena Bogum tidak bersedia untuk berbonceng tiga, maka dari itu akhirnya ia dijemput secara bergilir.
"Permisi?"
"Ya?" Ada seorang wanita yang datang menghampiri Taehyung. Dia terlihat kelelahan, mungkin karena berlari.
"Apa kau melihat seorang pria? Tingginya segini," Wanita itu mendeskripsikan tinggi orang yang sedang dicari. "Pakai hoodie warna tosca. Lihat tidak?"
Mendengar ciri-cirinya, Taehyung langsung tahu siapa orang yang dimaksud wanita ini. "Oh, tadi dia lewat sana." Tunjuknya ke arah yang berlawanan dengan jalan menuju Kafe milik Bogum.
"Kesana?" tanya wanita itu memastikan, yang dibalas anggukan oleh Taehyung.
"Baiklah, terimakasih banyak." Wanita itu sudah pergi ke arah yang Taehyung tunjuk.
Taehyung sengaja berbohong mengenai anak yang dimaksud itu. Orang tadi─ dia pasti dalangnya. Taehyung hanya tidak tega jika anak yang dia tolong tadi harus dinikahkan secara paksa, padahal tidak cinta, kan kasihan.
"Tae," Bogum baru sampai disana, "Come on." ajaknya, menyuruh Taehyung untuk segera naik.
Dalam perjalanan pulang, dijarak 300 meter tiba-tiba mesin motornya mati.
"Kenapa?" tanya Taehyung yang masih duduk manis di jok belakang.
"Yah, bensinnya habis."
"Apa? Kenapa tadi tidak diisi dulu?" lantas Taehyung turun dari motor.
"Tidak tahu, tidak aku perhatikan. Dorong." Akhirnya terpaksa mereka harus menuntun motor itu.
"Tahu begini lebih baik aku tunggu taksi itu beres saja." gumam Taehyung.
Bogum berdecak. "Tahu begitu juga seharusnya aku tidak usah menjemputmu! Merepotkan."
