.
.
.Jungkook sedang menemani Jeongsan bermain di ruang tengah, sementara Taehyung sedang mengemasi barang-barang serta berkas pentingnya yang nanti akan dibawa ke rumah baru mereka.
Rumah baru yang Taehyung beli sudah siap untuk dihuni. Sejak kemarin mereka sudah berkemas dan menyiapkan barang apa saja yang perlu dibawa lebih dulu ke rumah baru, semua dilakukan bertahap. Beberapa barang di rumah lama pun sudah di angkut ke rumah baru. Barulah setelah selesai, mereka akan tinggal di rumah baru yang tentunya memiliki banyak kamar.
Sekarang Jungkook sudah berani menggendong Jeongsan, tentu saja begitu karena sekarang Jeongsan bukan lagi seorang bayi yang baru lahir. Usia anak itu sudah menginjak 3 tahun, sudah bisa berjalan dan juga berceloteh.
"Papi, mam!" Jeongsan menyodorkan biskuit yang sudah ia makan sebagian kepada Jungkook.
"Papi sudah punya." Jungkook menunjukkan biskuitnya sendiri. Ketimbang sebagai orangtua dan anak, mereka terlihat seperti teman sebaya. Tak jarang Jungkook dan Jeongsan suka berebut perhatian Taehyung.
Taehyung tidak ambil pusing ketika keduanya merengek meminta cium, justru Taehyung senang ketika dua kesayangannya itu berebut untuk mendapat perhatiannya. Rasanya seperti ia memiliki dua anak. Seharusnya memang begitu, mengingat jika Jungkook adalah mantan anaknya yang sekarang sudah menjadi pasangan hidup.
"Sayang, bajumu sudah dikemas semua?" Taehyung muncul setelah sibuk mengurusi berkas-berkasnya.
"Sudah, bajuku dan baju Jeongsan sudah dilipat yang rapih dan ditaruh didalam koper semalam."
"Kapan kau siap untuk tinggal di rumah baru, hm?" Taehyung duduk disamping Jungkook dan mengecup singkat pelipisnya.
"Umm, kapan saja aku siap."
"Lusa kita pindah, ya?"
"Uhum!" Jungkook mengangguk mantap.
Tiba-tiba saja Jeongsan masuk ke dalam pangkuan Taehyung. "Ayay, mam!" ucapnya seraya menyodorkan biskuit itu pada Taehyung.
Si kecil memang sering memanggilnya 'Ayay'. Mungkin karena belum terlalu fasih berbicara.
Taehyung menerima suapan biskuit itu dan mencium pipi gembil puteranya. "Terimakasih, Jeongsanie."
"Aku! Aku!" Jungkook mendekatkan wajahnya pada Taehyung, isyarat agar Taehyung menciumnya juga.
Taehyung terkekeh, Jungkook selalu saja begitu ketika melihat ia mencium Jeongsan. Taehyung langsung saja mencium kening Jungkook.
"Atu, atu!" Jeongsan mengikuti ucapan Jungkook. Menarik kerah baju Taehyung, ingin dicium lagi.
"Ih, Jeongsan ikut-ikutin Papi." celetuk Jungkook dengan nada biasa.
"Jeongsan mirip sekali denganmu sewaktu kecil." ujar Taehyung.
"Memangnya Ayah sayang tahu aku waktu kecil seperti apa?"
"Tahu, aku masih ingat sekali. Manjanya Jeongsan persis sepertimu." jawab Taehyung. Rasanya seperti flashback ke masa lalu. Ia jadi merasa waktu cepat sekali berlalu.
"Tapi akunya tidak ingat waktu kecil aku seperti apa." cuit Jungkook.
"Iya, kau tidak akan ingat, karena kau tidak disana."
Jungkook tidak mengerti apa maksudnya, cuma ia tidak ingin ambil pusing.
"Nanti malam tahun baru. Ingin melihat perayaan kembang api ditepi sungai Han?" tawar Taehyung.
"Perayaan kembang api? Mau! Mau! Mau!" Jungkook bangkit dan melompat girang. Sudah lama sekali ia tidak keluar untuk sekedar pergi jalan-jalan atau berpiknik dengan Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
IVL - (Invisible » In Vibes Love)「✓」
Fiksi Penggemar➪ ᴛⲏᴇ ᴇⲛᴅ 'ˎ˗ Pairing: Taekook ; [ toptae x bottkook ] Summary: Ini kisah perjalanan hidup Taehyung dan permata hatinya. Berawal dari Taehyung yang menjadikan Jungkook sebagai anaknya; yang ternyata merupakan sosok istimewa. Hingga seiring berjalann...