👀 Invisible [41]

7.6K 1.2K 111
                                    

.
.
.

"Mam, tidak apa-apa kan jika nanti duduk sendirian?" Jungkook berjalan beriringan dengan Sonya menuju kelas. Sejak sarapan tumben sekali Ibunya itu hanya diam tanpa mengoceh seperti biasanya.

"Ya?"

Jungkook menatap Sonya lekat. "Ini Mama, kan?"

Sonya menunduk. "Aku Sonya."

"Eh? Sonya yang asli?" Jungkook baru menyadari jika penampilan Sonya sudah kembali seperti dulu; memakai hoodie cokelat dengan tudung hoodienya yang menutupi kepala. Sontak Jungkook membungkuk singkat sebagai permintaan maaf. "Maaf, aku pikir kau Ibuku."

Duh, Jungkook benar-benar malu. Berarti sejak tadi ia berbicara yang mendengar adalah Sonya, bukan Ibunya.

Sonya sudah berjalan lebih dulu untuk masuk ke kelas.

Ketika sampai dibangkunya, Jungkook berdeham pelan. "Bamie ...."

Bambam yang awalnya menumpukan kepala diatas meja langsung mendongak ketika mendengar suara sahabatnya.

"Jungkook?"

"Emm, boleh aku duduk disini?" tanya Jungkook ragu. Takutnya Bambam masih marah padanya.

"Huwaaa, Jungkookie! Aku pikir kau sudah pindah sekolah." Bambam tentu saja memeluk Jungkook. "Aku minta maaf, Kook. Aku janji tidak akan mengabaikanmu lagi seperti kemarin. Harusnya aku ada disampingmu waktu itu. Aku memang bukan teman yang baik. Maafkan aku."

"Aku yang seharusnya minta maaf." Jungkook sudah melepaskan diri dari pelukan itu. "Jadi sekarang kita baikan, kan?" Ia mengacungkan jari kelingkingnya.

"Tentu! Kita kan sahabat. Tidak boleh marah lama-lama." Bambam balas mengait jari kelingking Jungkook sebagai bentuk maaf.

"Apa ada sesuatu yang aku lewatkan?" Jaehyun menyahut dari belakang. Ia hanya merasa heran dengan drama di pagi hari ini.

"Kau tidak perlu tahu." balas Jungkook cuek.

"Owl, kemarin kenapa tidak masuk sekolah? Kau sakit?" tanya Jaehyun.

"Eum."

"Heleh, bisa sakit juga kau?" Jaehyun menyentuh kening Jungkook menggunakan telapak tangan dan sedikit menekannya.

"Apa sih! Tidak usah pegang-pegang." Jungkook memukul tangan Jaehyun satu kali, tapi itu cukup keras.

"Galak sekali, seperti Ayahnya." dengus Jaehyun yang kembali duduk tenang di kursinya.

"Hahaha ..."

Jungkook mendengar suara tawa para gadis dibarisan ujung. Sonya kembali diganggu oleh perempuan-perempuan itu.

"Kemarin saja lagaknya sok pemberani, bahkan menantang kami. Cih, nyatanya kau pengecut juga. Dasar miskin." Nayeon menarik rambut Sonya main-main. Temannya yang lain hanya tertawa mengejek.

Sonya hanya diam saja seperti dirinya yang biasa. Percuma saja, ia tidak bisa melawan, semuanya hanya sia-sia. Apalagi dia hanyalah murid beasiswa yang miskin, berbeda kasta dengan temannya yang lain.

IVL - (Invisible » In Vibes Love)「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang