06 || Enzi:[The King Of Phoenix]

5K 281 5
                                    

Happy reading 💜💛

•••

Kilatan lampu kamera berlomba-lomba membidiknya. Keadaan kian gaduh dengan orang-orang yang membawa mic, menyodorkan pengeras suara itu pada sosok menyedihkan dengan baju tahanan yang dibawa keluar oleh polisi dari dalam mobil. Mengajukan pertanyaan, yang nantinya akan mereka cetak sedemikian rupa untuk menciptakan berita teraktual.

Ia memandang kerumunan wartawan linglung. Netranya kosong, tak menampakan aura kehidupan. Tubuh kurusnya yang penuh luka sayatan ditahan oleh dua orang polisi. Mereka akan membawanya memasuki gedung tahanan.

"Pak, Pak Fernanda! Apa benar bahwa anda lah yang menjadi dalang pembunuhan Dion Fernanda? Putra anda sendiri?"

"Apa motif anda sampai menghabisi putra anda sendiri, pak?"

"Benarkah anda telah menyeludupkan senjata milik perusahaan Arkananta?"

"Arkananta mengalami kerugian karena berkolaborasi dengan perusahaan anda. Apa benar anda sedari awal ingin menjatuhkan Arkananta?"

"Pak Fernanda, apakah benar anda menderita penyakit self-harm?"

"Apakah anda merasa bersalah hingga tanpa sadar melukai tubuh anda sendiri?"

"Tolong komentar Anda, pak!"

Keadaan mendesaknya. Membuat ia tak mengerti mengapa ia harus mengalami ini semua. Kenapa para wartawan sialan ini terus-menerus bertanya?

Mentalnya terguncang. Mata yang memerah itu menandakan emosi yang kuat. Ini tak benar! Ini bukan salahnya!

Seketika ia memberontak, membuat kerumunan orang itu seketika terkejut karena ia hampir berhasil melepas kaitan tangan dua orang polisi di kedua sisinya.

"BRENGSEK!!! SAYA TIDAK MEMBUNUH DION! SAYA TIDAK MELAKUKANNYA!"

"ARGGHHH! LEPASAKAN, SAYA TIDAK BERSALAH!"

"ANAK ITU! ANAK ITU YANG MEREKAYASA SEMUANYA! MONSTER!"

Keadaan mulai bertambah ricuh. Para wartawan disingkirkan. Membuka jalan selebar-lebarnya untuk Fernanda yang berpakaian tahanan.

Pemberontakannya membuat beberapa polisi turun tangan. Segera saja pria paruh baya itu diseret memasuki pintu gedung.

Fernanda merasakan amarah luar biasa. Rasa sakit di sekujur tubuhnya yang penuh sayatan tak sebanding dengan rasa sakit yang ia rasakan di hatinya. Harga dirinya terkikis habis. Ia berada di titik terhina dalam hidupnya yang awalnya sempurna.

Semua ini tak benar. Ini bukan salahnya.

Di tengah keramaian di tempat itu, netranya tak sengaja menangkap objek mencengangkan.

"MONSTER! HEI, BAJINGAN. INI SEMUA SALAHMU!"

Fernanda kesetanan. Matanya dipenuhi dendam. Memandang lurus pada presensi tubuh tinggi tegap milik seorang pemuda.

Berdiri menyandarkan tubuh kekarnya di kap mobil Lamborghini Gallardo. Memamerkan kekuasaan kaisar tertinggi. Mempesona dengan aura dominan tak terbantah. Wajah adonisnya menciptakan seringai penuh kepuasan.

Enzi : [The King Of Phoenix] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang