89 || Enzi:[The King Of Phoenix]

1.5K 118 10
                                    

Happy reading 💜














•••














Sejak memasuki ruangan rekreasi yang lama tak dihuni, inti Phoenix hampir bungkam selama satu jam. Sesuatu yang tidak biasa terjadi.

Semua terjadi dikarenakan keputusan rapat yang abu-abu. Usai Calvin mengatakan hal yang tak seharusnya, Arthur tanpa mau dibantah segera menutup pertemuan. Arthur jelas was-was. Jika sang cucu lepas kendali, kastil Zenrafos bisa menjadi lautan darah.

Rafa yang duduk tenang di kursi kelihatan melirik Agha yang santai bermain game online. Ada Aron juga yang sibuk bermain ponsel. Sementara Raldo hampir menandaskan ramen ke tiga, dan Sadewa terbang ke alam mimpi.

Terakhir ada ketua mereka yang membaca buku anatomi manusia. Enzi yang duduk di sofa tunggal tampak tenang meski siapa saja tahu bahwa aura Enzi seolah dilingkupi titik gelap.

Rafa menghela nafas. "Laki-laki dari keluarga gue tadi, namanya David."

"Gak nanya."

Bugh!

"Akh!"

Dahi Aron kemungkinan lebam. Rafa melemparinya dengan remote AC teramat kuat. Bunyinya sampai membangunkan Sadewa yang terlelap.

"Setahu gue David orang yang gak menonjol. Tapi begitu gue lihat dia berani banget bicara tadi, gue rasa ada sesuatu yang ngedorong dia buat jadi lebih berani."

"Dibanding David, lebih masuk akal untuk ngebahas Calvin Hanasta kan?" Ucap Sadewa. Pemuda yang baru bangun dari tidurnya itu mendudukan diri sambil sesekali menguap.

"Calvin udah jelas punya hubungan dengan kubu pemberontaknya Chiko. Dia gak dihukum karena selama ini dia gak berperan secara langsung dan gak bukti yang ngebuat dia bersalah." Sahut Rafa.

"Aron, yaampun. Dahi Lo benjol!" Raldo berteriak heboh.

"Anjing. Gara-gara Rafa sadboy!" Gerutu Aron.

Rafa memutar bola matanya malas. Aron dan Raldo tak tahu apa mereka sedang membahas hal penting?

"Intinya gue udah nyuruh Phoenix cari tahu. Dan tebak apa yang gue dapat?"

Agha melirik singkat. Kemudian mengantongi ponselnya. Selama satu jam Rafa diam dan meng–handle informan mereka. Ternyata sang mata Phoenix itu telah menemukan sesuatu yang menarik.

"Well, karena dia bagian dari Erlangga gue bisa lebih gampang cari tahu soal dia. Dan gue baru tahu kalau David dulunya salah satu pasukan berani mati."

"Eros?" Kata Agha tiba-tiba teringat.

"Yap." Rafa menyeringai. "Mereka rekan."

"Anjir. Jadi dia ada hubungannya sama Reza?" Ujar Aron.

"Gue belum bisa mastiin. Masalahnya semua informasi tentang pasukan itu bersifat sangat rahasia. Phoenix butuh waktu lama untuk ngebobol datanya."

Rafa melirik Enzi. Pemuda itu kini sudah meninggalkan bukunya dan turut mendengarkan pembicaraan mereka.

"Jalan satu-satunya buat cari tahu, adalah dengan nanya langsung ke Eros." Ucap Rafa. Mencoba memperkirakan respon Enzi atas sarannya.

Enzi : [The King Of Phoenix] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang