64 || Enzi:[The King Of Phoenix]

2.5K 123 0
                                        

Happy reading 💜









•••














"Hm. Lo udah mau ulang tahun emangnya?"

"Ah, Lo mah gak asik. Ulang tahun sohib sendiri di lupa! Gak temen!"

"Aku gak lupa loh, Nay."

"Iya cuma Lo doang, na yang baik. Gak seperti si someone."

Zanita tertawa. Memandang penampakan wajah kedua temannya di layar laptop. Dirinya meminjam pada Enzi, karena tahu sebentar lagi Naya akan berulang tahun. Membahas secara langsung harus bertemu. Dan Enzi masih terlalu sensitif jika ia bahkan hanya melangkah keluar dari kamar. Ini saja membutuhkan usaha khusus. Enzi kini berada di ruang baca mengurus pekerjaan, Zanita jadi punya kesempatan untuk bersantai di luar kamar. Dia duduk tenang di gazebo yang tersedia dekat danau buatan.

"Olla! Gue mau ngadain party di rumah. Menurut Lo gimana?"

"Gimana ya, Nay? Gue parno sama pesta ulang tahun." Zanita meringis. Mengingat pengalaman terakhirnya berada di pesta ulang tahun.

"Ngapain parno? Lo tahu seberpengaruh apa cowok Lo sekarang? Apalagi ini pesta gue. Gue gak bakal ngundang si rubah."

"Kalian ngomongin pestanya Aslan, ya?"

"Yah langsung konek. Lo keingat Aslan ya, Na?!"

"Gak gitu kok!"

Di layar, tampak wajah Anna memberenggut risih. Sementara Naya malah tertawa. Berhasil menggoda sahabatnya.

"Pokoknya Lo harus datang. Ortu gue udah setuju ngerayainnya di rumah."

"Iya. Malah Lo udah dapat hadiah duluan. Jam tangan edisi Chanel terbaru."

Ayah Naya pemilik mall terbesar di kota mereka. Sedangkan ibunya adalah pemimpin brand make up terkenal di mana ia juga mempekerjakan Zanita sebagai ambassador. Naya anak satu-satunya. Bisa dibayangkan betapa ia dimanjakan.

"Za, undangin inti Phoenix sekalian ya? Gue gak berani ngasih tahu!"

"Intinya aja nih? Anggota biasanya jangan?"

"Aku denger anggota biasa Phoenix gak kalah hebat dan ganteng-ganteng Loh, Nay."

"Semuanya kalau gitu diundang!"

Zanita dan Anna tertawa. Melihat wajah Naya yang semakin berbinar.

"Bagiin aja besok di sekolah undangannya. Mereka gak mungkin nolak juga."

"Hm. Tapi Lo berdua juga Dateng kan?"

"Please, Nay. Gak mungkin gue gak Dateng lah. Ntar Lo ngamuk lagi. Morotin duit gue minta di jajanin Boba."

"Kan Lo bisa minta sama bank berjalan Lo, Za." Di layar, Naya mengedipkan matanya.

"Siapa?" Anna bertanya penasaran.

Enzi : [The King Of Phoenix] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang