Happy reading 💜💛
•••
"Pftt... Denger Zi? Lo bukan tipe Zanita!"
Aron tertawa kencang sambil memukul-mukul bahu Enzi yang berwajah datar.
Tak bisa dipercaya. Rupanya ada cewek yang tidak menetapkan Enzi sebagai tipe pacar idaman. Selama ini setiap seorang cewek melihat Enzi sejak pandangan pertama, dapat dipastikan mereka akan langsung terpesona. Sebuah keajaiban kalau cewek itu tidak salah tingkah.
Kini Zanita, yang setahunya berhasil menarik perhatian Enzi, malah mengatakan kalau Enzi bukan tipenya.
Karma itu memang ada ya?
"Hahaha.... Hah... Gue capek!" Aron menopang tangan di atas lutut.
Wajah Enzi tetap datar seperti biasa. Auranya yang mengintimidasi membuat para kutu buku di dalam kelas Zanita tanpa di suruh segera angkat kaki.
Zanita langsung panas dingin. Sebelum kejadian dua sahabatnya ini meninggalkannya sama seperti di kantin, ia cepat-cepat menahan kedua tangan mereka untuk tetap di tempat.
Enzi datang bersama Aron yang tampak mengatur nafas karena tertawa terbahak-bahak.
Saat tiba, secara otomatis Naya dan Anna segera membuat jarak. Aura Enzi membuat mereka merasa kecil. Seolah tak pantas berada di dekat pemuda itu. Satu titik hitam berkumpul di sekitar Enzi. Menekankan Raja kegelapan sesungguhnya.
Zanita berdiri dari duduknya. Lantas segera menyambut Enzi dengan senyuman. Entah karena apa, tapi Zanita rasa Enzi merasa kesal. Padahal wajah Enzi masih terlihat datar.
"O-oh, hai? Ngapain?"
Zanita yakin Naya dan Anna sedang menertawakan dirinya.
Sapaan macam apa itu?!
Kenapa juga suasana terasa begitu mencekam sekarang?
Zanita mengerjab. Tak siap melihat wajah Enzi tiba-tiba mendekat.
"Gue bukan tipe Lo?"
Zanita reflek memberi jarak. Memandang wajah Enzi dengan pandangan tak percaya. Sungguh, Enzi marah padanya hanya karena pembahasannya dengan dua sahabatnya barusan?
"Ngomong apa sih. Gak penting juga kan"
Dengusan Enzi membuat bola mata Aron,. Naya dan Anna yang menonton tanpa sadar melebar. Waspada akan perubahan suasana hati pemuda itu.
Mempertimbangkan segala hal, Zanita menarik tangan Enzi untuk melangkah bersamanya. Zanita rasa alasan perubahan mood Enzi adalah dirinya. Jadi mari bertanggung jawab.
"Zi, Lo beneran tertarik sama gue ya? Sampe soal tipe pun Lo permasalahkan?"
Gawat. Terlalu lama bergaul dengan Naya yang blak-blakan sepertinya tak terlalu bagus bagi Zanita.
Enzi tersenyum samar yang sama sekali tak terlihat. Merasa dadanya menghangat karena mendengar nada menggoda Zanita juga tangan mungil itu yang terpaut dengannya. Zanita mulai nyaman akan kehadirannya. Enzi tak dapat menahan hatinya untuk tak berbunga-bunga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Enzi : [The King Of Phoenix] ✓
AcakNamanya Enzi Kaivan Arkananta. Pemimpin dengan aura tak terbantah yang penuh pesona. Enzi punya segalanya. Harta, kekuasaan, kedudukan. Namun semua hal itu tak serta merta membuat hidupnya bahagia. Sejak awal kata bahagia tak ada dalam kamus hidupny...