03 || Enzi:[The King Of Phoenix]

5.2K 255 10
                                    

Happy reading 💜💛

•••

"Mbak Lusi bakal gue suruh buat masakin Lo ramen. Udahan lah ngambeknya, bocil"

Raldo tak bergerak dalam posisi duduk bersilanya seincipun. Cowok dengan kaos putih oversize itu tetap melipat tangan dengan bibir bawah maju. Netra hitamnya bahkan berkaca-kaca.

Tantrum Raldo telah terjadi selama setengah hari. Alasannya adalah karena ia tak di perbolehkan memberi pelajaran pada Hito saat mereka ke Azkaban usai pulang sekolah.

Sebagai gantinya hanya Aron dan Sadewa lah yang menyiksa Hito di Azkaban. Padahal sebelumnya Raldo telah menyusun siasat se- epic mungkin untuk membalas manusia bodoh yang mengatainya beban.

"Gak mau. Kalian gak asik" Raldo kelihatan akan menangis.

Enzi duduk di kursi sofa sambil membersihkan lensa kamera. Setibanya mereka di markas, cowok tampan yang hanya bertelanjang dada itu langsung sibuk dengan benda kesayangannya selain senjata.

Sadewa dan Aron yang baru menyusul ke markas masih dibuat repot oleh Raldo. Agha pun sedari tadi terus memijat kepala karena tak tahu lagi harus berbuat apa agar Raldo berhenti ngambek.

Masalahnya kalau terus dibiarkan, kesejahteraan markas mereka bisa terancam jika sewaktu-waktu Raldo mengamuk. Apalagi mereka jadi batal menghadiri pertemuan dengan perwakilan Phoenix dari seluruh sekolah di Jakarta nanti malam. Hell, kehadiran para inti tentu harus sempurna tanpa ada yang absen.

"Gha... Lo urus lah tuh, bocil. Eneg gue lama-lama" kesabaran Sadewa yang minim akhirnya habis. Sebelum ia bertindak anarkis ada baiknya ia duduk di samping Rafa yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya.

"Ral... Udah ya ngambeknya" ucap Agha. Sikap malas bicaranya sudah hilang sejak beberapa jam lalu saat ia harus menghadapi Raldo yang merajuk.

"Kek ngadepin cewek, anjir, si Agha" teriak Aron yang duduk di atas tangga.

"Udah ya ngambeknya? Lo mau apa biar gak ngambek lagi? Mau gua kasih Blackcard kah? Apa Lo mau apa, yang penting udahan ngambeknya. Ya, sayang ya?-- Adoohhh, bangsat Lo, sad!"

Sadewa menyeringai puas. Lemparan asbak rokoknya tepat mengenai kening Aron yang terus mengeluarkan suara menjijikan.

"Dasar menjijikan"

"Sialan"

Enzi adalah oknum yang paling tidak peduli sama sekali. Pemuda itu sudah meletakan kameranya dan kembali sibuk dengan ponsel.

Agha melayangkan tatapan tajam bergantian pada Aron dan Raldo. Mengisyaratkan agar keduanya segera diam karena sungguh ia tak punya waktu meladeni kegilaan mereka berdua.

"Tunggu tiga hari lagi, gue bakal temenin Lo ketemu Hito"

Pernyataan Agha langsung membuat mata berkaca-kaca Raldo berubah berbinar. Pemuda itu menoleh perlahan-lahan ke arah Agha.

"Beneran?"

"Ya"

"Gak ah!"

Enzi : [The King Of Phoenix] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang