77 || Enzi:[The King Of Phoenix]

1.6K 112 1
                                    

Happy reading 💜













"Lo belum boleh makan es krim tahu. Lo kan masih sakit."

"Apaan?! Dokter gak ada bilang kalau gue gak boleh makan es krim!"

"Tapi kan orang sakit emang gak bisa makan yang dingin-dingin dulu."

"Tapi gue ngidam!"

"Hah? Lo hamil?"

Plak?

"OLLA! Ngadi-ngadi Lo tusuk jigong!"

"Habisnya bahasa Lo!"

"Ya kan tadi asal ceplos doang!"

Leher Anna lama-lama pegal. Terus bergantian melirik Zanita dan Naya yang berdebat tak penting dikarenakan makanan dingin bertekstur lembut yang memiliki aneka rasa.

"Eum... Olla, Naya."

"Ya salah Lo dong berarti karena asal ceplos."

"Tapikan gak sengaja. Lo juga tadi asal ceplos nuduh gue bunting."

"Yakali lo emang bunting."

"Heh! Sama siapa gue bunting! Setan?"

"Itu! Itu Lo ngaku sendiri."

"DIAM!"

Kaget parah. Zanita dan Naya reflek mengunci mulut rapat-rapat sambil menatap Anna horor. Gadis lemah lembut itu terlihat sedang tersenyum manis pada mereka. Entah kenapa memiliki arti tak sesederhana itu.

"Olla, biarin aja Naya makan es krimnya kalau dia mau."

"Naya, walaupun pengen makan tapi ingat juga sama kesehatan yah? Secukupnya aja. Naya kan juga baru keluar dari rumah sakit m"

Anna tersenyum hingga wajahnya menyipit. "Pahamkan?"

Zanita dan Naya kompak mengangguk. Zanita dengan baik hatinya mengambil mangkuk kosong dan mengisinya dengan es krim dan memberikannya pada Naya. Sementara gadis itu menerima sambil mengucap terima kasih dan makan perlahan-lahan.

Keadaan kembali kondusif.

Kadang marahnya orang pendiam itu memang mengerikan.

"Naya, gimana kata dokter?" Tanya Anna.

"Gue baik-baik aja, kok. Lukanya juga gak serius." Jawab Naya.

"Bakal berbekas gak lukanya?" Zanita memandang ngeri pada perban yang melilit dahi Naya. "Ntar muka Lo makin gak tertolong lagi."

Naya melotot tajam. "Heh! Makin gak tertolong gimana?! Gue yang cantik bahenol plus imut plus kiyowo ini Lo bilang mukanya gak tertolong?! Sakit, otak Lo!"

Zanita dan Anna tertawa. Sumpah, Naya sudah seperti rapper. Cepat sekali berbicara hingga mereka sulit memahaminya.

Tengah asik berbincang, ketukan pintu kamar Naya terdengar. Di sana terdapat keberadaan Adiba yang ekspresi wajahnya sedikit aneh.

Enzi : [The King Of Phoenix] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang