80 || Enzi:[The King Of Phoenix]

1.7K 114 0
                                    

Happy reading 💜













•••













"Evelyn?"

Zanita rasa ini sedang hari sialnya. Matanya memandang lekat kehadiran sang saudara tiri. Atau sepupu? Tidak penting. Intinya gadis berambut pirang dengan perawakan mungil itu mengapa bisa di sini?

Seragam sekolah? Sejak kapan Evelyn yang home schooling memilih sekolah normal? Apalagi memakai seragam SMA Bima Sakti? Salah satu sekolah yang berpartisipasi dalam kegiatan Porseni yang SBN adakan.

"Akhirnya aku bisa ketemu kakak juga." Ucap Evelyn tampak lega. Sementara Zanita tengah mati-matian menahan matanya untuk tak berotasi.

"Kakak pasti kaget lihat aku di sini kan? Aku udah sekolah normal, kak. Keadaan jantung aku udah lumayan membaik jadi ayah ngizinin buat sekolah normal." Zanita tidak bertanya.

"Ternyata susah juga nemuin kakak. Dari tadi aku udah nyariin Loh padahal."

Zanita hanya tersenyum tipis sebagai tanggapan. Dirinya mengetahui bahwa orang-orang mulai menatap mereka penasaran.

"Kakak... Udah mau pulang ya?" Evelyn menatap seseorang yang beraura dominan. Lelaki tampan yang sejak tadi diam dan seolah tak menganggapnya ada.

Enzi seperti tak menatap Evelyn karena sibuk memperhatikan Zanita.

Pemuda itu tidak bosan apa?

Menyadari arah tatapan Evelyn, Zanita tersenyum sinis. Teringat kembali akan hal yang ia alami selama mereka tinggal bersama. Evelyn, tidakkah puas telah merebut segala hal yang ia suka? Tatapan yang sangat ia benci kini terlihat di mata Evelyn. Tatapan kekaguman. Zanita hafal karena saat Evelyn menatap seperti itu, entah apa yang ia inginkan yang adalah miliknya akan menjadi milik gadis itu.

Dulu ia mengalah sekedar untuk tak membuat keributan yang Ghani benci. Sekarang, tentu tidak lagi.

Apalagi yang Evelyn inginkan adalah Enzi.

"Gue ikut senang Lo bisa sekolah normal lagi." Ucap Zanita. Memaksa tatapan Evelyn beralih.

"Gue mau balik nih sama cowok gue." Zanita menyikut Enzi. Entah kenapa lelaki itu malah mengangkat alisnya. Sedetik kemudian mengulas senyum yang hampir tak terlihat.

"Kalau gak ada yang mau—"

"Kak!" Evelyn memotong ucapan Zanita. Firasat Zanita memburuk. Apa yang hendak Evelyn utarakan sudah terbaca.

"Aku sebenarnya tadi ke sekolah sendiri."

'gak nanya dan gak peduli!.'

"Kakak keberatan gak kalau aku nebeng sama kakak?"

'Iya. Keberatan pake banget.'

Zanita memaksakan senyuman. Ia melirik Enzi mencari bantuan.

Kekasihnya itu malah hanya diam dan menatapnya lekat. Padahal Zanita sedang sangat menahan diri untuk tak meledak.

Enzi : [The King Of Phoenix] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang