75 || Enzi:[The King Of Phoenix]

2.2K 160 23
                                        

Happy reading 💜












•••












"E-Enzi. Woi, Lo serius?"

"Gila."

"Kepentok apaan nih anak?"

"Kurang tidur? Ngigo?"

Sahabatnya dibuat tercengang hebat.

Enzi benar-benar merealisasikan ucapannya soal menyelamatkan Chiko!

Chiko bebas dari Azkaban. Ia kembali dengan keadaan tubuh lengkap. Bahkan barang-barangnya turut dikembalikan. Chiko yang setengah tak percaya kini tampak buru-buru memasuki mobilnya yang terparkir di depan kastil Azkaban. Tanpa menoleh sedikitpun ia menginjak gas kuat-kuat.

Agha mengumpat geram. Ia melayangkan tatapan mematikan pada sahabatnya yang berwajah tenang.

Mereka bagai orang bodoh melihat Chiko melarikan diri di depan mata.

"Bahkan mati dengan cara apapun masih terlalu baik buat dia! Lo lupa apa yang udah dia perbuat, hah?! Dia ngelibatin Naya, Anna, dan Zanita!"

Rafa, Raldo, Aron, dan Sadewa tak mampu menanggapi bentakan Agha pada Enzi. Sedangkan Enzi sendiri lebih tertarik memperhatikan layar ponselnya.

"Tempatin Eros di penjara bawah tanah. Minta Dementor untuk buat hidup dia kayak di neraka." Ucap Enzi, tak mempedulikan bentakan Agha.

Agha kehilangan ketenangannya.

"Enzi—"

"Aron, cepat bawa mobil ke sini."

"Hah?"

Enzi menatap mobil yang dikendarai Chiko. Benda beroda empat itu nyaris tak terlihat di tengah jalan yang di pagari hutan lebat. Butuh satu jam untuk benar-benar keluar dari wilayah Azkaban. Belum lagi untuk ke kota. Chiko akan melewati waktu yang lama.

"We shouldn't be late for a party." Enzi menatap mata para sahabatnya satu-persatu.

"Mari beri kejutan tak terlupakan untuk Arthur Irawan."












•••












Dirinya masih tak percaya. Ia berhasil keluar dari lingkaran maut!

Sampai sekarang detak jantungnya masih menggila. Seiring dengan rasa sakit disetiap luka yang sempat ia dapatkan saat berada di Azkaban. Chiko yang berkeringat dingin berulang kali melirik kaca spion mobilnya. Ia takut jika sewaktu-waktu Enzi mungking berubah pikiran dan mengejarnya.

"Sialan. Anak itu benar-benar sialan!"

Sambil mengumpat, Chiko terus memacu mobilnya. Tak berani menurunkan kecepatan. Matanya fokus memperhatikan jalan yang mulai terang. Matahari akan segera terlihat.

Chiko ingin cepat-cepat sampai. Tujuannya adalah rumah ayahnya. Di sanalah tempat yang paling mungkin untuk melindunginya. Ia harus mengenyahkan segala potensi yang memungkinkan Enzi kembali memburunya. Dan pilihan yang paling tepat tentu adalah Arthur Irawan.

Enzi : [The King Of Phoenix] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang