Happy reading 💜
•••
"I love you. I love you so much. Don't leave me, Queen. Please..."
Zanita terlalu hancur untuk memahami maksud Enzi. Gadis itu terus terisak sementara mendengar suara Enzi. Segala gambaran tentang Enzi yang selalu bersikap lembut telah runtuh. Zanita kecewa akan perubahan sikap kekasihnya.
"Enzi." Panggil Zanita.
Pemuda itu menutup mulut. Tak berani menyahut. Terlalu takut Zanita menyuarakan keinginan untuk pergi darinya.
"Tolong lepasin aku."
"Q-Queen."
Zanita mencoba melerai pelukan. Malah yang ia rasakan Enzi menahannya sekuat tenaga.
"Enzi."
"I'm scared."
Zanita memejamkan matanya lelah. Harusnya ia yang ketakutan oleh sikap Enzi. Bukan sebaliknya.
"Lepa—"
"GAK!"
"Enzi, udah berapa kali aku bilang aku gak mungkin pergi dari kamu. Kamu ngambil semuanya. Kamu tempat aku bergantung. Kamu rumah aku. Di dunia ini aku gak punya siapa-siapa selain kamu."
Perlahan kelopak mata Enzi terbuka. Ucapan Zanita membantu memadamkan rasa takut. Benar. Zanita tak akan bisa pergi darinya.
Jika akhirnya Zanita tetap menemukan cara untuk pergi, ia sendiri yang akan memastikan hal itu tak terjadi. Bahkan, Enzi tak ragu mematahkan kaki Zanita jika gadisnya mencoba lari.
Pelan-pelan ia melerai pelukan. Masih dengan tangan yang melilit pinggang ramping Zanita. Keduanya berhadapan. Saling menyelami arti tatapan masing-masing.
"Queen."
"Kamu kasar, Zi. Kamu bikin aku takut."
Zanita menghapus sisa air mata di pipi sebelum kembali menatap Enzi.
"Kamu berubah. Enzi yang dulu gak akan bersikap kasar dan maksa. Kenapa harus takut aku pergi? Kamu segitu gak percayanya sama aku?"
Enzi bergeming. Responnya itu membuat Zanita menggeleng putus asa.
"Enzi, aku juga punya dunia aku sendiri. Terlepas dari segala sesuatu yang kamu sediain buat aku, kenapa kamu gak ngasih aku kebesasan sedikit aja?"
"Tapi dunia aku cuma kamu." Sahut Enzi. "Kalau kamu punya dunia kamu sendiri, bagaimana dengan aku?"
Zanita terdiam. Tak mampu mengartikan perasaannya usai mendengar ucapan Enzi.
Pemuda di depannya ini begitu menyayanginya. Hingga rasa sayang itu perlahan mulai membuat Enzi takut jika nantinya ia pergi. Zanita khawatir. Bila mungkin perasaan yang Enzi miliki ternyata hanyalah obsesi.
Terlalu memikirkannya membuat Zanita kacau. Kenapa rasa bersalah menyapa? Enzi yang lebih dulu mengasari dirinya. Zanita berhak marah. Bukan hanya Enzi yang punya sisi egois.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enzi : [The King Of Phoenix] ✓
RandomNamanya Enzi Kaivan Arkananta. Pemimpin dengan aura tak terbantah yang penuh pesona. Enzi punya segalanya. Harta, kekuasaan, kedudukan. Namun semua hal itu tak serta merta membuat hidupnya bahagia. Sejak awal kata bahagia tak ada dalam kamus hidupny...