99 || Enzi;[The King Of Phoenix]

1.5K 139 49
                                    

Happy reading 💜










•••









S

ebuah mobil melaju kencang. Di susul mobil-mobil lainnya yang membentuk barikade pelindung. Mansion Arkananta berdiri angkuh. Pekarangan yang luas perlahan dimasuki oleh mobil-mobil tersebut.

Seluruh pelayan dan pengawal mansion keluar dari bangunan mewah itu. Mereka menyusun barisan, bersiap menyambut tuan mereka yang telah tiba.

Haidar berdiri paling depan dengan ekspresi kaku. Setelah penobatan, Raja muda mereka akhirnya kembali. Terlalu cepat. Tak ada pemberitahuan apapun. Haidar tak dapat berbuat banyak hingga tanpa pikir panjang segera menyambut tuannya.

Meski nadinya bekerja terlalu cepat. Siap tidak siap, Tuannya akan tahu segalanya. Penghuni mansion lainnya berwajah pucat. Seolah tak ada lagi darah di wajah mereka. Mereka semua was-was. Mereka semua ketakutan.

Mobil terdepan telah berhenti di depan mereka. Zaky yang baru saja keluar dari bagian pengemudi langsung membuka pintu penumpang. Dari sana keluar sosok adonis yang selalu mampu menguasai atmosfer sekitar.

Enzi berdiri menatap para bawahannya. Pandangan datarnya menyorot setiap insan yang ada. Mampu membawa hawa dingin. Tak ada yang berani angkat suara serta menaikan pandangan. Enzi seolah dikelilingi titik gelap. Aura pemuda itu mampu mengintimidasi. Pernafasan mereka seolah ditarik paksa.

Enzi berjalan melewati para pengawal dan pelayan yang menunduk. Pandangannya lurus ke depan. Bahkan menghiraukan Haidar yang berdiri menyambutnya.

Pemuda itu, meski wajahnya datar, tampak terburu-buru. Enzi memperlakukan orang lain bagai udara dan terus berjalan menuju lantai yang ditujunya. Lantai lima. Ia ingin menemui Zanita.

Begitu sampai di lantai lima, tanpa buang waktu ia membuka pintu kamar miliknya. Enzi bersiap mengulas senyuman. Saat kemudian yang ia temukan malah kekosongan.

Di mana Ratunya? Mengapa Enzi tak melihat kehadiran poros dunianya? Zanita, kenapa tidak ada?

Nafasnya tertahan tanpa sadar. Enzi memutar tumit. Menghadap penghuni mansion yang berdiri di belakangnya dan dipimpin oleh Haidar.

Enzi mengambil langkah, menyorot wajah Haidar buas.

"Zanita." Enzi memejamkan mata seiring dengan kepalan tangan yang terbentuk. "Di mana Zanita?"

Haidar menunduk. Menghindari pandangan Enzi.

"Maafkan saya."

BUGH!

"Apa maksud Lo, sialan!"

Jalur pernafasannya terblokir. Haidar tak melihat pergerakan Enzi. Terlalu cepat. Haidar tak siap. Kini lehernya berada dalam cengkeraman Enzi. Punggungnya terhantam kerasnya dinding mansion. Suara remuk redam menjadi pengiring suasana. Haidar menolak menatap mata Enzi yang memandangnya haus darah. Kesakitan yang ia terima sungguh menyiksa.

Greeppp...

"Ugh..."

Wajah Haidar membiru. Pengawal yang berdiri di belakang Enzi tanpa sadar mengambil langkah mundur. Terlalu gelap. Berada di dekat radar Enzi membuat alam bawah sadar mereka berteriak. Otak mereka menyuarakan alarm bahaya. Kemarahan Enzi mengerikan.

Enzi : [The King Of Phoenix] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang