29 || Enzi:[The King Of Phoenix]

3.1K 173 1
                                    

Happy reading 💜💛

•••

Yah, akhirnya ia sudah terbiasa.

Dari mulai kakak kelas, adek kelas, bahkan para guru yang berpapasan, Zanita sudah tak peduli lagi akan tatapan mereka.

Sejak awal masuk ke sekolah ini ia sudah dimusuhi para kaum hawa karena parasnya yang cantik, jadi saat satu sekolah mulai memandangnya berbeda, Zanita sudah tak terkejut lagi.

"Hah, gini banget jadi orang cantik" Naya hampir memuntahkan boba yang ia minum. Perjalanan mereka untuk kembali ke kelas diwarnai kenarsisan Zanita yang mendadak kambuh.

Zanita kembali pada kepribadian aslinya. Penuh percaya diri, jahil, dan cerewet. Naya bingung antara harus bersyukur atau jengkel.

"Lo udah ngomong itu berkali-kali, za" ujar Naya.

"Benarkah?" raut wajah Naya berubah tak enak

"Waras dikit Napa, za"

Zanita tertawa kecil sebelum merangkul santai bahu sahabatnya yang lebih pendek. Seolah seluruh beban yang ia pukul sudah tak ada, Zanita berhasil keluar dari kesedihannya. Zanita berjanji membuka lembaran baru. Hanya ada dirinya dan orang-orang yang mau menerimanya.

"Gue waras lah, Nay. Kalau gak kan udah lama Lo kirim ke RSJ" kata Zanita.

"Bukannya gue gak mau ngirim Lo ya, cuma gue masih sayang aja sama nyawa gue. Ntar gue kirim di sana, pawang Lo ngamuk"

"Itu Lo tahu"

"Sumpah, akhirnya gue ketemu juga sama Zanita yang jahil abis. Bawaannya pengen banget gitu gue giling ke dalam molen"

"Molen apa dulu tuh. Pisang coklat?"

Naya tampak menghela nafas. Menepuk dadanya sendiri bermakna kesabaran.

"Kalau urusan goblok gue emang kalah sama Lo, Olla"

Zanita tertawa lebar. Sementara Naya hanya tersenyum tipis karena bersyukur melihat tawa sahabatnya yang telah hadir kembali.

Jujur, semalam mendengarkan semua masalah Zanita, ia merasa sangat tak tega. Naya tak mampu membayangkan kesakitan macam apa yang ditanggung sahabatnya.

Namun, di saat yang sama, Ia turut senang akan hubungan Zanita dan Enzi.

Naya benar-benar berterimakasih pada pemuda itu. Enzi menopang Zanita saat ia tak ada untuk gadis itu. Setidaknya, Naya yakin bahwa Enzi adalah orang yang tepat.

"Ck, kenapa Enzi bisa suka sama Lo ya, za?"

Zanita tercenung sebentar atas pertanyaan Naya itu. Mereka telah sampai di kelas, Zanita kemudian tersenyum kecil di tengah langkahnya memasuki ruangan tersebut.

"Karena itu gue" jawab Zanita sambil tersenyum lembut.

Naya memandang arah belakang tubuh Zanita, dan menemukan keberadaan Enzi yang menarik perhatian para gadis.

"Cowok Lo!" Ujarnya, membuat Zanita menoleh.

Enzi memandang Zanita intens. Zanita membalas dengan senyum manis.

Enzi : [The King Of Phoenix] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang