Happy reading 💜💛
••••
"Girl you chousen, fuck it up when you bust wide open, it's an ocean I'm just imposin, that's give it to me, and just me only, yeah~"
"Girl you cho-"
"Woi, matiin gak?"
Raldo mengerjab lambat. Dalam markas Phoenix, sedang memutar lagu dengan speaker besar. Dan, Aron baru saja berteriak keras agar mematikannya.
"Gak mau. Lagi asik juga."
Aron nelangsa. Tak lagi berselera memainkan PS. Lelaki itu bergabung bersama Agha yang duduk tenang di sofa sambil bermain game.
"Lo gak kesel ya denger itu lagu, gha?"
Agha tak memandang Aron, langsung menunjuk headset yang menyumbat telinganya.
"Anjing. Pantas di gak denger."
Sadewa turun dari lantai atas. Lelaki yang memakai gips di tangan kirinya itu tampak menggerutu kesal.
"Girl you chousen-"
"WOI MATIIN TU LAGU APA GUE YANG MATIIN ELU?"
Raldo terhenyak. Tawa Aron terdengar menggelegar.
"Kok Sadewa kasar? Baru diputusin pacar ke 48 apa gimana?" Tanya Raldo.
"Lo jangan mancing ya!"
"Hah? Mancing apa lagi? Emang di markas ada sungai? Gue lagi dengerin lagu bukan mancing."
Brakk...
Sadewa nyaris menerjang Raldo. Untung ada Aron yang langsung menahannya.
"Tahan, bro tahan. Baku hantam sekarang Lo kalah. Bukan lagi kekilir, tangan Lo bisa lepas." Ujar Aron. Seharusnya kalimat itu bermakna mengkhawatirkan. Tapi di telinga Sadewa, Aron bermaksud mengejeknya.
"Jauh-jauh Lo." ketus Sadewa
"Sumpah, sensian banget nih anak!" ujar Aron.
"Namanya juga Sadewa." Rafa angkat suara dari balik meja komputernya.
"Waktu mommy hamil Lo, beliau ngidam apa sih? Mamanya murah hati dan tidak sombong, eh anaknya emosian dan tidak santuy."
Aron dan Rafa tertawa. Sementara Sadewa tengah menghitung persediaan kesabaran.
"Lo kenapa sih?" tanya Aron. Sadewa melabuhkan diri di sofa tunggal.
"Gue tebak, soal Anna." ujar Rafa. Tersenyum saat melihat Sadewa secepat kilat meliriknya.
"Girl you chousen, fuck it up-"
"FUCK YOU, RALDO ARTAPJAYA" kesabaran Sadewa habis.
"Dia ngapain sih, anjing? Dapat itu lagu dari mana coba?" Jengah Aron.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enzi : [The King Of Phoenix] ✓
AcakNamanya Enzi Kaivan Arkananta. Pemimpin dengan aura tak terbantah yang penuh pesona. Enzi punya segalanya. Harta, kekuasaan, kedudukan. Namun semua hal itu tak serta merta membuat hidupnya bahagia. Sejak awal kata bahagia tak ada dalam kamus hidupny...