84 || Enzi:[The King Of Phoenix]

1.6K 133 20
                                    

Happy reading 💜













•••













Porseni akhirnya selesai. Setelah melewati berbagai lomba yang diadakan di SBN di mana lima sekolah lain berpartisipasi, acara kelulusan yang lama dinanti akhirnya tiba.

Pagi ini terkhusus bagi kelas 12 telah dikumpulkan di aula utama untuk mendengarkan pengumuman kelulusan.

"Peraih nilai tertinggi tahun ini adalah Enzi Kaivan Arkananta!"

Prok... Prok... Prok...

Si empunya nama bukannya menunjukkan sedikit saja ekspresi, entah itu senang atau terkejut malah kelihatan biasa-biasa saja. Enzi tahu, banyak yang mengira apa yang ia capai hari ini adalah karena pengaruh keluarganya. Ia tak peduli. Terserah mereka ingin berspekulasi apa. Lagi pula ia bukan orang berpemikiran dangkal yang haus akan pujian.

Coba bayangkan, jika ada anjing yang menggigitmu bukan berarti kamu harus menggigit balik kan?

Enzi lebih tertarik memenggal leher mereka. Bukan hanya diam, nantinya mereka tak akan pernah muncul lagi. Tentu hal ini ia lakukan saat mereka terang-terangan berkotek di depannya langsung.

Setelah serangkaian acara membosankan itu usai, Enzi dan kelima kawannya segera beranjak. Suasana SBN telah ramai oleh suka duka yang para lulusan rasakan. Ada yang menangis haru, merasa tak rela melepas masa SMA, ada pula yang tertawa bahagia sambil berfoto bersama. Yang paling ramai adalah kebiasaan memegang pilox. Baju mereka yang semula putih telah bercampur dengan berbagai warna benda itu.

"Yeaaayyyyy!! Kita lulus-dattebayou!" Raldo berjingkrak senang di tengah para anggota Phoenix yang juga lulus hari ini.

Anggota Phoenix tertawa sambil berangkulan. Kebanyakan dari mereka tak punya orang tua. Oleh sebab itu di saat anak lain merayakan kelulusan dengan orang tuanya, mereka hanya bisa menghabiskan waktu bersama.

Bahkan inti Phoenix yang merupakan keturunan dari keluarga berpengaruh tak ambil pusing dengan ada tidaknya orang tua mereka.

Raldo? Orang tuanya telah bercerai. Aron, ibunya meninggal dan ayahnya menikah lagi. Sadewa anak tunggal yang tak lagi punya kedua orang tua sama seperti Enzi. Sedangkan Agha, masih memiliki kedua orang tua lengkap tapi kedua orang tuanya hanya mengirim sekretaris ayahnya untuk menjadi wali.

Sejak awal, mereka memang hanya punya satu sama lain.

"Selamat datang di dunia pengangguran, kawan. Setelah ini apa yang hendak kalian lakukan?" Ucap Raldo lagi. Entahlah, cara bicara laki-laki itu terdengar sangat dramatis akhir-akhir ini.

Eko, pemuda berlesung pipi dengan kulit eksotis tampak memasang wajah berpikir.

"Gue mau jadi... Rakyat biasa."

Aron menepuk pundak pemuda itu keras. "Emang selama ini Lo apaan kalau buka rakyat biasa?"

"Pelajar kan?"

"Emang pelajar bukan rakyat?" Bingung pemuda bernama Heksa.

"Bukan lah. Baru bibit." Sahut seorang lagi bernama Tirta.

Enzi : [The King Of Phoenix] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang