Happy reading 💜
•••
Ia menatap balutan perban yang menghiasi kakinya. Rasa nyeri tertinggal di sana. Bercak darah timbul mewarnai perban putih itu.
Sekelilingnya tampak hampa. Ia menengadahkan wajah. Menatap langit-langit dengan mata menerawang.
Zanita lupa kapan terakhir kali ia keluar dari kamar milik Enzi ini.
Ia terkurung.
Zanita tak perlu melangkah keluar untuk memastikan seberapa banyak pengawal yang berjaga. Haidar bekerja keras tetap membuat ia berada dalam sangkar emas.
Enzi memperburuk semuanya dengan tak pernah memberi kabar. Zanita sampai berpikir. Apa yang sedang dilakukan pemuda itu hingga meninggalkannya sendiri?
Zanita merindukan Enzi. Ia tak mampu menyangkalnya.
Setiap menutup mata bayang-bayang buruk seolah mendatanginya. Saat ada Enzi ia selalu mampu mengatasi itu. Kini Enzi pergi. Untuk waktu yang terbilang lama. Zanita lagi-lagi hanya bisa bertanya dalam hati. Apa yang sedang Enzi lakukan?
Tangan mungilnya bergerak memeluk lipatan kaki. Zanita menatap ke arah balkon kamar. Dari sini ia mampu melihat keindahan langit. Bintang bersinar terang di sana. Menawarkan keindahan. Sayang, Zanita tak mampu menikmatinya.
Pandangan mata coklat itu terasa gamang. Seolah seluruh keceriaan yang biasa menghiasinya hilang tak berbekas.
Zanita mengerjab saat merasakan pipinya terasa lembab.
Ah, lagi-lagi ia menangis.
Apa yang harus ia lakukan?
Zanita sadar, sejak mimpi buruk ini menimpanya hidupnya tak lagi sama. Ia pernah membayangkan akan seperti apa hidupnya jika saja saat itu, Ghani tak memberi tahukan soal identitas dan kenangan masa lalu.
Meski ia harus tinggal dalam rumah tangga Ghani yang seolah selalu membuat ia merasa tersingkir, Zanita rela. Setidaknya ia tak dipaksa memilih. Karena Zanita telah terjebak terlalu lama.
Bertemu Enzi adalah sebuah kebahagiaan yang tak pernah dimintanya. Pemuda itu mampu membuat ia merasakan cinta yang mustahil ia dapat dari insan manapun di bumi.
Zanita merasa Enzi adalah awalnya. Karena Enzi ia mampu membuka lembaran baru demi hidupnya. Enzi memberi kasih sayang yang tak mampu diberikan Ghani. Sejak Enzi bersedia menjadi miliknya, Zanita tahu bahwa kini ia telah bergantung pada pemuda itu.
Ini lembaran baru. Zanita berpikir seperti itu. Namun hal bernama takdir malah mempermainkannya.
Pertemuan mereka adalah kesalahan. Mereka tak pernah membuka lembaran baru.
Karena Enzi adalah masa lalu yang datang dalam wujud berbeda.
Enzi menawarkan rasa cinta. Namun Enzi tak memberi sesuatu yang harusnya menjadi miliknya. Dengan alasan tetap membuat Zanita berada di sisinya, Enzi rela melakukan apa saja.
Zanita baru sadar saat ia sudah terlalu lama terjebak.
Seberapa keras pun ia menolak, masa lalu tetaplah bagian dari hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enzi : [The King Of Phoenix] ✓
RandomNamanya Enzi Kaivan Arkananta. Pemimpin dengan aura tak terbantah yang penuh pesona. Enzi punya segalanya. Harta, kekuasaan, kedudukan. Namun semua hal itu tak serta merta membuat hidupnya bahagia. Sejak awal kata bahagia tak ada dalam kamus hidupny...