93 || Enzi:[The King Of Phoenix]

1.3K 110 5
                                    

Happy reading 💜














••••














"Saya, Enzi Kaivan Arkananta menolak untuk dijadikan Raja."

Ruangan menghening. Semua orang dibuat tercengang oleh keputusan Enzi.

Pemuda misterius itu baru saja menolak untuk dijadikan Raja?!

Arthur yang telah berdiri dari kursinya jelas menunjukkan murka.

"Apa yang baru saja kamu katakan?!"

Arthur tak mengerti akan jalan pikiran Enzi. Pemuda itu harusnya memberi penjelasan sebagai pembelaan atas tuduhan Calvin Hanasta. Kenapa Enzi malah menyuarakan keputusan sepihak?

Seisi ruangan yang tegang memusatkan pandangan pada Enzi. Namun Arthur dapat melihat beberapa kubu yang merasa diuntungkan. Enzi akan menghancurkan segala usahanya selama ini untuk tetap mempertahankan kerajaan Zenrafos di bawah nama Arkananta? Jangan bermimpi!

"Apa yang membuat kamu berani berkata demikian, Enzi?" Ucap Arthur tegas.

Enzi masih bungkam. Namun suara seseorang yang terdengar setelahnya membuat setiap pasang mata kini beralih pada jejeran keluarga Hanasta.

"King, saya rasa Enzi Kaivan telah mengakui kesalahannya secara tidak langsung." Ucap Calvin.

Pria itu menyunggingkan senyum aneh. "Bukannya menyangkal ia malah menolak untuk dijadikan Raja. Itu berarti ia merasa sadar diri untuk mundur dari posisinya."

Ucapan Calvin memancing beberapa anggota Zenrafos yang mendukungnya untuk bersuara. Protes yang dilayangkan kepadanya, membuat Arthur sadar sebanyak apa pendukung Calvin yang ingin menjatuhkan Enzi.

Lantas Arthur melirik inti Phoenix yang tetap duduk tenang. Arthur memandang mereka kesal. Mereka tak ada niatan sedikitpun untuk berbuat sesuatu!

"Ucapan Calvin Hanasta benar, King."

Tegasnya suara Enzi membuat tak satupun orang kembali membuka mulut.

"Saya memang telah melalaikan tugas. Saya tidak menyadari adanya keturunan Jhonatan yang masih hidup."

Calvin menyeringai. "Inilah yang ingin saya sampaikan."

"King, keturunan Jhonatan masih hidup."

"Maka perintahkan saya untuk menghukum keturunan Jhonatan ini langsung."

Arthur menatap Calvin lama. Kemudian melirik cucunya. Arthur sadar bahwa Enzi kini mulai terusik. Karena gadis itu.

Sejak awal gadis itu memang seharusnya telah dimusnahkan.

Arthur mendudukan diri kembali ke singgasana.

"Cari anak itu dan habisi." Calvin menunduk hormat sambil menyunggingkan seringai lebar.

Enzi mendongak. Menatap tajam kakeknya penuh rasa amarah. Arthur justru abai. Enzi maju dengan rahang mengeras.

"King, tolong tarik titah anda kembali."

Enzi : [The King Of Phoenix] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang