08 || Enzi:[The King Of Phoenix]

3.6K 237 2
                                    

Happy reading 💜💛

•••

Bisikan-bisikan itu masih terdengar setiap ia melangkah. Tapi ia menolak menundukkan kepala. Justru kini menebar senyum dengan kepala terangkat. Mengisyaratkan bahwa celotehan mereka para netizen tak membuat ia gentar sedikitpun.

"Ih... Gatel"

Hm. Langkahnya terhenti. Telinganya agak sensitif untuk komentar yang satu ini.

Zanita menarik nafas singkat. Kemudian mundur dua langkah dan mengibaskan rambutnya. Kini ia berhadapan dengan dua orang gadis yang ia rasa kakak kelasnya, di lorong gedung jurusan IPA. Andai Zanita datang lebih awal dan menghindari kerumunan, mungkin ia tak akan sampai menemui situasi ini. Tapi sudah terlanjur.

"Misi kak, bisa kakak ulang omongannya tadi?"

Gadis berambut pendek tampak tersenyum sinis. "Ihh... Gatel" ia mengulangi ucapannya dengan senyum mengejek. Gadis di sampingnya ikutan tertawa seolah merendahkan Zanita.

"Good. Anjing ini nurut banget sama manusia" kata Zanita dengan senyum manis yang mempesona.

Decakan kagum serta tatapan tak percaya terlontar dari orang-orang sekitar. Sementara dua gadis yang berhadapan dengan Zanita itu kini wajahnya memerah. Apalagi yang berambut pendek, karena tak menyangka balasan Zanita sampai segitunya.

"Lo---

Dua alis Zanita terangkat menantang. Bangga melihat dua orang gadis itu perlahan mundur dengan wajah ketakutan. Oh... Ia tak menyangka dirinya ini bisa segitu mengintimidasi mereka.

"Zanita"

Degh!

"Shit!" Zanita mengumpat lirih.

Mendadak mulai fokus ke sekitar. Orang-orang mundur memberi jarak. Suasana pun berubah mencekam. Zanita berada dalam radar bahaya. Merasakan aura dominan yang mengintimidasi.

Dua orang gadis yang semula bermasalah dengannya bahkan telah jatuh terduduk di lantai. Terintimidasi oleh aura yang Zanita sadar bukan darinya.

"Berbalik"

Zanita menyebut segala macam bentuk umpatan yang ia tahu. Tubuhnya di bawah komando seorang kaisar. Terpaksa ia berbalik, dan dentuman jantungnya bertambah kuat saat menemukan jaraknya dengan sosok Enzi Kaivan Arkananta hanya sejengkal.

Hei. Ini bukan hari terakhirnya berada di bumi kan?

Netra Zanita mengarah ke belakang tubuh Enzi. Kini Zanita bersyukur karena menemukan keberadaan anggota inti Phoenix. Terutama Raldo yang tersenyum secerah mentari.

"How dare you"

Oh. Zanita kembali fokus pada wajah Enzi saat suara milik pemuda itu mengalun.

Percayalah kini sekujur tubuhnya telah kaku. Apakah ia baru saja menyinggung pemuda berkuasa ini? Tapi kapan? Bukankah Zanita tak bersuara sejak tadi?

"K-kak Enzi. G-gue, tadi... Eumm... Itu"

Sial. Dia berbicara apa sih?

Enzi : [The King Of Phoenix] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang